Mengingat besarnya sanksi Liga Primer Inggris terhadap suatu klub, Borson menilai apabila Chelsea masuk dalam radar pelanggaran profit and sustainability rules (PSR).
Bagi pria yang sudah lama bergelut di dunia keuangan itu, stigma denda sebagai biaya menjalankan bisnis haruslah dipatahkan, dan diganti dengan regulasi yang lebih berdampak.
“Jendela (transfer) Januari mungkin akan menarik. Bahkan dalam kasus terbaik sekalipun, mereka (Man City dan Chelsea) tidak bisa lagi mengandalkan alasan tunjangan covid (dan pasca covid) kepada komisi independen. Mereka akan mendapatkan sanksi yang luar biasa sesuai dengan kompensasi (pelanggaran) nya,” imbuh Borson.
Kembali ke bulan Februari 2023, tepat setelah Man City didakwa melakukan 115 pelanggaran peraturan keuangan Liga Primer mengenai sponsor dan kontrak dalam rentang waktu Sembilan tahun, Borson berbicara mengenai degradasi sebagai sanksi paling potensial apabila klub tersebut bersalah.
Sementara itu di kubu Chelsea, sebuah laporan awal pekan ini menyebut bahwa klub asal London itu sudah mendapat perhatian dari Liga Primer atas serangkaian koneksi pembayaran yang dilakukan Abramovich.
Dilansir dari The Guardian, miliarder Rusia itu diduga menggunakan Perusahaan luar negeri untuk melakukan pembayaran bagi klub tersebut.
Pihak liga sudah menyelidiki bahwa tim asuhan Pochettino itu kemungkinan tidak melengkapi laporan catatan keuangan, khususnya saat transisi kepemimpinan Abramovich menuju kepemilikan baru.
Sampai berita ini dibuat per 18 Oktober, pihak Liga Primer masih belum angkat suara terkait dengan tuduhan tersebut. Namun kemungkinan besar, mereka masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memperoleh informasi tambahan.(*)
Sumber: Daily Mail | Jawapos