
Didominasi Curanmor, Penganiayaan dan Pencurian
SENTANI-Jajaran Polres Jayapura melaksanakan refleksi akhir tahun terkait jumlah kasus yang ditangani selama 2019. Polres Jayapura merilis jumlah kasus pidana yang di tangani sepanjang 2019 itu sebanyak 1.183 kasus.
Kapolres Jayapura, AKBP Victor Dean Mackbon mengatakan, jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan Tahun 2018 lalu.
“Tahun 2018, jumlah tindak pidana yang ditangani sebanyak 1.438 kasus, semenara Tahun 2019, sebanyak 1.183 kasus. Jadi ada penurunan terkait tindak pidana di wilayah Kabupaten Jayapura 17 %,” ungkap Kapolres kepada wartawan saat menyampaikan rilis akhir tahun di Mapolres Jayapura, Selasa (31/12).
Di satu sisi kata dia, ada kenaikan 14% terkait penyelesaian tindak pidana, Tahun 2018 sebanyak 645 kasus, sementara Tahun 2019 sebanyak 718 kasus yang sudah diselesaikan.
Lanjut dia, beberapa kasus atau tindak pidana yang menonjol diantaranya Curanmor, penganiayaan dan pencurian, namun dibandingkan dengan kasus di Tahun 2018, terjadi penurunan kasus Curanmor. Tahun 2018, 314 kasus sementara Tahun 2019 sebanyak 279 kasus, jadi turun 11%, dengan angka penyelesaian perkara naik 31 %.
“Ada kasus Curanmor yang kita selesaikan dari 76 kasus di 2018 naik menjadi 111 kasus di Tahun 2019,”ungkapnya.
Dia mengakui, masih ada sebagian kasus yang belum diselesaikan. Mengenai hal itu, dia mengatakan tentunya menjadi tanggung jawab pihaknya.”Memang ini menjadi tantangan kita juga dari Polres terkait Curanmor, kita sudah melakukan berbagai upaya,” tandasnya.
Selanjutnya, untuk kasus narkotika, ada 23 kasus di Tahun 2018 dengan 25 tersangka yang semuanya diselesaikan, kemudian di tahun 2019 naik menjadi 24 kasus dengan 34 tersangka, juga semuanya telah diselesaikan. Sementara untuk kasus kecelakaan lalu lintas, ada penurunan. Tahun 2018, 119 kasus dengan korban meninggal dunia 38 kasus dan Tahun 2019 ada 106, 33 kasus yang meninggal dunia. Ada 3 lokasi yang rawan diantaranya Distrik Waibu (Doyo Baru dan Gunung Merah), Sentani Kota dan Sentani Timur, penyebab kecelakaan yang terbanyak karena lalai, mabuk atau dipengaruhi Miras dan melebihi kecepatan, “Satuan lalu lintas konsisten melakukan pencegahan dengan melakukan upaya – upaya penindakan dan menyambangi masyarakat di tempat-tempat keramaian untuk selalu berhati-hati dalam berkendara,”tambahnya. (roy/tho)