Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Otsus Tidak Berpihak bagi Seniman Papua

Kelompok seniman Papua yang melakukan konser dalam memperingati Hut Bob Marley ke-76 di cafe Sunshine Waena,  Minggu, (7/2)  kemarin. ( FOTO: Noel/Cepos)

JAYAPURA – Otonomi Khusus Papua yang telah dilaksanakan di Papua selama 20 tahun lebih ternyata tidak memberi dampak yang menggembirakan bagi seniman-seniman Papua. Bahkan di masa Otsus seperti saat ini seniman Papua sepertinya dibiarkan begitu saja oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota.

Hal ini dikatakan Ketua Komunitas Rasta Kribo (KORK) Teddy Pekey, menurutnya ada pembiaran dari pemerintah yang tidak melihat integritas orang Papua melalui nilai seni yang sudah tertanam dalam jati diri orang Papua selama ini.

“Pemerintah provinsi dan kabupaten kota gagal menggunakan dana Otsus untuk membina seniman Papua hal ini jelas terlihat kurang adanya perhatian bagi seniman yang selama ini terus bersuara lewat seni untuk mengangkat integritas dan jati diri orang Papua tanpa ada perhatian pemerintah, ” katanya.

Baca Juga :  Pemuda haru Bisa Berkolaborasi dengan Pemerintah

“Otonomi khusus yang sudah jalan selama 21 tahun di Papua ini keberpihakan,  bagi seniman Papua tidak terlihat dalam pembiayaan penyediaan sarana prasarana agar seniman Papua itu bisa maju dan bersaing dan mandiri ini tidak pernah diperhatikan, ” Katanya.

“Sebenarnya lewat seni orang Papua bisa menunjukkan kemampuannya untuk tampil di dunia internasional dan nasional baik not musik, seni ukir, tarian dan sebagainya namun hal ini kurang diperhatikan pemerintah,” Katanya

Pemerintah daerah belum membuka diri untuk merangkul seniman Papua agar ada persaingan dari Papua kepada seniman lain di Indonesia bahkan di luar negeri tapi hanya dapat dilakukan pemerintah.

” Diharapkan mulai  2021 ini pemerintah  rangkul seniman dan mari kita sama-sama bersatu mengharumkan Papua, karena ketika mereka tampil di even nasional maupun internasional nama Papua itu yang akan disebut bukan nama pribadi seharusnya pemerintah melihat ini apalagi adanya dana otsus, “katanya. (oel/wen)

Baca Juga :  Pasca Unjuk Rasa, Pelayanan di RSJ  Abepura Normal
Kelompok seniman Papua yang melakukan konser dalam memperingati Hut Bob Marley ke-76 di cafe Sunshine Waena,  Minggu, (7/2)  kemarin. ( FOTO: Noel/Cepos)

JAYAPURA – Otonomi Khusus Papua yang telah dilaksanakan di Papua selama 20 tahun lebih ternyata tidak memberi dampak yang menggembirakan bagi seniman-seniman Papua. Bahkan di masa Otsus seperti saat ini seniman Papua sepertinya dibiarkan begitu saja oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota.

Hal ini dikatakan Ketua Komunitas Rasta Kribo (KORK) Teddy Pekey, menurutnya ada pembiaran dari pemerintah yang tidak melihat integritas orang Papua melalui nilai seni yang sudah tertanam dalam jati diri orang Papua selama ini.

“Pemerintah provinsi dan kabupaten kota gagal menggunakan dana Otsus untuk membina seniman Papua hal ini jelas terlihat kurang adanya perhatian bagi seniman yang selama ini terus bersuara lewat seni untuk mengangkat integritas dan jati diri orang Papua tanpa ada perhatian pemerintah, ” katanya.

Baca Juga :  Warga PNG Ditangkap Bersama 30 Paket Ganja

“Otonomi khusus yang sudah jalan selama 21 tahun di Papua ini keberpihakan,  bagi seniman Papua tidak terlihat dalam pembiayaan penyediaan sarana prasarana agar seniman Papua itu bisa maju dan bersaing dan mandiri ini tidak pernah diperhatikan, ” Katanya.

“Sebenarnya lewat seni orang Papua bisa menunjukkan kemampuannya untuk tampil di dunia internasional dan nasional baik not musik, seni ukir, tarian dan sebagainya namun hal ini kurang diperhatikan pemerintah,” Katanya

Pemerintah daerah belum membuka diri untuk merangkul seniman Papua agar ada persaingan dari Papua kepada seniman lain di Indonesia bahkan di luar negeri tapi hanya dapat dilakukan pemerintah.

” Diharapkan mulai  2021 ini pemerintah  rangkul seniman dan mari kita sama-sama bersatu mengharumkan Papua, karena ketika mereka tampil di even nasional maupun internasional nama Papua itu yang akan disebut bukan nama pribadi seharusnya pemerintah melihat ini apalagi adanya dana otsus, “katanya. (oel/wen)

Baca Juga :  Pasca Unjuk Rasa, Pelayanan di RSJ  Abepura Normal

Berita Terbaru

Artikel Lainnya