Sunday, September 8, 2024
24.7 C
Jayapura

Profil Hamzah Haz, Wapres RI Ke-9 juga Politikus PPP yang Wafat Hari Ini

JAKARTA-Wakil Presiden (Wapres) RI ke-9 Hamzah Haz meninggal dunia pada hari ini, Rabu (24/7). Hamzah Haz wafat pada usia 84 tahun.
Kabar duka cita itu sebelumnya disampaikan oleh politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi alias Awiek. Ia menyampaikan, Hamzah Haz meninggal dunia sekitar pukul 09.30 WIB.
“Innalillahi wainna ilaihi roji’uuun. Telah wafat DR. KH. Hamzah Haz pada jam 09.30 di Klinik Tegalan,” kata pria yang karib disapa Awiek kepada wartawan, Rabu (24/7).
Awiek menyampaikan, saat ini jenazah Hamzah Haz sedang dalam proses dimandikan untuk kemudian disalatkan di masjid Jalan Nenas Bogor.
Ia mendoakan agar almarhum Hamzah Haz meninggal dalam kondisi baik. Serta, ditempatkan di surga Allah SWT.
“Semoga Almarhum diampuni segala dosanya, diberikan Syafaat dari Rasulullah SAW dan pantas masuk Syurga-Nya. Kepada anak dan cucu beliau, beserta keluarga besar Bapak Hamzah Haz diberikan kesabaran dan keteguhan iman,” ucap Awiek.
Profil Hamza Haz
Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat pada 15 Februari 1940. Dia merupakan Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia mendampingi Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Hamzah juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1998–2007.
Pada tahun 1971 Hamzah pernah menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat, setelah itu dia menjadi wakil rakyat bagi NU pada tahun itu juga. Pasca terjadinya fusi antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah aktif bergerak menjadi anggota DPR bagi PPP serta menjadi pengurus penting PPP sampai akhirnya menjabat mejadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu.
Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden Habibie, tetapi ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri.
Kemudian, pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Baru beberapa minggu jadi Wakil Ketua DPR-RI, Presiden Abdurrahman Wahid memintanya menjadi menteri pada Kabinet Persatuan Nasional sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999.
Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan.
Puncak karier politik Hamzah Haz ketika ia berhasil menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia menggantikan Megawati Soekarnoputri yang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid yang diberhentikan melalui Sidang Istimewa MPR.
Pada Pemilu 2004, Hamzah Haz juga pernah dicalonkan sebagai calon presiden oleh PPP. Dia dipasangkan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden. Namun, Pemilu 2004 saat itu dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono. (*)
Sumber: Jawapos
Baca Juga :  Timnas Indonesia U-19 Langsung Hadapi Argentina di Korea Selatan
JAKARTA-Wakil Presiden (Wapres) RI ke-9 Hamzah Haz meninggal dunia pada hari ini, Rabu (24/7). Hamzah Haz wafat pada usia 84 tahun.
Kabar duka cita itu sebelumnya disampaikan oleh politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi alias Awiek. Ia menyampaikan, Hamzah Haz meninggal dunia sekitar pukul 09.30 WIB.
“Innalillahi wainna ilaihi roji’uuun. Telah wafat DR. KH. Hamzah Haz pada jam 09.30 di Klinik Tegalan,” kata pria yang karib disapa Awiek kepada wartawan, Rabu (24/7).
Awiek menyampaikan, saat ini jenazah Hamzah Haz sedang dalam proses dimandikan untuk kemudian disalatkan di masjid Jalan Nenas Bogor.
Ia mendoakan agar almarhum Hamzah Haz meninggal dalam kondisi baik. Serta, ditempatkan di surga Allah SWT.
“Semoga Almarhum diampuni segala dosanya, diberikan Syafaat dari Rasulullah SAW dan pantas masuk Syurga-Nya. Kepada anak dan cucu beliau, beserta keluarga besar Bapak Hamzah Haz diberikan kesabaran dan keteguhan iman,” ucap Awiek.
Profil Hamza Haz
Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat pada 15 Februari 1940. Dia merupakan Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia mendampingi Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Hamzah juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1998–2007.
Pada tahun 1971 Hamzah pernah menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat, setelah itu dia menjadi wakil rakyat bagi NU pada tahun itu juga. Pasca terjadinya fusi antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah aktif bergerak menjadi anggota DPR bagi PPP serta menjadi pengurus penting PPP sampai akhirnya menjabat mejadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu.
Pada 1998, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden Habibie, tetapi ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri.
Kemudian, pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Baru beberapa minggu jadi Wakil Ketua DPR-RI, Presiden Abdurrahman Wahid memintanya menjadi menteri pada Kabinet Persatuan Nasional sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999.
Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional, setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan.
Puncak karier politik Hamzah Haz ketika ia berhasil menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia menggantikan Megawati Soekarnoputri yang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid yang diberhentikan melalui Sidang Istimewa MPR.
Pada Pemilu 2004, Hamzah Haz juga pernah dicalonkan sebagai calon presiden oleh PPP. Dia dipasangkan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden. Namun, Pemilu 2004 saat itu dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono. (*)
Sumber: Jawapos
Baca Juga :  Sebelum Pelayanan Polisi Harus Cakap Lebih Dulu

Berita Terbaru

Artikel Lainnya