JEDA internasional Neymar berakhir dengan patah hati, apalagi ketika bintang Al Hilal itu ditandu keluar lapangan sambil menangis saat Brasil dijamu Uruguay.
Cedera pemain berusia 31 tahun itu merupakan pukulan terbaru bagi tim asuhan pelatih sementara Fernando Diniz. Apalagi, Brasil hanya meraih satu poin dari dua pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL.
Fans Brasil sebenarnya sangat menantikan pertandingan tim kesayangan mereka saat dijamu Uruguay, apalagi setelah Selecao hanya bermain imbang 1-1 kontra Venezuela.
Namun, Uruguay yang dilatih Marcelo Bielsa justru tampil mendominasi. Mantan pelatih Leeds United membawa Uruguay menang 2-0 berkat gol dari Darwin Nunez dan Nicolas de la Cruz.
Namun, selain kekalahan tersebut, pendukung Brasil mungkin lebih khawatir dengan pemandangan pemain bintang mereka yang dikeluarkan dari lapangan karena cedera lutut yang tampaknya serius.
Kedua kelompok pemain memenuhi lokasi kejadian setelah De la Cruz membuat Neymar tersungkur ke tanah. Mantan pemain PSG itu bahkan langsung memegangi lututnya hingga mengerang kesakitan.
Neymar kemudian ditandu, menutupi matanya saat dia berjalan menyusuri terowongan. Dokter Brasil, Rodrigo Lasmar, kemudian memberikan informasi terkini mengenai kondisi pemain sayap tersebut. Dia kemudian menguraikan langkah selanjutnya untuk menentukan tingkat keparahan cederanya.
“24 jam ini penting untuk melihat bagaimana respons lutut, bagaimana pembengkakannya,” katanya.
“Tes pencitraan yang akan menentukan diagnosis pasti. Masih terlalu dini untuk mengatakan (apakah itu cedera ligament). Mari kita tunggu pemeriksaannya dengan tenang, evaluasi dengan tenang, dan segera setelah kami memiliki definisinya, kami akan memberi tahu Anda.”
Neymar kemudian digambarkan meninggalkan Estadio Centenario dengan tongkat dan alat untuk menopang kaki kirinya. Itu menjadi pemandangan yang mengkhawatirkan bagi para pendukung Brasil.