Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Bupati: Masyarakat Jangan Tinggalkan Adat

Mathius Awoitauw ( foto: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE,M.Si mengatakan, adat istiadat merupakan simbol dan identitas dari satu suku bangsa. Oleh karena itu, dia meminta kepada seluruh masyarakat adat yang ada di Kabupaten Jayapura agar tetap menjaga adat-istiadat dan tidak boleh meninggalkannya di tengah gempuran globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini.

“Kita selaku masyarakat adat jangan sampai meninggalkan keaslian adat kita, karena itu merupakan jati diri yang harus dipertahankan,” kata Mathius Awoitauw, SE, M.Si saat temui wartawan di Sentani, Senin  (1/2).

Dia mengaku, sampai saat ini sebagian besar masyarakat adat di Kabupaten Jayapura masih mempertahankan warisan budaya dan adat istiadat yang sudah diwariskan para leluhur dari generasi ke generasi. Meski begitu, di satu sisi masih ada sebagian kecil masyarakat yang mengalami pergeseran budaya lokalnya. Sebagai contoh kata dia, dalam hal pembangunan balai adat yang menjadi salah satu simbol adat, tidak disertakan simbol adat dalam rumah adat. Bahkan ada juga yang dibangun dengan bangunan permanen. Hal ini tentunya sudah mengalami pergeseran.

Baca Juga :  Masyarakat Diharapkan Bisa Melakukan Pembenihan Jagung  Sendiri

“Tapi masih sangat banyak yang mampu mempertahankan keasliannya. Kita perlu mengapresiasi hal itu. Jangan tinggalkan adat, jangan tinggalkan  keaslian adat karena itu merupakan jati diri dan identitas,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura terus mendorong agar pembentukan kampung adat di semua kampung yang ada di Kabupaten Jayapura. Kampung Adat ini sendiri dibentuk sebagai salah satu proteksi terhadap keberadaan budaya dan masyarakat asli Papua.

Hal yang paling mendasar, saat ini meskipun orang asli Papua hidup di dalam zaman modern dan arus globalisasi, namun tidak semua masyarakat sudah benar-benar maju dan mandiri. Pada kenyataannya, keberadaan orang asli Papua justru masih mengalami keterlambatan dalam berbagai sektor kehidupan. Karena itu, salah satu cara yang pemerintah daerah dengan mendorong agar kampung adat yang sedang dicanangkan dan dibentuk saat ini bisa dijadikan sebagai proteksi mengenai keberadaan orang asli Papua di wilayah adat masing-masing.

Baca Juga :  Serap Aspirasi Masyarakat, Pj Bupati Jayapura Telah Kunker ke 17 Distrik

“Orang Papua harus mulai dengan keahliannya sendiri untuk membangun negeri ini,”tambahnya.(roy/tho)

Mathius Awoitauw ( foto: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE,M.Si mengatakan, adat istiadat merupakan simbol dan identitas dari satu suku bangsa. Oleh karena itu, dia meminta kepada seluruh masyarakat adat yang ada di Kabupaten Jayapura agar tetap menjaga adat-istiadat dan tidak boleh meninggalkannya di tengah gempuran globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini.

“Kita selaku masyarakat adat jangan sampai meninggalkan keaslian adat kita, karena itu merupakan jati diri yang harus dipertahankan,” kata Mathius Awoitauw, SE, M.Si saat temui wartawan di Sentani, Senin  (1/2).

Dia mengaku, sampai saat ini sebagian besar masyarakat adat di Kabupaten Jayapura masih mempertahankan warisan budaya dan adat istiadat yang sudah diwariskan para leluhur dari generasi ke generasi. Meski begitu, di satu sisi masih ada sebagian kecil masyarakat yang mengalami pergeseran budaya lokalnya. Sebagai contoh kata dia, dalam hal pembangunan balai adat yang menjadi salah satu simbol adat, tidak disertakan simbol adat dalam rumah adat. Bahkan ada juga yang dibangun dengan bangunan permanen. Hal ini tentunya sudah mengalami pergeseran.

Baca Juga :  Distrik Airu Sudah Tersambung Internet

“Tapi masih sangat banyak yang mampu mempertahankan keasliannya. Kita perlu mengapresiasi hal itu. Jangan tinggalkan adat, jangan tinggalkan  keaslian adat karena itu merupakan jati diri dan identitas,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura terus mendorong agar pembentukan kampung adat di semua kampung yang ada di Kabupaten Jayapura. Kampung Adat ini sendiri dibentuk sebagai salah satu proteksi terhadap keberadaan budaya dan masyarakat asli Papua.

Hal yang paling mendasar, saat ini meskipun orang asli Papua hidup di dalam zaman modern dan arus globalisasi, namun tidak semua masyarakat sudah benar-benar maju dan mandiri. Pada kenyataannya, keberadaan orang asli Papua justru masih mengalami keterlambatan dalam berbagai sektor kehidupan. Karena itu, salah satu cara yang pemerintah daerah dengan mendorong agar kampung adat yang sedang dicanangkan dan dibentuk saat ini bisa dijadikan sebagai proteksi mengenai keberadaan orang asli Papua di wilayah adat masing-masing.

Baca Juga :  Tangani Covid-19, Pemkab Jayapura Siapkan Dana Rp 5 M

“Orang Papua harus mulai dengan keahliannya sendiri untuk membangun negeri ini,”tambahnya.(roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya