- Fungsi paru-paru membaik
Dua minggu hingga tiga bulan setelah berhenti merokok, seseorang akan melihat peningkatan pada fungsi paru-paru.
Silia, struktur mirip rambut di paru-paru yang rusak akibat asap mulai pulih setelah satu bulan dan sepanjang tahun pertama.
- Batuk lebih sedikit
Saat paru-paru pulih, batuk akan berkurang. Bagi kebanyakan orang, mengidam dan gejala penarikan diri lainnya paling parah terjadi pada minggu pertama setelah berhenti, dan bisa berlangsung selama satu bulan atau lebih.
- Sesak nafas membaik
Disaat paru-paru mulai pulih juga seseorang perlahan akan merasakan sesak nafas perlahan mulai membaik.
- Resiko terkena penyakit jantung koroner menurun
Saat memasuki tahun kedua setelah berhenti, risiko terkena penyakit jantung koroner menurun menjadi setengah dari risiko orang yang merokok. Hal ini secara signifikan mengurangi kemungkinan serangan jantung.
- Resiko terkena kanker menurun
Lima hingga sepuluh tahun setelah berhenti, risiko terkena kanker mulut, tenggorokan, atau kotak suara (diafragma) berkurang setengah, dibandingkan mereka yang merokok atau menggunakan tembakau. Peluang Anda terkena stroke juga mulai menurun.
Mempertahankan penghentian tembakau selama 10 tahun menurunkan risiko kematian akibat kanker paru-paru hingga setengahnya.
Selain itu, berhenti merokok mengurangi peluang terkena kanker tertentu, termasuk kanker serviks, laring (bagian tenggorokan), ginjal, dan pankreas.
Lima belas tahun setelah berhenti merokok, risiko Anda terkena penyakit jantung koroner sama dengan risiko seseorang yang tidak pernah merokok.
- Paru-paru pulih sepenuhnya
Setelah 20 tahun tidak merokok, terkena kanker di mulut, hidung, pankreas, dan laring menjadi hampir sama dengan seseorang yang tidak merokok. Pada titik ini, paru-paru telah pulih secara fungsional dari kerusakan.(*)
Sumber: Verywell Health