Monday, February 3, 2025
23.7 C
Jayapura

Degradasi di Depan Mata

BOJONEGORO– Persewar Waropen harus menelan pil pahit lagi, dari tiga laga babak play off degradasi, tim asal Waropen itu selalu kalah. Bermain di Stadion Lejend H. Soedirnman, Kabupaten Bojonegoro Jumat (31/1) kemarin Persewar harus mengakui tim lawan dengan skor 1-3.

  Persibo membuka keunggulan cepat di menit ke-8 melalui gol yang dicetak oleh Nugroho Santoso. Namun, keadaan sempat seimbang setelah gol bunuh diri Otavio Dutra di menit ke-25 yang mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Di babak kedua, Dutra menebus kesalahannya dengan mencetak gol ke gawang Persewar pada menit ke-61, mengembalikan keunggulan bagi Persibo. Vitor Hugo Encarnacao Freitas kemudian memastikan kemenangan tim tuan rumah dengan gol di menit ke-77.

Laga ini juga diwarnai insiden cedera serius yang dialami pemain Persewar, Maikel Kowo. Pemain muda berbakat tersebut harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami patah bahu.

Baca Juga :  Sempat Tertunda, Empat Kabupaten Telah Laksanakan Pemungutan Suara Susulan

Hingga kini, saat berita ini di publish kami masih menunggu keterangan resmi tim medis Persewar yang juga masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisinya.

Dalam konferensi pers usai pertandingan, pelatih Persewar, Eduard Ivakdalam, menyayangkan keputusan-keputusan wasit yang menurutnya merugikan timnya. “Pertandingan sebenarnya berjalan baik, tetapi kita lihat wasit kembali sangat mudah mengeluarkan kartu. Pemain baru satu kali melakukan pelanggaran langsung dihukum kartu. Saya tidak tahu masalahnya di mana,” ungkapnya.

Eduard juga menyoroti kepemimpinan wasit yang dinilai tidak adil saat skor masih imbang. “Selama skor masih 1-1, wasit terlihat berpihak. Kami bermain sesuai skema, tetapi kepemimpinan wasit harus lebih bijak. Jangan lihat mana tim yang punya uang dan mana yang tidak,” tegasnya.

Pemain Persewar, Aurelie “Veron” Lewerisa, turut mempertanyakan kualitas wasit dalam tiga pertandingan terakhir yang dianggap selalu buruk. Eduard Ivakdalam menambahkan bahwa sepak bola harus tetap menjaga sportivitas, terutama dalam mendukung talenta muda Papua agar bisa berkembang dan mendapatkan perhatian dari PSSI.

Baca Juga :  Wawancara dengan Marc Marquez di Mandalika

“Kami menerima hasil ini dengan lapang dada, saat bermain Home di kendang, meskipun kami berada di zona degradasi. Tapi kami merasa dirugikan dengan cedera Maikel Kowo yang baru saja kami daftarkan dalam tim putaran ini. Cedera ini sangat merugikan tim, dan potensi pemain ini yang menurut kacamata saya sangat menjanjikan,” pungkas Eduard.

Tiga hasil buruk ini kian membuat Persewar kian terancam turun kasta. Persewar harus kerja keras di 5 laga sisa untuk untuk bisa merangsek dari dasar klasemen dan menjaga asa bertahan di Liga 2.(il/eri/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

BOJONEGORO– Persewar Waropen harus menelan pil pahit lagi, dari tiga laga babak play off degradasi, tim asal Waropen itu selalu kalah. Bermain di Stadion Lejend H. Soedirnman, Kabupaten Bojonegoro Jumat (31/1) kemarin Persewar harus mengakui tim lawan dengan skor 1-3.

  Persibo membuka keunggulan cepat di menit ke-8 melalui gol yang dicetak oleh Nugroho Santoso. Namun, keadaan sempat seimbang setelah gol bunuh diri Otavio Dutra di menit ke-25 yang mengubah kedudukan menjadi 1-1.

Di babak kedua, Dutra menebus kesalahannya dengan mencetak gol ke gawang Persewar pada menit ke-61, mengembalikan keunggulan bagi Persibo. Vitor Hugo Encarnacao Freitas kemudian memastikan kemenangan tim tuan rumah dengan gol di menit ke-77.

Laga ini juga diwarnai insiden cedera serius yang dialami pemain Persewar, Maikel Kowo. Pemain muda berbakat tersebut harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami patah bahu.

Baca Juga :  Motivasi Para Mantan

Hingga kini, saat berita ini di publish kami masih menunggu keterangan resmi tim medis Persewar yang juga masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisinya.

Dalam konferensi pers usai pertandingan, pelatih Persewar, Eduard Ivakdalam, menyayangkan keputusan-keputusan wasit yang menurutnya merugikan timnya. “Pertandingan sebenarnya berjalan baik, tetapi kita lihat wasit kembali sangat mudah mengeluarkan kartu. Pemain baru satu kali melakukan pelanggaran langsung dihukum kartu. Saya tidak tahu masalahnya di mana,” ungkapnya.

Eduard juga menyoroti kepemimpinan wasit yang dinilai tidak adil saat skor masih imbang. “Selama skor masih 1-1, wasit terlihat berpihak. Kami bermain sesuai skema, tetapi kepemimpinan wasit harus lebih bijak. Jangan lihat mana tim yang punya uang dan mana yang tidak,” tegasnya.

Pemain Persewar, Aurelie “Veron” Lewerisa, turut mempertanyakan kualitas wasit dalam tiga pertandingan terakhir yang dianggap selalu buruk. Eduard Ivakdalam menambahkan bahwa sepak bola harus tetap menjaga sportivitas, terutama dalam mendukung talenta muda Papua agar bisa berkembang dan mendapatkan perhatian dari PSSI.

Baca Juga :  Tutup Putaran Pertama dengan Poin Penuh

“Kami menerima hasil ini dengan lapang dada, saat bermain Home di kendang, meskipun kami berada di zona degradasi. Tapi kami merasa dirugikan dengan cedera Maikel Kowo yang baru saja kami daftarkan dalam tim putaran ini. Cedera ini sangat merugikan tim, dan potensi pemain ini yang menurut kacamata saya sangat menjanjikan,” pungkas Eduard.

Tiga hasil buruk ini kian membuat Persewar kian terancam turun kasta. Persewar harus kerja keras di 5 laga sisa untuk untuk bisa merangsek dari dasar klasemen dan menjaga asa bertahan di Liga 2.(il/eri/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/