Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

10 Sifat Maskulin Bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, Pria Muslim Wajib Tahu!

Pola ini telah ditetapkan bagi kita sebagai umat Islam dalam Al-Qur’an yang Agung. Sangat disayangkan bahwa masyarakat mencoba mendefinisikan kembali peran laki-laki.

Dengan meningkatnya jumlah suami rumah tangga dan “laki-laki perempuan”, gender maskulin semakin melemah dari hari ke hari. Beginilah cara Al-Qur’an mendefinisikan peran ini bagi kita:

Laki-laki adalah pelindung dan pemelihara perempuan karena Allah telah menjadikan salah satu dari mereka lebih unggul dari yang lain. Dan karena mereka mengeluarkan uang untuk menghidupi mereka dari kekayaan mereka. — Al-Qur’an 4[An-Nisa’]:34

  1. Menjunjung Keadilan 

Ketidakadilan dan penindasan adalah salah satu masalah utama yang melanda dunia saat ini. Dan itu semua bermula dari kepalsuan, keserakahan, dan tipu daya.

Sebagai seorang pria, Anda tidak boleh kenal takut dengan energi positif yang menunjukkan kekuatan dan tidak pernah bersikap tidak adil kepada siapa pun meskipun itu tidak menguntungkan Anda.

Baca Juga :  Begini Caranya Jika Ingin Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Jika kita semua teguh membela keadilan, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik. Allah berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman! Teguhlah menegakkan keadilan sebagai saksi bagi Allah meskipun itu terhadap dirimu sendiri, orang tuamu, atau kerabat dekatmu. Baik mereka kaya atau miskin, Allah adalah yang terbaik untuk menjamin kepentingan mereka. Maka jangan sampai keinginanmu membuatmu menyimpang dari keadilan. Jika kamu memutarbalikkan kesaksian atau menolak memberikannya, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. — Al-Qur’an 4[An-Nisa’]:135

  1. Menunjukkan keberanian

Keberanian Nabi adalah gambaran dari kepemimpinan yang maskulin. Diriwayatkan oleh Anas radhiyallahu ‘anhu: Nabi saw adalah orang yang paling baik di antara manusia baik bentuk maupun akhlaknya.

Dan Nabi Muhammad adalah orang yang paling dermawan di antara mereka sekaligus juga yang paling berani di antara mereka.

Baca Juga :  Tuan Rumah Mimika Juara Umum MTQ XXX

Suatu ketika, pada suatu malam, penduduk Madinah merasa takut terhadap suatu suara. Maka orang-orang pun pergi ke arah suara itu, namun Nabi saw, yang telah menemui suara itu sebelum mereka, menemui mereka sambil berkata:

“Jangan takut, jangan takut,” katanya.

Saat itu, dia sedang menunggangi kuda milik Abu Thalhah. Ia telanjang tanpa pelana, dan dia membawa pedang tersandang di lehernya. Nabi saw bersabda, “Saya menemukannya (kuda) seperti laut, atau memang laut.” – Shahih al-Bukhari

  1. Pelajari cara memecahkan masalah

Laki-laki adalah pembuat solusi dan mereka seringkali merasakan perasaan senang ketika dapat memperbaiki keadaan.

Para pria diciptakan untuk menyederhanakan sesuatu, bukan memperumitnya. Anda harus memiliki pengetahuan teknis setidaknya satu keterampilan atau lebih.

Pengetahuan tentang perbaikan elektronik dasar di sekitar rumah dapat menghemat waktu, uang, dan tenaga.

Pola ini telah ditetapkan bagi kita sebagai umat Islam dalam Al-Qur’an yang Agung. Sangat disayangkan bahwa masyarakat mencoba mendefinisikan kembali peran laki-laki.

Dengan meningkatnya jumlah suami rumah tangga dan “laki-laki perempuan”, gender maskulin semakin melemah dari hari ke hari. Beginilah cara Al-Qur’an mendefinisikan peran ini bagi kita:

Laki-laki adalah pelindung dan pemelihara perempuan karena Allah telah menjadikan salah satu dari mereka lebih unggul dari yang lain. Dan karena mereka mengeluarkan uang untuk menghidupi mereka dari kekayaan mereka. — Al-Qur’an 4[An-Nisa’]:34

  1. Menjunjung Keadilan 

Ketidakadilan dan penindasan adalah salah satu masalah utama yang melanda dunia saat ini. Dan itu semua bermula dari kepalsuan, keserakahan, dan tipu daya.

Sebagai seorang pria, Anda tidak boleh kenal takut dengan energi positif yang menunjukkan kekuatan dan tidak pernah bersikap tidak adil kepada siapa pun meskipun itu tidak menguntungkan Anda.

Baca Juga :  Nanti Malam Undi Nomor Urut Capres-Cawapres, Tiga Paslon Dikawal 444 Personel

Jika kita semua teguh membela keadilan, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik. Allah berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman! Teguhlah menegakkan keadilan sebagai saksi bagi Allah meskipun itu terhadap dirimu sendiri, orang tuamu, atau kerabat dekatmu. Baik mereka kaya atau miskin, Allah adalah yang terbaik untuk menjamin kepentingan mereka. Maka jangan sampai keinginanmu membuatmu menyimpang dari keadilan. Jika kamu memutarbalikkan kesaksian atau menolak memberikannya, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. — Al-Qur’an 4[An-Nisa’]:135

  1. Menunjukkan keberanian

Keberanian Nabi adalah gambaran dari kepemimpinan yang maskulin. Diriwayatkan oleh Anas radhiyallahu ‘anhu: Nabi saw adalah orang yang paling baik di antara manusia baik bentuk maupun akhlaknya.

Dan Nabi Muhammad adalah orang yang paling dermawan di antara mereka sekaligus juga yang paling berani di antara mereka.

Baca Juga :  Tak Peduli Hinaan Elite Politik, Prabowo: Lebih Baik Saya Dicintai Rakyat Desa

Suatu ketika, pada suatu malam, penduduk Madinah merasa takut terhadap suatu suara. Maka orang-orang pun pergi ke arah suara itu, namun Nabi saw, yang telah menemui suara itu sebelum mereka, menemui mereka sambil berkata:

“Jangan takut, jangan takut,” katanya.

Saat itu, dia sedang menunggangi kuda milik Abu Thalhah. Ia telanjang tanpa pelana, dan dia membawa pedang tersandang di lehernya. Nabi saw bersabda, “Saya menemukannya (kuda) seperti laut, atau memang laut.” – Shahih al-Bukhari

  1. Pelajari cara memecahkan masalah

Laki-laki adalah pembuat solusi dan mereka seringkali merasakan perasaan senang ketika dapat memperbaiki keadaan.

Para pria diciptakan untuk menyederhanakan sesuatu, bukan memperumitnya. Anda harus memiliki pengetahuan teknis setidaknya satu keterampilan atau lebih.

Pengetahuan tentang perbaikan elektronik dasar di sekitar rumah dapat menghemat waktu, uang, dan tenaga.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya