Sebelum berita tentang menteri dengan big datanya mendorong perpanjangan masa jabatan presiden, muncul di tengah-tengah publik, menteri yang bersangkutan terlebih dahulu sudah bertemu dengan Hasto.
Saat bertemu dengan Hasto, sang menteri mengklaim beberapa para ketua umum partai sudah menyetujui perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Saat itu dikatakan sebagai permintaan Pak Lurah, kami mendengar itu,” pungkas Hasto.
Hasto mengatakan, permintaan itu merupakan permintaan langsung Pak Lurah yang merujuk ke Presiden Jokowi.
Namun Hasto mengaku, PDIP merupakan partai yang konsisten membangun demokrasi sehat, sehingga permintaan perpanjangan masa jabatan presiden ditolak.
“Maka, PDIP bersama rakyat Indonesia memilih tegak lurus pada konstitusi, itu sikap yang diambil oleh PDIP,” tuturnya.
Terkait kebenaran isu perpanjangan jabatan itu, Hasto berani mempertanggungjawabkannya, bahwa benar ia sendiri yang mengalaminya.
“Saat itu yang saya dapat informasinya. Ini bisa dicek. Saya pertanggung jawabkan secara politik hukum, dan juga di hadapan Tuhan Yang Mahasa Esa, dan rakyat Indonesia, bahwa ini memang ada, melalui pihak-pihak lain yang kemudian disuarakan ke PDIP,” pungkasnya.(*)
Sumber: Jawapos
Sebelum berita tentang menteri dengan big datanya mendorong perpanjangan masa jabatan presiden, muncul di tengah-tengah publik, menteri yang bersangkutan terlebih dahulu sudah bertemu dengan Hasto.
Saat bertemu dengan Hasto, sang menteri mengklaim beberapa para ketua umum partai sudah menyetujui perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Saat itu dikatakan sebagai permintaan Pak Lurah, kami mendengar itu,” pungkas Hasto.
Hasto mengatakan, permintaan itu merupakan permintaan langsung Pak Lurah yang merujuk ke Presiden Jokowi.
Namun Hasto mengaku, PDIP merupakan partai yang konsisten membangun demokrasi sehat, sehingga permintaan perpanjangan masa jabatan presiden ditolak.
“Maka, PDIP bersama rakyat Indonesia memilih tegak lurus pada konstitusi, itu sikap yang diambil oleh PDIP,” tuturnya.
Terkait kebenaran isu perpanjangan jabatan itu, Hasto berani mempertanggungjawabkannya, bahwa benar ia sendiri yang mengalaminya.
“Saat itu yang saya dapat informasinya. Ini bisa dicek. Saya pertanggung jawabkan secara politik hukum, dan juga di hadapan Tuhan Yang Mahasa Esa, dan rakyat Indonesia, bahwa ini memang ada, melalui pihak-pihak lain yang kemudian disuarakan ke PDIP,” pungkasnya.(*)
Sumber: Jawapos