PSSI juga mengimbau seluruh suporter untuk membawa kartu identitas asli saat memasuki stadion. Identitas seperti KTP akan diperiksa untuk memastikan kecocokan antara data pada tiket dan identitas asli suporter.
Teknologi face recognition akan diterapkan oleh panitia untuk mendeteksi penonton yang datanya sesuai dengan Garuda ID yang tercatat di tiket. Dengan teknologi ini, setiap penonton dapat diidentifikasi secara cepat dan akurat sesuai dengan identitas yang mereka daftarkan.
Aturan ini diterapkan demi mencegah praktik calo yang sering merugikan penggemar setia Timnas Indonesia. Banyaknya tiket palsu yang beredar membuat PSSI mengambil langkah tegas dengan verifikasi data yang ketat.
Jika terjadi perubahan orang yang hadir dan membutuhkan pergantian nomor Garuda ID, penonton harus mengajukan permohonan pergantian melalui call center Book My Show atau Booth Help Desk di stadion. Dengan cara ini, proses pergantian dapat dilakukan secara sah tanpa risiko pelanggaran aturan.
Untuk menghindari antrean panjang, seluruh pemilik tiket diminta hadir setidaknya tiga jam sebelum kick-off. Waktu ini cukup untuk melakukan pengecekan identitas, menghindari keramaian, dan memberikan pengalaman menonton yang nyaman.
Langkah penggunaan Garuda ID ini menjadi gebrakan baru dalam pengaturan ticketing pertandingan kandang Timnas Indonesia. Melalui aturan ini, suporter yang tidak tertib juga akan terdata dengan lebih baik dan bisa dikenakan sanksi jika melakukan pelanggaran.
Aturan ketat ini muncul sebagai respons terhadap banyaknya penggemar yang tak bertiket yang masuk stadion saat laga melawan Australia di SUGBK pada September lalu. Penerapan Garuda ID diharapkan menjadi solusi untuk menjaga ketertiban dan keamanan stadion bagi seluruh suporter. (*/jawapos)