PERTENGAHAN bulan Ramadan, umat Muslim umumnya menyertakan doa Qunut di rakaat terakhir shalat witir saat tarawih, sesuai dengan anjuran Imam asy-Syafi’i seperti yang dikutip oleh Imam al-Baihaqi dalam Ma’rifatus Sunan wal Atsar (4/44).
Dilansir dari NU Online, hal ini, menurut asy-Syafi’i, telah diamalkan juga oleh Ibnu Umar dan Mu’adza al-Qari.
قال الشافعي: ويقنتون في الوتر في النصف الآخر من رمضان، وكذلك كان يفعل ابن عمر، ومعاذ القاري
Artinya, Mereka berqunut di dalam shalat Witir pada pertengahan akhir bulan Ramadan, seperti itulah yang dilakukan oleh Ibnu ‘Umar dan Mu’adz al-Qari.
Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar (67) memperkuat pandangan ini, menyatakan bahwa ulama dari mazhab Syafi’i menganjurkan doa Qunut pada separuh terakhir bulan Ramadan, dan juga menguraikan beberapa variasi anjuran tersebut. Namun, menurutnya, pendapat yang paling kuat adalah untuk membaca Qunut pada separuh terakhir bulan Ramadhan.
ويستحب القنوت عندنا في النصف الأخير من شهر رمضان في الركعة الأخيرة من الوتر، ولنا وجه: أن يقنت فيها في جميع شهر رمضان، ووجه ثالث: في جميع السنة، وهو مذهبُ أبي حنيفة، والمعروف من مذهبنا هو الأوّل
Artinya, “Menurut kami, disunnahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi’iyyah) yang berpendapat, disunnah qunut di sepanjang Ramadan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut Madzhab Abu Hanifah. Namun yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu qunut pada separuh akhir Ramadan.”
PERTENGAHAN bulan Ramadan, umat Muslim umumnya menyertakan doa Qunut di rakaat terakhir shalat witir saat tarawih, sesuai dengan anjuran Imam asy-Syafi’i seperti yang dikutip oleh Imam al-Baihaqi dalam Ma’rifatus Sunan wal Atsar (4/44).
Dilansir dari NU Online, hal ini, menurut asy-Syafi’i, telah diamalkan juga oleh Ibnu Umar dan Mu’adza al-Qari.
قال الشافعي: ويقنتون في الوتر في النصف الآخر من رمضان، وكذلك كان يفعل ابن عمر، ومعاذ القاري
Artinya, Mereka berqunut di dalam shalat Witir pada pertengahan akhir bulan Ramadan, seperti itulah yang dilakukan oleh Ibnu ‘Umar dan Mu’adz al-Qari.
Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar (67) memperkuat pandangan ini, menyatakan bahwa ulama dari mazhab Syafi’i menganjurkan doa Qunut pada separuh terakhir bulan Ramadan, dan juga menguraikan beberapa variasi anjuran tersebut. Namun, menurutnya, pendapat yang paling kuat adalah untuk membaca Qunut pada separuh terakhir bulan Ramadhan.
ويستحب القنوت عندنا في النصف الأخير من شهر رمضان في الركعة الأخيرة من الوتر، ولنا وجه: أن يقنت فيها في جميع شهر رمضان، ووجه ثالث: في جميع السنة، وهو مذهبُ أبي حنيفة، والمعروف من مذهبنا هو الأوّل
Artinya, “Menurut kami, disunnahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi’iyyah) yang berpendapat, disunnah qunut di sepanjang Ramadan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut Madzhab Abu Hanifah. Namun yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu qunut pada separuh akhir Ramadan.”