SENTANI- Belakangan ini gereja sudah mulai terlibat aktif dalam menyuarakan penyelamatan hutan. Termasuk menyuarakan ke masyarakat untuk menghentikan pemburuan terhadap hewan-hewan yang dilindungi, terutama Burung Cenderawasih yang merupakan ikon masyarakat Papua.
Salah satu petinggi Gereja GKI di Tanah Papua, yang juga Anggota Badan Pekerja Sinode Wilayah 1, Pdt. Frans Mambrasar meminta masyarakat Papua, secara khusus di Kabupaten Jayapura tidak memburu Burung Cendrawasih untuk alasan apapun.
Menurutnya, selain dilindungi, Burung Cenderawasih dianggap sebagai burung surga karena itu wajib hukumnya untuk menjaga keberadaan burung tersebut supaya tidak punah.
“Burung Cenderawasih ini burung surga. Jangan diburu, ditangkap dan dijualbelikan,” kata Pdt. Frans Mambrasar, dalam sebuah kesempatan di Mamda, Distrik Kemtuk baru-baru ini.
Bahkan dia juga meminta masyarakat supaya tidak lagi menggunakan Burung Cenderawasih untuk dipasang pada mahkota yang menjadi kebesaran tokoh adat, bahkan juga pejabat di Papua.
Ketika mahkota yang menggunakan Burung Cenderawasih ini masih dipakai atau digunakan oleh masyarakat, maka perburuan terhadap Burung Cenderawasih akan terus dilakukan. Kegiatan-kegiatan semacam ini bukan tidak mungkin, cepat atau lambat akan mengancam keberadaan Burung Cenderawasih hingga terancam punah.
“Kami berharap kita semua menjaga Burung Cenderawasih dan diharapkan juga tidak lagi ada mahkota menggunakan Burung Cenderawasih yang diawetkan,”imbuhnya.(roy/ary)