Friday, May 17, 2024
28.7 C
Jayapura

Perambahan Akibatkan Berkurang Lahan Sagu

Dodi Samyana ( FOTO : Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura telah menjadikan komoditi  Sagu Kakao Ikan (Sakai) sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Jayapura. Pemerintah berharap, Komoditas ini kedepannya bisa menjadi  kekuatan ekonomi bagi masyarakat di Kabupaten Jayapura. Namun menurutnya banyaknya perambahan mengakibatkan berkurangnya lahan sagu.

“Pak Bupati Jayapura jadikan komoditi ini sebagai kekuatan dan andalan ekonomi masyarakat, padahal komoditi sagu Kakao dan ikan ini sudah banyak mengalami masalah,” ungkap Kepala Dinas perkebunan dan peternakan Kabupaten Jayapura Dodi Samyana kepada wartawan di Sentani, Sabtu (19/10).

Dia menjelaskan, komoditas komoditas tersebut merupakan beberapa komoditas unggulan di Kabupaten Jayapura bahkan pernah meraih masa kejayaannya. Misalnya sagu, meski menjadi satu komoditas unggulan tetapi saat ini keberadaan sagu di Kabupaten Jayapura sudah mulai berkurang. Ini disebabkan karena budaya konsumtif yang lebih besar ketimbang membudidayakannya. Belum lagi ada upaya perambahan hutan sagu yang dilakukan sehingga menambah kurangnya lahan sagu di Kabupaten Jayapura.

Baca Juga :  Mengantuk, Toyota Hilux Tabrak Pohon di Jalan Trans Jayapura -Sarmi

Beberapa waktu lalu dinas perkebunan dan peternakan Kabupaten Jayapura sudah melakukan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dengan melibatkan sejumlah pakar dan ahli dari beberapa komoditas tersebut. Ada beberapa ringkasan dari FGD Pengembangan Pangan Lokal Berbasis Sagu di Kabupaten Jayapura yang diselenggarakan beberapa waktu lalu antara lain perlu inventarisasi sagu di Kabupaten Jayapura, pemanfaatan tepung  sagu dapat berupa pati yang kemudian dijual atau dijadikan bahan baku industri rumah tangga.

 “Selanjutnya hasil inventarisasi sagu hendaknya didaftarkan ke PVT Kementerian Pertanian, Perlu didirikan techno park, untuk meningkatkan keterampilan petani sagu dari hulu sampai ke hilir,”tambahnya.

Dodi menambahkan hasil dari FGD beberapa waktu lalu juga meminta adanya grand design dalam rangka mengembangkan sagu yang berisi penataan kembali tata ruang Kabupaten Jayapura, untuk mengembangkan kawasan sagu perlu keterlibatan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, peneliti dari perguruan tinggi maupun lembaga penelitian dan elemen lainnya.

Baca Juga :  Dari 817 Honorer yang Lulus CPNS, Hanya 782 Orang yang Ikut Ujian CAT

“Sagu hendaknya diusahakan dari mulai hulu sampai ke hilir dengan melibatkan dinas-dinas yang terkait dan perlu penanaman ulang kawasan sagu yang terbakar dan penggantian areal sagu yang  sudah berubah fungsi menjadi pemukiman dan kemudian yang tidak kalah pentingnya perlu adanya perencanaan tentang apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, dan  kapan akan dilaksanakan,” tuturnya.(roy/gin)

Dodi Samyana ( FOTO : Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura telah menjadikan komoditi  Sagu Kakao Ikan (Sakai) sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Jayapura. Pemerintah berharap, Komoditas ini kedepannya bisa menjadi  kekuatan ekonomi bagi masyarakat di Kabupaten Jayapura. Namun menurutnya banyaknya perambahan mengakibatkan berkurangnya lahan sagu.

“Pak Bupati Jayapura jadikan komoditi ini sebagai kekuatan dan andalan ekonomi masyarakat, padahal komoditi sagu Kakao dan ikan ini sudah banyak mengalami masalah,” ungkap Kepala Dinas perkebunan dan peternakan Kabupaten Jayapura Dodi Samyana kepada wartawan di Sentani, Sabtu (19/10).

Dia menjelaskan, komoditas komoditas tersebut merupakan beberapa komoditas unggulan di Kabupaten Jayapura bahkan pernah meraih masa kejayaannya. Misalnya sagu, meski menjadi satu komoditas unggulan tetapi saat ini keberadaan sagu di Kabupaten Jayapura sudah mulai berkurang. Ini disebabkan karena budaya konsumtif yang lebih besar ketimbang membudidayakannya. Belum lagi ada upaya perambahan hutan sagu yang dilakukan sehingga menambah kurangnya lahan sagu di Kabupaten Jayapura.

Baca Juga :  Diperingati dengan  Penanaman Pohon Serentak 

Beberapa waktu lalu dinas perkebunan dan peternakan Kabupaten Jayapura sudah melakukan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dengan melibatkan sejumlah pakar dan ahli dari beberapa komoditas tersebut. Ada beberapa ringkasan dari FGD Pengembangan Pangan Lokal Berbasis Sagu di Kabupaten Jayapura yang diselenggarakan beberapa waktu lalu antara lain perlu inventarisasi sagu di Kabupaten Jayapura, pemanfaatan tepung  sagu dapat berupa pati yang kemudian dijual atau dijadikan bahan baku industri rumah tangga.

 “Selanjutnya hasil inventarisasi sagu hendaknya didaftarkan ke PVT Kementerian Pertanian, Perlu didirikan techno park, untuk meningkatkan keterampilan petani sagu dari hulu sampai ke hilir,”tambahnya.

Dodi menambahkan hasil dari FGD beberapa waktu lalu juga meminta adanya grand design dalam rangka mengembangkan sagu yang berisi penataan kembali tata ruang Kabupaten Jayapura, untuk mengembangkan kawasan sagu perlu keterlibatan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, peneliti dari perguruan tinggi maupun lembaga penelitian dan elemen lainnya.

Baca Juga :  Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilu Serentak 2024

“Sagu hendaknya diusahakan dari mulai hulu sampai ke hilir dengan melibatkan dinas-dinas yang terkait dan perlu penanaman ulang kawasan sagu yang terbakar dan penggantian areal sagu yang  sudah berubah fungsi menjadi pemukiman dan kemudian yang tidak kalah pentingnya perlu adanya perencanaan tentang apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, dan  kapan akan dilaksanakan,” tuturnya.(roy/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya