Wednesday, November 12, 2025
31.9 C
Jayapura

Suhu Udara Global Naik 1,5 Derajat Lebih Panas

JAKARTA – Dunia semakin panas, Laporan terbaru dari World Meteorological Organization (WMO) menyebutkan bahwa tahun 2024 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat di Bumi. Suhu rata-rata global tahun lalu mencapai 1,55 derajat Celsius lebih tinggi dibandingkan masa sebelum revolusi industri (tahun 1850–1900).

WMO menjelaskan, hasil pengamatan dari enam sumber data iklim menunjukkan hal yang sama: suhu Bumi meningkat tajam. Bahkan, periode 2015 hingga 2024 kini resmi disebut sebagai dekade terpanas sepanjang sejarah. Kenaikan suhu ini berdampak besar terhadap kehidupan, mulai dari cuaca ekstrem, kebakaran hutan, kekeringan, hingga naiknya permukaan air laut.

Menurut laporan dari Anadolu Agency (AA), peningkatan panas ini disebabkan oleh semakin banyaknya gas rumah kaca di atmosfer. Gas-gas seperti karbon dioksida (COâ‚‚), metana (CHâ‚„), dan dinitrogen oksida (Nâ‚‚O) terus meningkat akibat pembakaran bahan bakar fosil, penebangan hutan, dan aktivitas industri.

Baca Juga :  7 Tips Istirahat dari Media Sosial dan Manfaat yang akan Didapatkan

Akibatnya, panas dari sinar matahari terperangkap di atmosfer dan membuat suhu Bumi terus naik.Tak hanya udara yang memanas, laut pun mengalami hal serupa. Suhu air laut pada 2024 mencapai titik tertinggi dalam sejarah pengamatan. Panas laut ini menyebabkan pencairan es di kutub dan mengubah pola cuaca dunia. Akibatnya, badai, banjir, dan kekeringan terjadi lebih sering dan lebih parah dibandingkan sebelumnya.

JAKARTA – Dunia semakin panas, Laporan terbaru dari World Meteorological Organization (WMO) menyebutkan bahwa tahun 2024 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat di Bumi. Suhu rata-rata global tahun lalu mencapai 1,55 derajat Celsius lebih tinggi dibandingkan masa sebelum revolusi industri (tahun 1850–1900).

WMO menjelaskan, hasil pengamatan dari enam sumber data iklim menunjukkan hal yang sama: suhu Bumi meningkat tajam. Bahkan, periode 2015 hingga 2024 kini resmi disebut sebagai dekade terpanas sepanjang sejarah. Kenaikan suhu ini berdampak besar terhadap kehidupan, mulai dari cuaca ekstrem, kebakaran hutan, kekeringan, hingga naiknya permukaan air laut.

Menurut laporan dari Anadolu Agency (AA), peningkatan panas ini disebabkan oleh semakin banyaknya gas rumah kaca di atmosfer. Gas-gas seperti karbon dioksida (COâ‚‚), metana (CHâ‚„), dan dinitrogen oksida (Nâ‚‚O) terus meningkat akibat pembakaran bahan bakar fosil, penebangan hutan, dan aktivitas industri.

Baca Juga :  Satgas Covid-19 Kota Jayapura Dipertahankan

Akibatnya, panas dari sinar matahari terperangkap di atmosfer dan membuat suhu Bumi terus naik.Tak hanya udara yang memanas, laut pun mengalami hal serupa. Suhu air laut pada 2024 mencapai titik tertinggi dalam sejarah pengamatan. Panas laut ini menyebabkan pencairan es di kutub dan mengubah pola cuaca dunia. Akibatnya, badai, banjir, dan kekeringan terjadi lebih sering dan lebih parah dibandingkan sebelumnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya