Sholat witir sudah tidak asing lagi bagi umat muslim. Biasanya sholat witir dilaksanakan secara berjamaah di masjid setelah selesai sholat tarawih sebagai sholat penutup di hari itu.
Akan tetapi, bagaimana hukum sholat witir dilaksanakan di rumah. Alasannya, ada sesuatu yang menyebabkan seseorang tidak bisa melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah di Masjid atau musala.
Dilansir dari MUI Digital, KH Miftachul Akhyar dalam pengajian Kitab Hadits Jami’ as-Shaghir, Hadits Nomor 185 menyebutkan bahwa sholat witir bertujuan untuk menyeimbangi shalat maghrib.
Jikalau sholat yang dilaksanakan pada siang hari, maka sholat maghrib yang memiliki jumlah rakaat ganjil sebagai akhir/penutupnya. Sedangkan untuk sholat malam, sholat witir yang juga memiliki rakaat yang ganjil sebagai sholat akhir atau penutupnya. Perbedaan antara 2 sholat ini ialah, sholat maghrib hukumnya fardhu, sedangkan sholat witir hukumnya sunah.
Dalam HR. Bukhari 998 dan Muslim 749 berbunyi:
اِجْعَلُوْا آخِرَ صَلاَتِكُم ْباِللّيْلِ وِتْرًا
Artinya: “Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari dengan shalat witir.”
Maka, dapat diartikan bahwa melaksanakan sholat witir itu penting. Mungkin jika dibuat peringkat keutamaan sholat sunah, sholat witir berada di peringkat sholat qabliyah subuh yang paling utama. Kemudian sholat tahajjud hingga tarawih berada di peringkat setelah sholat witir.