Thursday, April 25, 2024
28.7 C
Jayapura

Aksi Anarkis, Warga Wamena Ngungsi di Polres dan Kodim

Masyarakat Jayawijaya saat melakukan pengungsian ke Polres Jayawijaya untuk mencari keamanan dari aksi anarkis yang terjadi di Wamena, Senin (23/9). (FOTO : Denny/Cepos )

WAMENA-Aksi Anarkis yang terjadi di Wamena, Senin (23/9)  pagi hingga siang kemarin membuat  sejumlah warga Wamena memilih untuk mengungsi ke Polres Jayawijaya dan Kodim 1702/ Jayawijaya. Mereka mengungsi  untuk mencari keamanan, pasalnya aksi anarkis yang dilakukan sekelompok siswa ini menjalar ke luar kota dan membuat masyarakat dari luar kota ingin masuk ke Kota Wamen.

  Selain warga yang datang sendiri dengan menggunakan kendaraan pribadi, aparat juga melakukan evakuasi kepada warga yang berada di pinggiran kota seperti dari Pike, Hom-hom, Muai, Wesaput dan Wouma. Hal ini ditakutkan warga pendatang yang ada disana bisa menjadi korban dari aksi anarkis tersebut, sehingga harus diamankan sementara waktu.

Baca Juga :  TAPM Dan TPP-P3MD Ikuti Bintek Sertifikasi

   Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua  mengakui untuk warga yang sementara mengungsi ini biarkan  sementara waktu berada  Polres dan Kodim. Sebab,  Pemda masih berusaha untuk melakukan upaya -upaya rekonsiliasi agar Wamena ini cepat aman dan kondusif sehingga warga bisa pulang ke rumahnya  kembali.

  “Kami tidak akan biarkan mereka disana terlalu lama, kami akan berupaya untuk  melakukan Rekonsilisasi agar mereka bisa kembali lagi,” ungkapnya Senin (23/8) kemarin

  Ia juga belum bisa memastikan jumlah korban jiwa maupun luka, meskipun beberapa tempat ada warga pendatang yang menjadi korban jiwa karena belum didata dan situasi kota  masih tegang, sehingga pemerintah ingin mengamankan warga terlebih dahulu .

Baca Juga :  Tersangka Penembakan Segera Dikirim ke Pomdam

  “Memang ada korban, cuma kami belum melakukan pendataan baik yang luka maupun yang meninggal dunia serta fasilitas pemerintah maupun masyarakat yang rusak akibat dibakar,”kata Bupati.

  Sementara itu, Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya telah menyatakan siaga satu untuk Kabupaten Jayawijaya. Ia telah memerintahkan anak buahnya dari Polres Jayawijaya dan BKO Brimob untuk mengantisipasi tindakan -tindakan yang dilakukan masyarakat.

  Kapolres juga telah menempatkan personelnya untuk memblokade seluruh jalan dari luar kota yang menghubungkan masuk ke dalam kota Wamena, sehingga massa tak boleh masuk, untuk melanjutkan aksi anarkis ini ke dalam Kota Wamena.(jo/tri)

Masyarakat Jayawijaya saat melakukan pengungsian ke Polres Jayawijaya untuk mencari keamanan dari aksi anarkis yang terjadi di Wamena, Senin (23/9). (FOTO : Denny/Cepos )

WAMENA-Aksi Anarkis yang terjadi di Wamena, Senin (23/9)  pagi hingga siang kemarin membuat  sejumlah warga Wamena memilih untuk mengungsi ke Polres Jayawijaya dan Kodim 1702/ Jayawijaya. Mereka mengungsi  untuk mencari keamanan, pasalnya aksi anarkis yang dilakukan sekelompok siswa ini menjalar ke luar kota dan membuat masyarakat dari luar kota ingin masuk ke Kota Wamen.

  Selain warga yang datang sendiri dengan menggunakan kendaraan pribadi, aparat juga melakukan evakuasi kepada warga yang berada di pinggiran kota seperti dari Pike, Hom-hom, Muai, Wesaput dan Wouma. Hal ini ditakutkan warga pendatang yang ada disana bisa menjadi korban dari aksi anarkis tersebut, sehingga harus diamankan sementara waktu.

Baca Juga :  Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam

   Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua  mengakui untuk warga yang sementara mengungsi ini biarkan  sementara waktu berada  Polres dan Kodim. Sebab,  Pemda masih berusaha untuk melakukan upaya -upaya rekonsiliasi agar Wamena ini cepat aman dan kondusif sehingga warga bisa pulang ke rumahnya  kembali.

  “Kami tidak akan biarkan mereka disana terlalu lama, kami akan berupaya untuk  melakukan Rekonsilisasi agar mereka bisa kembali lagi,” ungkapnya Senin (23/8) kemarin

  Ia juga belum bisa memastikan jumlah korban jiwa maupun luka, meskipun beberapa tempat ada warga pendatang yang menjadi korban jiwa karena belum didata dan situasi kota  masih tegang, sehingga pemerintah ingin mengamankan warga terlebih dahulu .

Baca Juga :  Rakerda Asosiasi Gubernur se-Tanah Papua Hasilkan Tujuh Kesepakatan

  “Memang ada korban, cuma kami belum melakukan pendataan baik yang luka maupun yang meninggal dunia serta fasilitas pemerintah maupun masyarakat yang rusak akibat dibakar,”kata Bupati.

  Sementara itu, Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya telah menyatakan siaga satu untuk Kabupaten Jayawijaya. Ia telah memerintahkan anak buahnya dari Polres Jayawijaya dan BKO Brimob untuk mengantisipasi tindakan -tindakan yang dilakukan masyarakat.

  Kapolres juga telah menempatkan personelnya untuk memblokade seluruh jalan dari luar kota yang menghubungkan masuk ke dalam kota Wamena, sehingga massa tak boleh masuk, untuk melanjutkan aksi anarkis ini ke dalam Kota Wamena.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya