Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Mengenal Ronny Bardghji, Messi-nya Swedia yang Jadi Pahlawan Kemenangan

Di balik kemenangan dramatis FC Copenhagen atas Manchester United (MU) di UEFA Champions League (UCL), Kamis (9/11) dini hari tadi, ada satu pemain yang menarik perhatian.

Dia adalah Roony Bardghji, winger berusia 17 tahun yang melesatkan tendangan ke gawang Andre Onana di menit 87, dan memastikan klub asal Denmark itu meraih kemenangan perdana melawan klub merah asal Manchester.

Gol terakhir itu membuatnya menjadi pemain termuda yang mencetak gol melawan MU di UCL sekaligus pemain termuda yang mencetak gol untuk Copenhagen di kompetisi tersebut.

Bagi fans yang bermarkas di Parken Stadium, pencari bakat, ataupun penyuka gim simulasi sepakbola Football Manager, hal yang dilakukan Bardghji bukanlah sebuah kejutan.

Baca Juga :  Thomas Tuchel Minta Harry Kane Antar Bayern Muenchen Tundukkan Real Madrid

Pasalnya, pemuda yang memiliki garis keturunan Suriah itu dianggap sebagai talenta terbesar di dunia dan dijuluki sebagai ‘Messi-nya Swedia’.

Sudah bukan rahasia lagi apabila banyak wonderkid yang hancur sebelum berkembang karena embel-embel ‘Messi’ dibelakang nama mereka.

Namun ketika kamu melihat keterlibatannya setelah masuk pada menit ke-63, melewati Diogo Dalot dan Sofyan Amrabat dengan gocekan sekaligus kelincahannya, itu mengingatkan kita pada pemuda Argentina yang sering melakukan gerakan itu berulang kali di Camp Nou.

Di balik kemenangan dramatis FC Copenhagen atas Manchester United (MU) di UEFA Champions League (UCL), Kamis (9/11) dini hari tadi, ada satu pemain yang menarik perhatian.

Dia adalah Roony Bardghji, winger berusia 17 tahun yang melesatkan tendangan ke gawang Andre Onana di menit 87, dan memastikan klub asal Denmark itu meraih kemenangan perdana melawan klub merah asal Manchester.

Gol terakhir itu membuatnya menjadi pemain termuda yang mencetak gol melawan MU di UCL sekaligus pemain termuda yang mencetak gol untuk Copenhagen di kompetisi tersebut.

Bagi fans yang bermarkas di Parken Stadium, pencari bakat, ataupun penyuka gim simulasi sepakbola Football Manager, hal yang dilakukan Bardghji bukanlah sebuah kejutan.

Baca Juga :  Frasa 'Football is Coming Home' Sering Dikaitkan dengan Timnas Inggris

Pasalnya, pemuda yang memiliki garis keturunan Suriah itu dianggap sebagai talenta terbesar di dunia dan dijuluki sebagai ‘Messi-nya Swedia’.

Sudah bukan rahasia lagi apabila banyak wonderkid yang hancur sebelum berkembang karena embel-embel ‘Messi’ dibelakang nama mereka.

Namun ketika kamu melihat keterlibatannya setelah masuk pada menit ke-63, melewati Diogo Dalot dan Sofyan Amrabat dengan gocekan sekaligus kelincahannya, itu mengingatkan kita pada pemuda Argentina yang sering melakukan gerakan itu berulang kali di Camp Nou.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya