Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Persipura Siap Menuju AFC Club Licensing

Tim Persipura Jayapura saat menerima kunjungan Refeere Instructor, Sukhbir Singh dari Football Association of Singapore yang berlangsung di Hotel  Jasmine, Minggu (11/8) malam. ( FOTO : Rocky Bebena for Cepos)

JAYAPURA-Dalam rangka memenuhi Sporting Criteria pada Club Licensing Administration System (CLAS) pada Educational Programmes, tim Persipura Jayapura menerima kunjungan Refeere Instructor, Sukhbir Singh dari Football Association of Singapore yang memberikan materi Laws of the Game FIFA, Sports Integrity dan Doping Control. Kegiatan berlangsung di Hotel Jasmine, Minggu (11/8).

Media Officer Persipura, Eveerth Joumilena mengatakan, bahwa hal ini dilakukan sebagai persyaratan dalam pengurusan AFC Club Licensing 2019. Dimana klub wajib melakukan educational program kepada seluruh perangkat klub seperti pengurus, pelatih, offisial dan pemain.

“Adapun materi educational program adalah Law Of The Game (LOTG), dan Football Integrity. Kegiatan ini terlaksana setelah adanya diskusi dari coach Persipura, Jacksen dan Manajer Persipura, Rudy Maswi, maka Persipura Jayapura melakukan educational program, yang diikuti semua pemain dan pelatih serta official tim,” ungkap Eveerth dalam press releasenya, Senin (12/8) kemarin.

Lajut Eveerth, secara umum materi yang diberikan menyangkut hal-hal penting sebagai regulasi baru dalam permainan sepakbola di tingkat AFC dan aturan-aturan baru yang menjadi lisensi AFC.

Sementara itu, pelatih Persipura Jayapura, Jasksen F Tiago menyambut baik kegiatan sosialisasi peraturan baru FIFA yang diberikan oleh Refeere Instructor, Sukhbir Singh dari Football Association of Singapore.

Menurut Jacksen, materi Laws of the Game FIFA, Sports Integrity dan Doping Control, sangat baik untuk tim Persipura, agar pemain bisa menjaga integritas dalam sebuah pertandingan pada liga Indonesia maupun nantinya tampil kompetisi sepak bola AFC. Namun menurutnya, kegiatan seperti ini seharusnya melibatkan wasit.

Baca Juga :  Tidak Ada Gap Dalam Tim

“Kami tim Persipura sudah usulkan agar dalam forum seperti ini, ada perwakilan manajemen, pelatih, pemain dan wasit, sehingga aturan yang diterapkan nanti tidak ada perdebatan lagi dalam lapangan,” jelasnya.

Jacksen mengaku, materi aturan FIFA yang diberikan kepada tim Persipura belum tentu wasit punya pemahaman dan pengertian yang sama.

“Kalau kita dikumpulkan semua dalam satu forum, mungkin kita punya pemahaman yang sama, dengan begitu, aksi protes dari pemain dan tim pelatih dalam sebuah pertandingan akan berkurang,” katanya.

Pelatih asal Brasil itu mengakui, aturan baru sepak bola yang disosialisasi kepada tim Persipura sangat bermanfaat.

“Kegiatan sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi pemain dan pelatih, tinggal kita aplikasikan dalam pertandingan saja kedepan,” katanya.

Jacksen menambahkan, regulasi sepak bola FIFA ini harus dipahami semua pihak yang terlibat dalam sepak bola, karena banyak peraturan baru diantaranya terkait posisi tangan yang pasif dalam terjadinya gol atau peluang. Kemudian juga ada keluar dan masuk area pergantian pemain, lalu pagar betis saat tendangan bebas.

“Banyak aturan baru sepak bola dunia yang harus kita pelajari, tapi kita kembalikan lagi kepada perangkat pertandingan di lapangan, dan kalau kita dipertemukan dalam satu forum maka kita bisa berdebat, kita mau kita sama-sama samakan presepsi, percuma kalau wasit punya presepsi lain saat terjadi satu kejadian dalam pertandingan,” bebernya.

Baca Juga :  Kalah, Persipura U-20 Tetap Lolos ke 8 Besar

Diketahui, aturan FIFA yang baru antara lain, pertama, gol atau peluang yang melibatkan tangan akan langsung dianulir. Termasuk posisi tangan dalam keadaan pasif atau tidak sengaja sekalipun .

Kedua, pemain yang diganti sekarang bisa keluar melalui garis mana saja. Tidak harus menghampiri penggantinya di area teknik. Jadi tidak akan ada lagi pemain yang mengulur waktu ketika pergantian di ujung pertandingan saat posisi unggul. Wasit bisa mengintervensi pemain untuk keluar melalui garis terdekat.

Ketiga, aturan kartu kuning dan kartu merah sekarang berlaku buat pelatih. Sebelumnya wasit bisa langsung mengusir pelatih tanpa peringatan. Kini akan ada kartu kuning (peringatan) dan kartu merah (pengusiran) buat pelatih.

Keempat, pagar betis untuk mengadang tendangan bebas lawan sekarang harus steril. Hanya pemain tim yang menghadapi tendangan bebas yang boleh berada di pagar betis.

Kelima, bola tendangan gawang, tendangan bebas di dalam kotak penalti, sekarang bisa langsung diterima tanpa harus keluar dari area penalti. (eri/tho)

Tim Persipura Jayapura saat menerima kunjungan Refeere Instructor, Sukhbir Singh dari Football Association of Singapore yang berlangsung di Hotel  Jasmine, Minggu (11/8) malam. ( FOTO : Rocky Bebena for Cepos)

JAYAPURA-Dalam rangka memenuhi Sporting Criteria pada Club Licensing Administration System (CLAS) pada Educational Programmes, tim Persipura Jayapura menerima kunjungan Refeere Instructor, Sukhbir Singh dari Football Association of Singapore yang memberikan materi Laws of the Game FIFA, Sports Integrity dan Doping Control. Kegiatan berlangsung di Hotel Jasmine, Minggu (11/8).

Media Officer Persipura, Eveerth Joumilena mengatakan, bahwa hal ini dilakukan sebagai persyaratan dalam pengurusan AFC Club Licensing 2019. Dimana klub wajib melakukan educational program kepada seluruh perangkat klub seperti pengurus, pelatih, offisial dan pemain.

“Adapun materi educational program adalah Law Of The Game (LOTG), dan Football Integrity. Kegiatan ini terlaksana setelah adanya diskusi dari coach Persipura, Jacksen dan Manajer Persipura, Rudy Maswi, maka Persipura Jayapura melakukan educational program, yang diikuti semua pemain dan pelatih serta official tim,” ungkap Eveerth dalam press releasenya, Senin (12/8) kemarin.

Lajut Eveerth, secara umum materi yang diberikan menyangkut hal-hal penting sebagai regulasi baru dalam permainan sepakbola di tingkat AFC dan aturan-aturan baru yang menjadi lisensi AFC.

Sementara itu, pelatih Persipura Jayapura, Jasksen F Tiago menyambut baik kegiatan sosialisasi peraturan baru FIFA yang diberikan oleh Refeere Instructor, Sukhbir Singh dari Football Association of Singapore.

Menurut Jacksen, materi Laws of the Game FIFA, Sports Integrity dan Doping Control, sangat baik untuk tim Persipura, agar pemain bisa menjaga integritas dalam sebuah pertandingan pada liga Indonesia maupun nantinya tampil kompetisi sepak bola AFC. Namun menurutnya, kegiatan seperti ini seharusnya melibatkan wasit.

Baca Juga :  Kalah, Persipura U-20 Tetap Lolos ke 8 Besar

“Kami tim Persipura sudah usulkan agar dalam forum seperti ini, ada perwakilan manajemen, pelatih, pemain dan wasit, sehingga aturan yang diterapkan nanti tidak ada perdebatan lagi dalam lapangan,” jelasnya.

Jacksen mengaku, materi aturan FIFA yang diberikan kepada tim Persipura belum tentu wasit punya pemahaman dan pengertian yang sama.

“Kalau kita dikumpulkan semua dalam satu forum, mungkin kita punya pemahaman yang sama, dengan begitu, aksi protes dari pemain dan tim pelatih dalam sebuah pertandingan akan berkurang,” katanya.

Pelatih asal Brasil itu mengakui, aturan baru sepak bola yang disosialisasi kepada tim Persipura sangat bermanfaat.

“Kegiatan sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi pemain dan pelatih, tinggal kita aplikasikan dalam pertandingan saja kedepan,” katanya.

Jacksen menambahkan, regulasi sepak bola FIFA ini harus dipahami semua pihak yang terlibat dalam sepak bola, karena banyak peraturan baru diantaranya terkait posisi tangan yang pasif dalam terjadinya gol atau peluang. Kemudian juga ada keluar dan masuk area pergantian pemain, lalu pagar betis saat tendangan bebas.

“Banyak aturan baru sepak bola dunia yang harus kita pelajari, tapi kita kembalikan lagi kepada perangkat pertandingan di lapangan, dan kalau kita dipertemukan dalam satu forum maka kita bisa berdebat, kita mau kita sama-sama samakan presepsi, percuma kalau wasit punya presepsi lain saat terjadi satu kejadian dalam pertandingan,” bebernya.

Baca Juga :  Pusat Pastikan Tahapan Sesuai Jadwal

Diketahui, aturan FIFA yang baru antara lain, pertama, gol atau peluang yang melibatkan tangan akan langsung dianulir. Termasuk posisi tangan dalam keadaan pasif atau tidak sengaja sekalipun .

Kedua, pemain yang diganti sekarang bisa keluar melalui garis mana saja. Tidak harus menghampiri penggantinya di area teknik. Jadi tidak akan ada lagi pemain yang mengulur waktu ketika pergantian di ujung pertandingan saat posisi unggul. Wasit bisa mengintervensi pemain untuk keluar melalui garis terdekat.

Ketiga, aturan kartu kuning dan kartu merah sekarang berlaku buat pelatih. Sebelumnya wasit bisa langsung mengusir pelatih tanpa peringatan. Kini akan ada kartu kuning (peringatan) dan kartu merah (pengusiran) buat pelatih.

Keempat, pagar betis untuk mengadang tendangan bebas lawan sekarang harus steril. Hanya pemain tim yang menghadapi tendangan bebas yang boleh berada di pagar betis.

Kelima, bola tendangan gawang, tendangan bebas di dalam kotak penalti, sekarang bisa langsung diterima tanpa harus keluar dari area penalti. (eri/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya