Thursday, July 10, 2025
22.7 C
Jayapura

Liga 1 Ganti Nama Jadi BRI Super League

2. Galatama

Liga Sepak Bola Utama atau lebih dikenal sebagai Galatama merupakan kompetisi yang muncul pada tahun 1979. Kejuaraan ini berjalan seiringan dengan kompetisi Perserikatan yang telah reguler digelar sejak 1931.

Berbeda dengan Perserikatan yang bergantung pada APBD dan sangat erat dengan identitas kedaerahan, Galatama mengakomodasi klub-klub yang didirikan secara mandiri oleh perseorangan maupun swasta.

Kompetisi ini juga merupakan kompetisi pertama di Indonesia yang dikelola secara profesional dan meninggalkan status amatir. Inisiatornya merupakan klub-klub seperti Pardedetex, Jayakarta, Warna Agung, Beringin Putra, Bangka Putra, Buana Putra, dan Tunas Jaya.

Sejatinya, kedelapan tim tersebut merupakan anggota dari masing-masing perserikatan. Contohnya Jayakarta, Warna Agung, Beringin Putra, dan Tunas Jaya, berada di bawah naungan Persija Jakarta.

Baca Juga :  Misi Lolos ke Olimpiade 2024 dan Perbaiki Rekor Lawan Tim Afrika

Galatama bertahan selama 15 tahun dan menggelar 13 kompetisi secara reguler. Kompetisi ini menjadi cetak biru perjalanan kejuaraan profesional di Indonesia.

3. Ligina (Liga Indonesia)

Era Ligina lahir ketika PSSI memutuskan peleburan dua kompetisi yang telah ada sebelumnya yaitu Perserikatan dan Galatama. Hal ini karena kedua kompetisi tersebut sudah tidak mampu lagi bertahan.

Perserikatan yang mengandalkan dana APBD dan bersifat amatir mulai kehilangan daya pikat terutama di mata sponsor. Begitu pula Galatama yang kolaps lantaran praktik suap merajalela.

Ide PSSI untuk menyatukan dua kejuaraan tersebut lantas tertuang dalam format kompetisi baru bernama Liga Indonesia. Ligina memulai musim pertama pada 1994 dan menjadi perwajahan baru sepak bola Indonesia.

Baca Juga :  Eks Persipura M. Tahir Gabung PSBS di Bali

Di musim perdana, Ligina diikuti 34 klub yang terbagi dalam dua wilayah, Barat dan Timur. Kejuaraan ini sudah diikuti klub dari seluruh penjuru Indonesia.

Profesionalisme di ajang ini semakin ditegakkan terutama ketika pemerintah melalui Kemendagri mengeluarkan peraturan pelarangan penggunaan APBD untuk membiayai klub sepak bola sejak 2008.

Ligina sendiri juga telah memiliki sponsor secara mandiri untuk membiayai operasional liga. Di antara yang pernah menjadi sponsor Ligina adalah Bank Mandiri, perusahaan rokok (Dunhill, Kansas, Djarum), dan Extra Joss.

2. Galatama

Liga Sepak Bola Utama atau lebih dikenal sebagai Galatama merupakan kompetisi yang muncul pada tahun 1979. Kejuaraan ini berjalan seiringan dengan kompetisi Perserikatan yang telah reguler digelar sejak 1931.

Berbeda dengan Perserikatan yang bergantung pada APBD dan sangat erat dengan identitas kedaerahan, Galatama mengakomodasi klub-klub yang didirikan secara mandiri oleh perseorangan maupun swasta.

Kompetisi ini juga merupakan kompetisi pertama di Indonesia yang dikelola secara profesional dan meninggalkan status amatir. Inisiatornya merupakan klub-klub seperti Pardedetex, Jayakarta, Warna Agung, Beringin Putra, Bangka Putra, Buana Putra, dan Tunas Jaya.

Sejatinya, kedelapan tim tersebut merupakan anggota dari masing-masing perserikatan. Contohnya Jayakarta, Warna Agung, Beringin Putra, dan Tunas Jaya, berada di bawah naungan Persija Jakarta.

Baca Juga :  Dari Bertahan Rubah menjadi Attacking

Galatama bertahan selama 15 tahun dan menggelar 13 kompetisi secara reguler. Kompetisi ini menjadi cetak biru perjalanan kejuaraan profesional di Indonesia.

3. Ligina (Liga Indonesia)

Era Ligina lahir ketika PSSI memutuskan peleburan dua kompetisi yang telah ada sebelumnya yaitu Perserikatan dan Galatama. Hal ini karena kedua kompetisi tersebut sudah tidak mampu lagi bertahan.

Perserikatan yang mengandalkan dana APBD dan bersifat amatir mulai kehilangan daya pikat terutama di mata sponsor. Begitu pula Galatama yang kolaps lantaran praktik suap merajalela.

Ide PSSI untuk menyatukan dua kejuaraan tersebut lantas tertuang dalam format kompetisi baru bernama Liga Indonesia. Ligina memulai musim pertama pada 1994 dan menjadi perwajahan baru sepak bola Indonesia.

Baca Juga :  Agen Klarifikasi, Louis van Gaal Tepis jadi Kabar Direktur Teknik

Di musim perdana, Ligina diikuti 34 klub yang terbagi dalam dua wilayah, Barat dan Timur. Kejuaraan ini sudah diikuti klub dari seluruh penjuru Indonesia.

Profesionalisme di ajang ini semakin ditegakkan terutama ketika pemerintah melalui Kemendagri mengeluarkan peraturan pelarangan penggunaan APBD untuk membiayai klub sepak bola sejak 2008.

Ligina sendiri juga telah memiliki sponsor secara mandiri untuk membiayai operasional liga. Di antara yang pernah menjadi sponsor Ligina adalah Bank Mandiri, perusahaan rokok (Dunhill, Kansas, Djarum), dan Extra Joss.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya