Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Penentuan Awal Puasa 1 April, Kemenag Harap Tunggu Hasil Sidang Isbat

Tetap Digelar Secara Tatap Muka dan Virtual

JAKARTA-Kemenag mengumumkan menggelar sidang isbat penentuan 1 Ramadan pada 1 April depan. Sidang isbat ini akan menetapkan apakan awal puasa versi pemerintah jatuh pada 2 April atau 3 April. Kemenag berharap masyarakat tetap bersabar sampai keluar hasil sidang yang digelar rutin tiap tahun itu.

Jika saat sidang isbat 1 April nanti tim perukyat di lapangan ada yang melihat hilal, maka awal Ramadan jatuh pada 2 April. Sehingga pada 1 April malam umat Islam sudah mulai salat tarawih dan mulai berpuasa pada 2 April. Tetapi jika pada 1 April tidak ada tim perukyat yang melihat hilal, maka awal Ramadan jatuh pada 3 April.

Pengumuman jadwal kegiatan sidang isbat itu disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin di Jakarta kemarin (14/3). Saat ditanya apakah awal bulan Ramadan tahun ini kompak atau berbeda, dia memilih irit berkomentar. ’’Kita tunggu (hasil) sidang isbat saja,’’ katanya.

Kemenag tidak mempersoalkan adanya ormas keagamaan yang sudah lebih dahulu mengumumkan jadwal awal Ramadan. Sebab mereka mengacu pada perhitungan hisab. Sementara ada kelompok ormas keagamaan lainnya yang menggunakan acuan rukyat atau pemantauan hilal. Sidang isbat sendiri diawali dengan paparan tim Badan Hisab dan Rukyat Kemenag. Setelah itu menunggu laporan pemantauan hilal yang tersebar di sejumlah titik.

Baca Juga :  Ketua KPK Firli Bahuri Akui Bertemu Eks Mentan SYL pada Maret 2022

Kamaruddin menuturkan pelaksanaan sidang isbat penentuan awal Ramadan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab sampai saat ini masih pandemi Covid-19. ’’Meski lebih longgar dari ketentuan tahun sebelumnya, tetapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan,’’ katanya. Misalnya ruangan sidang isbat sudah disemprot disinfektan. Jaga jarak tempat duduk, peserta sidang dicek suhu tubuhnya, serta wajib menggunakan masker.

Mantan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag itu menuturkan sidang isbat tetap dilaksanakan secara hybrid. Yaitu memadukan pertemuan tatap muka dan online atau virtual. Dia mengatakan peserta yang datang ke kantor Kemenag Jakarta untuk mengikuti sidang secara tatap muka dibatasi kuotanya. Sisanya mengikuti sidang isbat secara virtual. Kamaruddin berharap pelaksanaan sidang isbat tahun ini berjalan lancar. Dia mengakui bahwa penetapan awal puasa selalu ditunggu-tunggu umat agama Islam di manapun berada.

Baca Juga :  Puan Pastikan Pemilu Digelar 2024

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib menjelaskan sidang isbat itu sesuai dengan Fatwa MUI 2/2014 tentang penetapan awal Ramadan, Syawal, Zulhijjah. ’’Sidang isbat selalu digelar tanggal 29 bulan sebelumnya dalam kalender hijriyah,’’ tuturnya. Jadi untuk sidang isbat penetapan 1 Ramadan, digelar pada 29 syaban.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat digelar dalam tiga sesi. Sesi pertama adalah paparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan stronomi. Sesi ini bersifat terbuka dan disiarkan melalui live streaming. Sesi kedua adalah pelaksanaan sidang isbat setelah salat maghrib dan digelar tertutup. Adib mengatakan sidang isbat ini akan menetapkan awal Ramadan berdasarkan data hisab yang bersifat informasi dengan rukyat atau pemantauan hilal di lapangan. Dia menuturkan rukyat itu bersifat konfirmasi. Kemenag menyebar tim rukyat di 78 lokasi di seluruh Indonesia.

Rangkaian sidang isbat diakhiri dengan sesi pengumuman oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Dengan adanya pengumuman ini, masyarakat bisa langsung mengetahui kapan awal bulan puasa. (wan/JPG)

Tetap Digelar Secara Tatap Muka dan Virtual

JAKARTA-Kemenag mengumumkan menggelar sidang isbat penentuan 1 Ramadan pada 1 April depan. Sidang isbat ini akan menetapkan apakan awal puasa versi pemerintah jatuh pada 2 April atau 3 April. Kemenag berharap masyarakat tetap bersabar sampai keluar hasil sidang yang digelar rutin tiap tahun itu.

Jika saat sidang isbat 1 April nanti tim perukyat di lapangan ada yang melihat hilal, maka awal Ramadan jatuh pada 2 April. Sehingga pada 1 April malam umat Islam sudah mulai salat tarawih dan mulai berpuasa pada 2 April. Tetapi jika pada 1 April tidak ada tim perukyat yang melihat hilal, maka awal Ramadan jatuh pada 3 April.

Pengumuman jadwal kegiatan sidang isbat itu disampaikan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin di Jakarta kemarin (14/3). Saat ditanya apakah awal bulan Ramadan tahun ini kompak atau berbeda, dia memilih irit berkomentar. ’’Kita tunggu (hasil) sidang isbat saja,’’ katanya.

Kemenag tidak mempersoalkan adanya ormas keagamaan yang sudah lebih dahulu mengumumkan jadwal awal Ramadan. Sebab mereka mengacu pada perhitungan hisab. Sementara ada kelompok ormas keagamaan lainnya yang menggunakan acuan rukyat atau pemantauan hilal. Sidang isbat sendiri diawali dengan paparan tim Badan Hisab dan Rukyat Kemenag. Setelah itu menunggu laporan pemantauan hilal yang tersebar di sejumlah titik.

Baca Juga :  Jokowi Sudah Teken Aturan THR dan Gaji 13

Kamaruddin menuturkan pelaksanaan sidang isbat penentuan awal Ramadan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab sampai saat ini masih pandemi Covid-19. ’’Meski lebih longgar dari ketentuan tahun sebelumnya, tetapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan,’’ katanya. Misalnya ruangan sidang isbat sudah disemprot disinfektan. Jaga jarak tempat duduk, peserta sidang dicek suhu tubuhnya, serta wajib menggunakan masker.

Mantan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag itu menuturkan sidang isbat tetap dilaksanakan secara hybrid. Yaitu memadukan pertemuan tatap muka dan online atau virtual. Dia mengatakan peserta yang datang ke kantor Kemenag Jakarta untuk mengikuti sidang secara tatap muka dibatasi kuotanya. Sisanya mengikuti sidang isbat secara virtual. Kamaruddin berharap pelaksanaan sidang isbat tahun ini berjalan lancar. Dia mengakui bahwa penetapan awal puasa selalu ditunggu-tunggu umat agama Islam di manapun berada.

Baca Juga :  Kapolri Imbau Masyarakat Gunakan Jalur Mudik Alternatif

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib menjelaskan sidang isbat itu sesuai dengan Fatwa MUI 2/2014 tentang penetapan awal Ramadan, Syawal, Zulhijjah. ’’Sidang isbat selalu digelar tanggal 29 bulan sebelumnya dalam kalender hijriyah,’’ tuturnya. Jadi untuk sidang isbat penetapan 1 Ramadan, digelar pada 29 syaban.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat digelar dalam tiga sesi. Sesi pertama adalah paparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan stronomi. Sesi ini bersifat terbuka dan disiarkan melalui live streaming. Sesi kedua adalah pelaksanaan sidang isbat setelah salat maghrib dan digelar tertutup. Adib mengatakan sidang isbat ini akan menetapkan awal Ramadan berdasarkan data hisab yang bersifat informasi dengan rukyat atau pemantauan hilal di lapangan. Dia menuturkan rukyat itu bersifat konfirmasi. Kemenag menyebar tim rukyat di 78 lokasi di seluruh Indonesia.

Rangkaian sidang isbat diakhiri dengan sesi pengumuman oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Dengan adanya pengumuman ini, masyarakat bisa langsung mengetahui kapan awal bulan puasa. (wan/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya