Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Kadistrik Akui Ada Kos-kosan yang Nakal

JAYAPURA – Kepala Distrik Abepura, Dionisius Deda tak menampik soal laporan yang menyebutkan jika ada kos – kosan di wilayahnya yang tak memiliki bak penampungan limbah. Dari pengamatannya selama ini diakui masih ada kos – kosan yang nakal. Yang hanya bangun  gedung tanpa menyiapkan space atau ruang untuk pembuangan limbah yang akhirnya dibuang langsung ke kali ataupun sungai.

 Terkait ini Dion mengaku sudah meminta lurah dan kepala seksi  untuk turun mengecek langsung. “Saya masih menunggu laporan dari lapangan. Dan soal tempat usaha yang tak memiliki bak penampungan limbah ini sebenarnya mirip dengan pembuangan limbah kandang babi di kali acay yang sudah kami tutup,” beber Dionisius di ruang kerjanya, Senin (23/8). Ia menyampaikan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ketika dilakukan penilaian kota sehat, pihak distrik juga sudah memberi peringatan untuk bangunan yang tak memiliki penampungan limbah untuk segera disiapkan namun ternyata masih ada yang sembunyi – sembunyi.

Baca Juga :  Perayaan Paskah Kondusif, Pj Wali Kota Beri Apresiasi

 “Ada pemilik kos yang memang nakal padahal ini sempat menjadi perhatian wali kota dan kami meminta mereka buat septic tank. Kami akui  banyak kos – kosan yang nakal. Mereka sembunyikan pipa pembuangan sehingga memang tidak terlihat padahal langsung di buang ke bantaran kali atau sungai,” tambahnya. Alasan yang disampaikan adalah drainase air padahal pipa pembuangan dari WC. “Ini Sedikit sulit terpantau karena kami tidak lihat pangkal pipanya tapi soal ini sebenarnya  ditangani dinas,” sambung Dion. 

 Yang dilakukan distrik hanya merekomendasi soal kesesuaian bangunan, persyaratan domisili dan lokasi milik pribadi atau sewa sedangkan yang turun mengecek adalah tim teknis terpadu. Pihak distrik berharap bisa dilibatkan sebab jika ada pengaduan justru pihak distrik yang menerima dan menangani pertama. “Ini sekalian peringatan untuk yang belum punya bak penampungan limbah untuk segera  melengkapi atau kami akan bersurat ke Satpol PP untuk selanjutnya diteruskan ke KTSP dan diambil tindakan,” tegas Dion.

Baca Juga :  Pembukaan Lahan di Dekat RS Bhayangkara Bisa Membahayakan Pemukiman Lain

 Lokasi yang disebutkan masih sering ditemukan kata Dionisius adalah Kali Acay, Kali Sborhonyi termasuk drainase di samping SPBU Kampkey yang dibangun kandang – kandang ternak. “Ini yang harusnya diatensi hanya lokasi inspeksinya tidak ada. Misal jalan disamping SPBU Kampkey tidak ada jalan inspeksi namun ternyata di atas ada yang nakal,” tutupnya.   (ade/wen)

JAYAPURA – Kepala Distrik Abepura, Dionisius Deda tak menampik soal laporan yang menyebutkan jika ada kos – kosan di wilayahnya yang tak memiliki bak penampungan limbah. Dari pengamatannya selama ini diakui masih ada kos – kosan yang nakal. Yang hanya bangun  gedung tanpa menyiapkan space atau ruang untuk pembuangan limbah yang akhirnya dibuang langsung ke kali ataupun sungai.

 Terkait ini Dion mengaku sudah meminta lurah dan kepala seksi  untuk turun mengecek langsung. “Saya masih menunggu laporan dari lapangan. Dan soal tempat usaha yang tak memiliki bak penampungan limbah ini sebenarnya mirip dengan pembuangan limbah kandang babi di kali acay yang sudah kami tutup,” beber Dionisius di ruang kerjanya, Senin (23/8). Ia menyampaikan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ketika dilakukan penilaian kota sehat, pihak distrik juga sudah memberi peringatan untuk bangunan yang tak memiliki penampungan limbah untuk segera disiapkan namun ternyata masih ada yang sembunyi – sembunyi.

Baca Juga :  Partisipasi OAP Untuk Donor Darah Masih Kurang

 “Ada pemilik kos yang memang nakal padahal ini sempat menjadi perhatian wali kota dan kami meminta mereka buat septic tank. Kami akui  banyak kos – kosan yang nakal. Mereka sembunyikan pipa pembuangan sehingga memang tidak terlihat padahal langsung di buang ke bantaran kali atau sungai,” tambahnya. Alasan yang disampaikan adalah drainase air padahal pipa pembuangan dari WC. “Ini Sedikit sulit terpantau karena kami tidak lihat pangkal pipanya tapi soal ini sebenarnya  ditangani dinas,” sambung Dion. 

 Yang dilakukan distrik hanya merekomendasi soal kesesuaian bangunan, persyaratan domisili dan lokasi milik pribadi atau sewa sedangkan yang turun mengecek adalah tim teknis terpadu. Pihak distrik berharap bisa dilibatkan sebab jika ada pengaduan justru pihak distrik yang menerima dan menangani pertama. “Ini sekalian peringatan untuk yang belum punya bak penampungan limbah untuk segera  melengkapi atau kami akan bersurat ke Satpol PP untuk selanjutnya diteruskan ke KTSP dan diambil tindakan,” tegas Dion.

Baca Juga :  Dua Parpol Ajukan Permohonan di Bawaslu Papua

 Lokasi yang disebutkan masih sering ditemukan kata Dionisius adalah Kali Acay, Kali Sborhonyi termasuk drainase di samping SPBU Kampkey yang dibangun kandang – kandang ternak. “Ini yang harusnya diatensi hanya lokasi inspeksinya tidak ada. Misal jalan disamping SPBU Kampkey tidak ada jalan inspeksi namun ternyata di atas ada yang nakal,” tutupnya.   (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya