Thursday, April 10, 2025
23.7 C
Jayapura

Kesalahan Fatal Erick Thohir Sebagai Presiden Inter Milan Bisa Terulang

JAKARTA– Kinerja Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI sedang disorot. Publik menunggu siapa pelatih yang akan ditunjuk mantan presiden Inter Milan itu menggantikan Shin Tae-yong (STY).

Seperti diketahui, Shin Tae-yong telah dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia Senin (6/1). Yang kemudian jadi sorotan saat ini adalah pengganti STY.

Erick Thohir memang belum mengumumkan penerus Shin Tae-yong. Akan tetapi, dari ciri-ciri yang disebutkan orang nomor 1 di PSSI itu, semua tertuju pada satu nama.

Ia adalah Patrick Kluivert. Munculnya nama legenda Belanda itu langsung memunculkan penolakan dari banyak pihak.

Publik menyoroti pengalaman Kluivert sebagai pelatih. Maklum saja, ia lebih sering menjabat asisten pelatih Louis van Gaal dan Clarence Seedorf.

Adapun karier pelatihnya mengecewakan. Kluivert hanya menukangi tim-tim kecil seperti FC Twente U-21, Timnas Curacao, dan Adana Demirspor.

Baca Juga :  Marselino Ferdinan Jadi Man of the Match, Berikut Pilihan Netizen

Di tiga tim tersebut, ia gagal total dan selalu berakhir dengan pemecatan. Tim terakhir yang ditangani Kluivert adalah Adana Demirspor dan dipecat Desember 2023 setelah menjalani 20 pertandingan.

Catatan inilah yang membuat suporter Indonesia ragu dengan pilihan Erick Thohir. Bahkan, tidak sedikit pula yang kembali mengungkit kesalahan Ketum PSSI di masa lalu saat masih memiliki Inter Milan.

Sebagai informasi, Erick pernah menjadi pemilik sekaligus presiden Inter Milan 2013. Ia membeli saham mayoritas raksasa Italia dari Massimo Moratti.

Pada awal kepemimpinannya, ia dipuji fans Inter dan legenda tim dengan menunjuk kembali Roberto Mancini sebagai pelatih. Akhir musim 2015/2016, Erick Thohir memecat sang pelatih di saat performa tim membaik.

Baca Juga :  Tim Kesehatan Kawal Pasien sampai Bisa Lanjutkan Kegiatan Haji Lagi

Yang menjadi masalah adalah pengganti Roberto Mancini. Seperti halnya calon pelatih Timnas Indonesia sekarang, sosok yang dipilih Menteri BUMN di Inter Milan kala itu juga dari Belanda.

Ia meminang Frank de Boer yang sebelumnya sukses bersama Ajax Amsterdam. Sayang, kualitas De Boer jauh dari harapan.

Dari 14 pertandingan memimpin I Nerazzurri, hanya lima kemenangan yang mampu diberikan Frank de Boer. Ia kemudian dipecat November 2016.

Keputusan Erick Thohir tersebut kini sedang menghantui suporter Timnas Indonesia. Apalagi, Patrick Kluivert tidak punya catatan sebagus Frank de Boer sebagai pelatih. (*/JAWAPOS)

JAKARTA– Kinerja Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI sedang disorot. Publik menunggu siapa pelatih yang akan ditunjuk mantan presiden Inter Milan itu menggantikan Shin Tae-yong (STY).

Seperti diketahui, Shin Tae-yong telah dipecat dari kursi pelatih Timnas Indonesia Senin (6/1). Yang kemudian jadi sorotan saat ini adalah pengganti STY.

Erick Thohir memang belum mengumumkan penerus Shin Tae-yong. Akan tetapi, dari ciri-ciri yang disebutkan orang nomor 1 di PSSI itu, semua tertuju pada satu nama.

Ia adalah Patrick Kluivert. Munculnya nama legenda Belanda itu langsung memunculkan penolakan dari banyak pihak.

Publik menyoroti pengalaman Kluivert sebagai pelatih. Maklum saja, ia lebih sering menjabat asisten pelatih Louis van Gaal dan Clarence Seedorf.

Adapun karier pelatihnya mengecewakan. Kluivert hanya menukangi tim-tim kecil seperti FC Twente U-21, Timnas Curacao, dan Adana Demirspor.

Baca Juga :  Burkina Faso U-17 vs Korea Selatan U-17, Tak Ubahnya Duel Final

Di tiga tim tersebut, ia gagal total dan selalu berakhir dengan pemecatan. Tim terakhir yang ditangani Kluivert adalah Adana Demirspor dan dipecat Desember 2023 setelah menjalani 20 pertandingan.

Catatan inilah yang membuat suporter Indonesia ragu dengan pilihan Erick Thohir. Bahkan, tidak sedikit pula yang kembali mengungkit kesalahan Ketum PSSI di masa lalu saat masih memiliki Inter Milan.

Sebagai informasi, Erick pernah menjadi pemilik sekaligus presiden Inter Milan 2013. Ia membeli saham mayoritas raksasa Italia dari Massimo Moratti.

Pada awal kepemimpinannya, ia dipuji fans Inter dan legenda tim dengan menunjuk kembali Roberto Mancini sebagai pelatih. Akhir musim 2015/2016, Erick Thohir memecat sang pelatih di saat performa tim membaik.

Baca Juga :  Jelang Hadapi Filipina, STY Ingatkan Pasukannya Jangan Sampai Bikin Blunder

Yang menjadi masalah adalah pengganti Roberto Mancini. Seperti halnya calon pelatih Timnas Indonesia sekarang, sosok yang dipilih Menteri BUMN di Inter Milan kala itu juga dari Belanda.

Ia meminang Frank de Boer yang sebelumnya sukses bersama Ajax Amsterdam. Sayang, kualitas De Boer jauh dari harapan.

Dari 14 pertandingan memimpin I Nerazzurri, hanya lima kemenangan yang mampu diberikan Frank de Boer. Ia kemudian dipecat November 2016.

Keputusan Erick Thohir tersebut kini sedang menghantui suporter Timnas Indonesia. Apalagi, Patrick Kluivert tidak punya catatan sebagus Frank de Boer sebagai pelatih. (*/JAWAPOS)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya