Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Fakta Unik Liga 1 Tim Promosi, Selalu Ada Tim yang Hanya Numpang Lewat

JAKARTA– Setiap musim Liga 1 Indonesia selalu menarik perhatian, terutama ketika berbicara tentang nasib tim-tim promosi dari Liga 2. Dalam beberapa tahun terakhir, ada tren menarik yang terlihat. Selalu ada tim promosi yang hanya “numpang lewat” alias terdegradasi kembali ke Liga 2 di akhir musim.

Meski beberapa tim ‘tradisional’ seperti Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, hingga Persik Kediri mampu bertahan di Liga 1 saat promosi, namun fenomena ini menjadi perhatian utama bagi tim-tim promosi yang baru saja meraih tiket ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Melihat perjalanan tim-tim promosi dari Liga 2 ke Liga 1, ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan mereka bertahan di Liga 1. Kualitas skuad, manajemen klub, serta kesiapan finansial menjadi elemen penting.

Sejarah menunjukkan bahwa tidak semua tim mampu beradaptasi dengan cepat di Liga 1, sehingga banyak dari mereka yang akhirnya kembali terdegradasi ke Liga 2.

1. Musim 2018: PSMS Gagal Bertahan

Persebaya: Berstatus sebagai juara Liga 2, Persebaya berhasil finis di peringkat 5 Liga 1 dan bertahan hingga sekarang.

PSIS: Sebagai juara tiga Liga 2, PSIS menempati peringkat 10 di Liga 1 dan bertahan hingga sekarang.

PSMS: Meski sebelumnya berstatus sebagai runner-up Liga 2, PSMS hanya menempati peringkat 18 dan harus kembali ke Liga 2.

2. Musim 2019: Tiga Tim Promosi, Dua Terdegradasi

PSS menjadi juara Liga 2. Pada musim 2019 PSS berhasil finis di peringkat 8 Liga 1 dan bertahan hingga sekarang.

Baca Juga :  Mancini Teringat Erick Thohir dan Pernah Main di Medan 28 Tahun Lalu

Semen Padang: Berstatus sebagai runner-up Liga 2, Semen Padang hanya mampu menempati peringkat 17 dan terdegradasi.

Kalteng Putra: sebagai juara tiga Liga 2, Kalteng Putra finis di posisi 18 dan terdegradasi kembali ke Liga 2.

3. Musim 2021/22: Persiraja Terdegradasi

Persik: Sebagai juara Liga 2, Persik menempati peringkat 11 di Liga 1 dan bertahan hingga sekarang
Persita: Berstatus sebagai runner-up Liga 2, Persita finis di peringkat 12 dan bertahan hingga sekarang.
Persiraja: Juara tiga Liga 2, Persiraja terdegradasi setelah finis di peringkat 18.

4. Musim 2022/23: Sistem Degradasi Dihapus

Persis: Sebagai juara Liga 2, Persis berhasil finis di peringkat 10 Liga 1.
Dewa United: Meski berada di peringkat 17, Dewa United tidak terdegradasi karena sistem degradasi dihapus untuk musim itu.

RANS FC: Berstatus sebagai runner-up Liga 2, RANS FC juga tidak terdegradasi meski finis di peringkat 18 karena aturan degradasi dihapus.

5. Musim 2023/24: RANS FC Terdegradasi

Dewa United: Berstatus sebagai juara tiga Liga 2, Dewa United berhasil finis di peringkat 5 Liga 1 dan bertahan hingga sekarang.
Persis: Sebagai juara Liga 2, Persis menempati peringkat 7 di Liga 1 dan bertahan hingga sekarang.
RANS FC: Meski sebelumnya berstatus sebagai runner-up Liga 2, RANS FC hanya mampu finis di peringkat 16 dan akhirnya terdegradasi.

Baca Juga :  Jorge Lorenzo ke Indonesia, Jajal Motor Listrik Baru

6. Musim 2024/25: Tiga Tim Promosi Siap Bersaing

PSBS: Berstatus sebagai juara Liga 2, PSBS siap bersaing di Liga 1 musim ini.
Semen Padang: Sebagai runner-up Liga 2, Semen Padang kembali ke Liga 1 setelah sempat terdegradasi.
Malut United: Berstatus sebagai juara tiga Liga 2, Malut United juga siap berkompetisi di Liga 1 musim ini.

Setiap musim, selalu ada tim promosi yang gagal bertahan di Liga 1 dan kembali terdegradasi ke Liga 2. Fenomena ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di Liga 1 dan tantangan besar yang harus dihadapi oleh tim-tim promosi.

Faktor Penyebab Kegagalan Tim Promosi

Kualitas pemain yang tidak merata, kurangnya pengalaman di level tertinggi, serta masalah finansial sering kali menjadi penyebab utama tim-tim promosi tidak mampu bertahan di Liga 1.

Tim-tim promosi juga perlu memiliki manajemen yang solid dan kesiapan finansial yang baik untuk bisa bersaing di Liga 1. Tanpa hal ini, sulit bagi mereka untuk bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Dukungan dari suporter juga menjadi faktor penting. Tim-tim promosi yang memiliki basis suporter yang besar dan fanatik cenderung memiliki semangat lebih untuk bertahan di Liga 1.

Dengan PSBS, Semen Padang, dan Malut United yang promosi ke Liga 1 musim ini menarik untuk melihat apakah mereka mampu mematahkan tren “numpang lewat” ataukah ada yang kembali terdegradasi di akhir musim. (*)

JAKARTA– Setiap musim Liga 1 Indonesia selalu menarik perhatian, terutama ketika berbicara tentang nasib tim-tim promosi dari Liga 2. Dalam beberapa tahun terakhir, ada tren menarik yang terlihat. Selalu ada tim promosi yang hanya “numpang lewat” alias terdegradasi kembali ke Liga 2 di akhir musim.

Meski beberapa tim ‘tradisional’ seperti Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, hingga Persik Kediri mampu bertahan di Liga 1 saat promosi, namun fenomena ini menjadi perhatian utama bagi tim-tim promosi yang baru saja meraih tiket ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Melihat perjalanan tim-tim promosi dari Liga 2 ke Liga 1, ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan mereka bertahan di Liga 1. Kualitas skuad, manajemen klub, serta kesiapan finansial menjadi elemen penting.

Sejarah menunjukkan bahwa tidak semua tim mampu beradaptasi dengan cepat di Liga 1, sehingga banyak dari mereka yang akhirnya kembali terdegradasi ke Liga 2.

1. Musim 2018: PSMS Gagal Bertahan

Persebaya: Berstatus sebagai juara Liga 2, Persebaya berhasil finis di peringkat 5 Liga 1 dan bertahan hingga sekarang.

PSIS: Sebagai juara tiga Liga 2, PSIS menempati peringkat 10 di Liga 1 dan bertahan hingga sekarang.

PSMS: Meski sebelumnya berstatus sebagai runner-up Liga 2, PSMS hanya menempati peringkat 18 dan harus kembali ke Liga 2.

2. Musim 2019: Tiga Tim Promosi, Dua Terdegradasi

PSS menjadi juara Liga 2. Pada musim 2019 PSS berhasil finis di peringkat 8 Liga 1 dan bertahan hingga sekarang.

Baca Juga :  Mancini Teringat Erick Thohir dan Pernah Main di Medan 28 Tahun Lalu

Semen Padang: Berstatus sebagai runner-up Liga 2, Semen Padang hanya mampu menempati peringkat 17 dan terdegradasi.

Kalteng Putra: sebagai juara tiga Liga 2, Kalteng Putra finis di posisi 18 dan terdegradasi kembali ke Liga 2.

3. Musim 2021/22: Persiraja Terdegradasi

Persik: Sebagai juara Liga 2, Persik menempati peringkat 11 di Liga 1 dan bertahan hingga sekarang
Persita: Berstatus sebagai runner-up Liga 2, Persita finis di peringkat 12 dan bertahan hingga sekarang.
Persiraja: Juara tiga Liga 2, Persiraja terdegradasi setelah finis di peringkat 18.

4. Musim 2022/23: Sistem Degradasi Dihapus

Persis: Sebagai juara Liga 2, Persis berhasil finis di peringkat 10 Liga 1.
Dewa United: Meski berada di peringkat 17, Dewa United tidak terdegradasi karena sistem degradasi dihapus untuk musim itu.

RANS FC: Berstatus sebagai runner-up Liga 2, RANS FC juga tidak terdegradasi meski finis di peringkat 18 karena aturan degradasi dihapus.

5. Musim 2023/24: RANS FC Terdegradasi

Dewa United: Berstatus sebagai juara tiga Liga 2, Dewa United berhasil finis di peringkat 5 Liga 1 dan bertahan hingga sekarang.
Persis: Sebagai juara Liga 2, Persis menempati peringkat 7 di Liga 1 dan bertahan hingga sekarang.
RANS FC: Meski sebelumnya berstatus sebagai runner-up Liga 2, RANS FC hanya mampu finis di peringkat 16 dan akhirnya terdegradasi.

Baca Juga :  Edu Boyong 9 Pemain dan Staf Pelatih PON XX

6. Musim 2024/25: Tiga Tim Promosi Siap Bersaing

PSBS: Berstatus sebagai juara Liga 2, PSBS siap bersaing di Liga 1 musim ini.
Semen Padang: Sebagai runner-up Liga 2, Semen Padang kembali ke Liga 1 setelah sempat terdegradasi.
Malut United: Berstatus sebagai juara tiga Liga 2, Malut United juga siap berkompetisi di Liga 1 musim ini.

Setiap musim, selalu ada tim promosi yang gagal bertahan di Liga 1 dan kembali terdegradasi ke Liga 2. Fenomena ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di Liga 1 dan tantangan besar yang harus dihadapi oleh tim-tim promosi.

Faktor Penyebab Kegagalan Tim Promosi

Kualitas pemain yang tidak merata, kurangnya pengalaman di level tertinggi, serta masalah finansial sering kali menjadi penyebab utama tim-tim promosi tidak mampu bertahan di Liga 1.

Tim-tim promosi juga perlu memiliki manajemen yang solid dan kesiapan finansial yang baik untuk bisa bersaing di Liga 1. Tanpa hal ini, sulit bagi mereka untuk bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Dukungan dari suporter juga menjadi faktor penting. Tim-tim promosi yang memiliki basis suporter yang besar dan fanatik cenderung memiliki semangat lebih untuk bertahan di Liga 1.

Dengan PSBS, Semen Padang, dan Malut United yang promosi ke Liga 1 musim ini menarik untuk melihat apakah mereka mampu mematahkan tren “numpang lewat” ataukah ada yang kembali terdegradasi di akhir musim. (*)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya