Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Jutaan Massa dari Indonesia, Amerika, Jepang Turut Suarakan Peduli Kemanusiaan

JAKARTA – Aksi bela Palestina diikuti oleh ribuan massa yang berkumpul memadati Monumen NasionalJakarta Pusat.
Tak hanya dihadiri oleh warga, aksi ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka seperti Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.
Selain itu, ketua umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin juga menyuarakan solidaritasnya bersama Palestina.
Dikutip dari Antara, Din Syamsudin menyatakan bahwa aksi besar yang dilakukan, Minggu (5/11), adalah bentuk dari kebersamaan bangsa Indonesia yang cinta damai.
Menlu Retno Marsudi juga menyatakan bahwa aksi bela Palestina ini merupakan bentuk dari kepedulian bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan. Tak hanya dilakukan oleh ribuan massa di Indonesia, aksi bela Palestina juga disuarakan oleh jutaan massa di seluruh dunia.
Di hari yang sama (5/11) waktu setempat, puluhan ribu massa di Washington D.C, juga ikut turun ke jalan untuk menyuarakan protesnya.
Dalam aksi tersebut, merespon pemerintah Amerika Serikat yang masih tinggal diam, massa mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan.
Para demonstran mengajukan protes dan menuangkan amarahnya kepada Presiden AS, Joe Biden.
Hal itu dilakukan sebagai respon dari mereka yang menganggap bahwa Presiden AS tersebut telah memicu penyerangan Israel terhadap Palestina.
Dengan lantang dan memenuhi area tempat aksi dilakukan, sorakan para demonstran bergema, “Biden, Anda tidak bisa sembunyi; kami menuntutmu atas tuduhan genosida!”
Perserikatan Bangsa-Bangsa juga sudah memperingatkan terkait risiko genosida yang semakin meningkat terhadap penyerangan Israel yang bertubi-tubi kepada Palestina.
Dideklarasikan dalam Konvensi Genosida PBB, genosida didefinisikan sebagai sebuah aksi untuk menghancurkan keseluruhan atau sebagian bangsa, etnis, ras, atau kelompok agama.
Beralih ke dunia bagian timur, aksi bela Palestina juga dilakukan oleh ribuan massa di dua negara raksasa Asia Timur, Jepang dan Korea Selatan.
Sekelompok massa berkumpul di depan Kedutaan Besar Israel untuk Jepang di Tokyo pada Rabu (1/11).
Dengan membawa slogan bertuliskan “Ceasefire Now” dan “Stop bombardments in Gaza”, 300 orang menyuarakan protesnya.
Salah seorang demonstran perempuan umur 60-an menyatakan bahwa media Jepang tidak banyak memberitakan tentang isu yang sedang terjadi di Israel dan Palestina, sehingga ia tidak banyak tahu-menahu soal hal tersebut.
Ditambahkan oleh seorang pemuda berumur 20-an, telah banyak aksi protes untuk membela Palestina yang dilakukan oleh banyak negara di seluruh dunia dan ia ingin Jepang juga ikut menyuarakan protesnya terhadap Israel.
Sementara itu, Sabtu (4/11), ratusan orang berkumpul di Seoul untuk melayangkan protes dan desakan gencatan senjata kepada Israel.
Dikutip dari Press TV, Kim Heewon dari Arizona State University menyatakan bahwa berita yang tersebar di media kebanyakan menyajikan berita yang bias.
Meskipun begitu, kekuatan media sosial merupakan sesuatu yang krusial dan sangat komunikatif dalam menyebarkan berita yang sebenarnya.
Selain itu, organisasi sipil dan non-pemerintah di Korea juga berusaha menerjemahkan berbagai berita dan artikel penting mengenai isu di Palestina yang riil dan tidak bias.
Tak hanya negara-negara tersebut, aksi bela Palestina dan protes ke Israel untuk segera melakukan gencatan senjata juga digelar di Hanoi, ibukota Vietnam. (*)
Sumber: Antara.          |  Jawapos
Baca Juga :  Parpol yang Pecat Caleg Terpilih Dinilai Langkahi Kedaulatan Rakyat
JAKARTA – Aksi bela Palestina diikuti oleh ribuan massa yang berkumpul memadati Monumen NasionalJakarta Pusat.
Tak hanya dihadiri oleh warga, aksi ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka seperti Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.
Selain itu, ketua umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin juga menyuarakan solidaritasnya bersama Palestina.
Dikutip dari Antara, Din Syamsudin menyatakan bahwa aksi besar yang dilakukan, Minggu (5/11), adalah bentuk dari kebersamaan bangsa Indonesia yang cinta damai.
Menlu Retno Marsudi juga menyatakan bahwa aksi bela Palestina ini merupakan bentuk dari kepedulian bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan. Tak hanya dilakukan oleh ribuan massa di Indonesia, aksi bela Palestina juga disuarakan oleh jutaan massa di seluruh dunia.
Di hari yang sama (5/11) waktu setempat, puluhan ribu massa di Washington D.C, juga ikut turun ke jalan untuk menyuarakan protesnya.
Dalam aksi tersebut, merespon pemerintah Amerika Serikat yang masih tinggal diam, massa mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan.
Para demonstran mengajukan protes dan menuangkan amarahnya kepada Presiden AS, Joe Biden.
Hal itu dilakukan sebagai respon dari mereka yang menganggap bahwa Presiden AS tersebut telah memicu penyerangan Israel terhadap Palestina.
Dengan lantang dan memenuhi area tempat aksi dilakukan, sorakan para demonstran bergema, “Biden, Anda tidak bisa sembunyi; kami menuntutmu atas tuduhan genosida!”
Perserikatan Bangsa-Bangsa juga sudah memperingatkan terkait risiko genosida yang semakin meningkat terhadap penyerangan Israel yang bertubi-tubi kepada Palestina.
Dideklarasikan dalam Konvensi Genosida PBB, genosida didefinisikan sebagai sebuah aksi untuk menghancurkan keseluruhan atau sebagian bangsa, etnis, ras, atau kelompok agama.
Beralih ke dunia bagian timur, aksi bela Palestina juga dilakukan oleh ribuan massa di dua negara raksasa Asia Timur, Jepang dan Korea Selatan.
Sekelompok massa berkumpul di depan Kedutaan Besar Israel untuk Jepang di Tokyo pada Rabu (1/11).
Dengan membawa slogan bertuliskan “Ceasefire Now” dan “Stop bombardments in Gaza”, 300 orang menyuarakan protesnya.
Salah seorang demonstran perempuan umur 60-an menyatakan bahwa media Jepang tidak banyak memberitakan tentang isu yang sedang terjadi di Israel dan Palestina, sehingga ia tidak banyak tahu-menahu soal hal tersebut.
Ditambahkan oleh seorang pemuda berumur 20-an, telah banyak aksi protes untuk membela Palestina yang dilakukan oleh banyak negara di seluruh dunia dan ia ingin Jepang juga ikut menyuarakan protesnya terhadap Israel.
Sementara itu, Sabtu (4/11), ratusan orang berkumpul di Seoul untuk melayangkan protes dan desakan gencatan senjata kepada Israel.
Dikutip dari Press TV, Kim Heewon dari Arizona State University menyatakan bahwa berita yang tersebar di media kebanyakan menyajikan berita yang bias.
Meskipun begitu, kekuatan media sosial merupakan sesuatu yang krusial dan sangat komunikatif dalam menyebarkan berita yang sebenarnya.
Selain itu, organisasi sipil dan non-pemerintah di Korea juga berusaha menerjemahkan berbagai berita dan artikel penting mengenai isu di Palestina yang riil dan tidak bias.
Tak hanya negara-negara tersebut, aksi bela Palestina dan protes ke Israel untuk segera melakukan gencatan senjata juga digelar di Hanoi, ibukota Vietnam. (*)
Sumber: Antara.          |  Jawapos
Baca Juga :  Indonesia U-17 vs Ekuador U-17: Ayo, Sempurnakan Sejarah!

Berita Terbaru

Artikel Lainnya