Saturday, October 5, 2024
29.7 C
Jayapura

Belanda vs Turki, Laga Enerjik dengan Aroma Politik yang Kuat di Euro 2024

Gakpo vs Guller

Pertemuan kedua tim terdahulu selalu menarik karena menjadi jaminan untuk hadirnya permainan menyerang yang menghasilkan banyak gol. Dalam dua pertandingan terakhir antara kedua tim yang semuanya terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 2022, total gol yang dibuat kedua tim adalah 13 gol. Turki menang 4-2 pada Maret 2021, tapi September tahun yang sama, Belanda membalas dengan 6-1.

Pertandingan di kandang klub Hertha Berlin di Liga Jerman itu mungkin bisa diwarnai hujan gol seperti dua pertemuan pada 2021 itu. Kedua tim memiliki sejumlah bomber muda yang berbahaya di depan gawang. Khususnya Cody Gakpo di Belanda dan Arda Guller di Turki.

Berada di bawah bayang-bayang Mohamed Salah di Liverpool, Gakpo berkilau selama Euro 2024. Dia menjadi ancaman konstan untuk sayap kanan lawan-lawan Belanda.

Baca Juga :  Frasa 'Football is Coming Home' Sering Dikaitkan dengan Timnas Inggris

Separo dari 12 gol Gakpo untuk timnas Belanda, dia ciptakan dalam turnamen-turnamen besar sepak bola. Termasuk tiga gol dalam Piala Dunia 2022.

Jika Gakpo mencetak gol kala melawan Turki, dia akan menyamai pendahulu-pendahulunya, Ruud van Nistelrooy dan Arjen Robben, mencetak tujuh gol dalam Piala Dunia dan atau Piala Eropa.

Arda Guller dalam skuad asuhan Vincenzo Montella tak kalah menarik. Masih berusia 19 tahun tapi memiliki kematangan bak seorang pemain senior. Guller tampil tenang dan terampil sampai beberapa kali memberi jalan kepada rekan-rekannya untuk mencetak gol.

 

Dialah yang memberikan assist kepada Demiral untuk mencetak gol kedua ke gawang Austria yang berujung larangan UEFA itu. Tetapi tentu saja itu bukan cuma pertarungan antara Gakpo dan Guller. Juga tentang siapa yang paling bisa memaksimalkan kelengkapan kekuatan dalam semua departemen permainan di kedua tim.

Baca Juga :  Resmi! Real Madrid Juara La Liga Musim 2023-2024 Setelah Barcelona Kalah

Turki memang jauh di bawah Belanda dalam soal pengalaman. Tapi Bintang Bulan Sabit pernah dua kali melewati babak ini, dalam Piala Dunia 2002 dan Piala Eropa 2008, sampai menjadi peringkat ketiga dalam Piala Dunia 2002.

Belanda harus siap dengan kejutan yang dihadirkan Turki. Apalagi mereka memiliki tim muda nan enerjik yang bisa merusak segala rencana dan ekspektasi Oranye.

Gakpo vs Guller

Pertemuan kedua tim terdahulu selalu menarik karena menjadi jaminan untuk hadirnya permainan menyerang yang menghasilkan banyak gol. Dalam dua pertandingan terakhir antara kedua tim yang semuanya terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 2022, total gol yang dibuat kedua tim adalah 13 gol. Turki menang 4-2 pada Maret 2021, tapi September tahun yang sama, Belanda membalas dengan 6-1.

Pertandingan di kandang klub Hertha Berlin di Liga Jerman itu mungkin bisa diwarnai hujan gol seperti dua pertemuan pada 2021 itu. Kedua tim memiliki sejumlah bomber muda yang berbahaya di depan gawang. Khususnya Cody Gakpo di Belanda dan Arda Guller di Turki.

Berada di bawah bayang-bayang Mohamed Salah di Liverpool, Gakpo berkilau selama Euro 2024. Dia menjadi ancaman konstan untuk sayap kanan lawan-lawan Belanda.

Baca Juga :  Bahrain Gelar Latihan Lebih Cepat, Takut Lawan Timnas Indonesia?

Separo dari 12 gol Gakpo untuk timnas Belanda, dia ciptakan dalam turnamen-turnamen besar sepak bola. Termasuk tiga gol dalam Piala Dunia 2022.

Jika Gakpo mencetak gol kala melawan Turki, dia akan menyamai pendahulu-pendahulunya, Ruud van Nistelrooy dan Arjen Robben, mencetak tujuh gol dalam Piala Dunia dan atau Piala Eropa.

Arda Guller dalam skuad asuhan Vincenzo Montella tak kalah menarik. Masih berusia 19 tahun tapi memiliki kematangan bak seorang pemain senior. Guller tampil tenang dan terampil sampai beberapa kali memberi jalan kepada rekan-rekannya untuk mencetak gol.

 

Dialah yang memberikan assist kepada Demiral untuk mencetak gol kedua ke gawang Austria yang berujung larangan UEFA itu. Tetapi tentu saja itu bukan cuma pertarungan antara Gakpo dan Guller. Juga tentang siapa yang paling bisa memaksimalkan kelengkapan kekuatan dalam semua departemen permainan di kedua tim.

Baca Juga :  Martinez Cetak Gol Lagi, Argentina Paripurna Seperti La Furia Roja di Eropa

Turki memang jauh di bawah Belanda dalam soal pengalaman. Tapi Bintang Bulan Sabit pernah dua kali melewati babak ini, dalam Piala Dunia 2002 dan Piala Eropa 2008, sampai menjadi peringkat ketiga dalam Piala Dunia 2002.

Belanda harus siap dengan kejutan yang dihadirkan Turki. Apalagi mereka memiliki tim muda nan enerjik yang bisa merusak segala rencana dan ekspektasi Oranye.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya