JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura mendorong keberadaan pelabuhan bongkar muat peti kemas Jayapura atau Pelabuhan Jayapura sebagai pelabuhan ekspor untuk kawasan Timur Indonesia dan kawasan Pasifik.
“Kita dorong Pelabuhan Jayapura itu dimaksimalkan sebagai pelabuhan ekspor khususnya ekspor di wilayah kawasan Pasifik dan Asia Timur,” kata Penjabat Wali Kota Jayapura, Dr. Frans Pekey, M.Si., Sabtu (8/7).
Untuk merealisasikannya, Frans Pekey sangat mengharapkan dukungan dari sejumlah pemerintah daerah yang ada di wilayah Papua, terkait dengan dukungan barang-barang atau komoditas yang akan diekspor seperti komoditas pertanian kakao, jagung Sagu dan lain sebagainya. Termasuk sektor perikanan yang memang juga potensinya sangat besar terutama ikan tuna.
“Ini sudah digagas dan saya berharap ini kita bisa wujudkan dalam waktu ke depan,” tambahnya.
Dikatakan, dalam kunjungan Presiden Jokowi ke negara Papua Nugini beberapa hari lalu, juga ikut mendorong isu strategis terkait dengan pengembangan ekonomi di wilayah kawasan Pasifik. “Kemarin dengan adanya kunjungan presiden ke Papua Nugini bahkan sudah dibicarakan bahwa akan ada hubungan perdagangan, dan Jayapura akan menjadi pintu perdagangan untuk kawasan Pasifik,”bebernya.
Untuk itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah di wilayah Papua secara khusus di wilayah Tabi untuk mendukung rencana tersebut. Dia optimis bahwa jika betul-betul dimulai dari wilayah Tabi, mulai dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom dan Sarmi dengan produk-produk unggulan yang masing-masing, maka rencana ini akan betul-betul terwujud.
“Kita mulai dulu dari program unggulan kita, kira-kira apa yang kita punya kemudian kita ekspor. Dari Sarmi misalnya ikan dan udang. Kemudian dari Kerom itu ada jagung, Kota Jayapura juga ada ikan tuna begitu juga di Kabupaten Jayapura. Hasil laut dan hasil pertanian ini kita bisa ekspor,” ujarnya.
Hal ini juga sudah didiskusikan dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, sehingga ini bisa ditindaklanjuti dan bisa direalisasikan ke depan. Karena menurutnya pintunya Sangat terbuka baik ekspor bahan mentah maupun dengan olahan. (roy/nat)