Tuesday, April 15, 2025
31.7 C
Jayapura

Patrick Kluivert Dikabarkan Jadi Pengganti Shin Tae-yong

Jejak Prestasi Patrick Kluivert

Sementara itu, Patrick Kluivert, meskipun dikenal sebagai legenda sepakbola Belanda dengan karier cemerlang sebagai pemain di klub-klub besar seperti AjaxAC Milan, dan Barcelona, memiliki pengalaman yang relatif terbatas sebagai pelatih. Prestasi terbesarnya di dunia kepelatihan adalah membawa FC Twente U-21 menjuarai Beloften Eredivisie 2011-2012, kompetisi untuk tim cadangan di Belanda.

Karier kepelatihan Kluivert lebih banyak dihabiskan sebagai asisten pelatih atau dalam posisi manajerial. Ia pernah menjadi asisten pelatih Timnas Belanda (2012-2014), pelatih kepala Timnas Curacao (2015), Direktur Akademi PSG (2016-2017), Direktur Olahraga Barcelona (2019-2020), dan asisten pelatih Kamerun (2019). Saat ini, ia menangani klub Turki, Adana Demirspor, yang menjadi pos pertamanya sebagai pelatih kepala klub profesional.

Baca Juga :  Setiap Tahun, Freeport Indonesia Investasi Sosial USD 100 Juta

Meski demikian, pemilihan pelatih dari Belanda memiliki beberapa pertimbangan logis. Banyaknya pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang berketurunan Belanda bisa menjadi nilai plus, karena akan memudahkan komunikasi dan adaptasi.

Selain itu, kedekatan kultur sepakbola Indonesia dengan gaya permainan Belanda, serta jaringan yang luas di sepakbola Eropa untuk pengembangan pemain, menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan.

Dalam konteks prestasi kepelatihan, Shin Tae-yong memang memiliki catatan yang lebih meyakinkan dibandingkan Kluivert. Namun, sepakbola modern tidak hanya berbicara tentang prestasi masa lalu, tetapi juga visi ke depan, kemampuan adaptasi, dan pendekatan dalam membangun tim.

Keputusan PSSI untuk memilih pelatih baru akan sangat menentukan arah pengembangan sepakbola Indonesia ke depan, terutama dalam menghadapi tantangan kompetisi internasional yang semakin kompetitif. (*/jawapos)

Baca Juga :  PSBS Juara Sempurna

Jejak Prestasi Patrick Kluivert

Sementara itu, Patrick Kluivert, meskipun dikenal sebagai legenda sepakbola Belanda dengan karier cemerlang sebagai pemain di klub-klub besar seperti AjaxAC Milan, dan Barcelona, memiliki pengalaman yang relatif terbatas sebagai pelatih. Prestasi terbesarnya di dunia kepelatihan adalah membawa FC Twente U-21 menjuarai Beloften Eredivisie 2011-2012, kompetisi untuk tim cadangan di Belanda.

Karier kepelatihan Kluivert lebih banyak dihabiskan sebagai asisten pelatih atau dalam posisi manajerial. Ia pernah menjadi asisten pelatih Timnas Belanda (2012-2014), pelatih kepala Timnas Curacao (2015), Direktur Akademi PSG (2016-2017), Direktur Olahraga Barcelona (2019-2020), dan asisten pelatih Kamerun (2019). Saat ini, ia menangani klub Turki, Adana Demirspor, yang menjadi pos pertamanya sebagai pelatih kepala klub profesional.

Baca Juga :  Masuk Skuad MLS All Stars 2024, Berikut Ambisi Maarten Paes

Meski demikian, pemilihan pelatih dari Belanda memiliki beberapa pertimbangan logis. Banyaknya pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang berketurunan Belanda bisa menjadi nilai plus, karena akan memudahkan komunikasi dan adaptasi.

Selain itu, kedekatan kultur sepakbola Indonesia dengan gaya permainan Belanda, serta jaringan yang luas di sepakbola Eropa untuk pengembangan pemain, menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan.

Dalam konteks prestasi kepelatihan, Shin Tae-yong memang memiliki catatan yang lebih meyakinkan dibandingkan Kluivert. Namun, sepakbola modern tidak hanya berbicara tentang prestasi masa lalu, tetapi juga visi ke depan, kemampuan adaptasi, dan pendekatan dalam membangun tim.

Keputusan PSSI untuk memilih pelatih baru akan sangat menentukan arah pengembangan sepakbola Indonesia ke depan, terutama dalam menghadapi tantangan kompetisi internasional yang semakin kompetitif. (*/jawapos)

Baca Juga :  Ledakan di Ruang Ganti Berujung Pemecatan STY

Berita Terbaru

Logistik PSU Mulai Dipersiapkan

Persemi Ditahan Imbang Persido

Artikel Lainnya