Saturday, March 15, 2025
25.7 C
Jayapura

Larang Demo Tutup Bandara Wamena

AKBP. Dominggus Rumaropen, S.Sos, MM ( foto: Denny/ Cepos )

WAMENA-Rencana aksi demo menuntut penutupan Bandara Wamena yang rencananya digelar, Senin (23/3) hari ini, untuk  menyikapi pencegahan virus corona, nampaknya tak direstui kepolisian. Pasalnya, kegiatan yang mengumpulkan massa saat ini dilarang karena berpotensi untuk menyebarkan virus tersebut.  

   Kapolres Jayawijaya AKBP.Dominggus Rumaropen mengaku pihaknya sudah mengumpulkan mereka yang merencanakan aksi demo menutup  bandara untuk penanganan virus Corona. Menurutnya, Bandara Wamena ini  merupakan objek vital untuk menunjang berbagai aktifitas publik di Pegunungan Tengah.

  “Jayawijaya merupakan pintu masuk ke Pegunungan Tengah Papua, sehingga saya harap masyarakat tetap tenang, kelompok yang ingin melakukan demonstrasi untuk menutup bandara tak usah melakukan hal tersebut, sebab tentu punya dampak yang luas,”ungkap Kapolres kepada Cenderawasih Pos, Minggu (22/3).

Baca Juga :  Gubernur Papua Tengah Buka Lomba Yospan Jalan

  Jika tetap memaksakan untuk aksi demo, Kapolres mengaku telah menyiapkan kekuatan mengantisipasi, agar  aktifitas penerbangan bisa berjalan seperti biasa. Menurut Kapolres, pencegahan virus corona ini bukan dilakukan sengan cara demonstrasi, karena pemerintah sudah melakukan upaya -upaya di setiap Bandara termasuk di Bandara Wamena.

  “Pimpinan daerah   dari tingkat provinsi sampai kabupaten/kota sudah memikirkan masalah ini lebih dulu dan melakukan pencegahan penyebaran virus corona dan saat ini ada libur selama 14 hari sehingga jangan ada kumpul -kumpul massa,”kata Rumaropen.

  Menurut Mantan Kapolres Mamberamo Raya, dalam masa libur 14 hari ini, sebaiknya digunakan untuk tinggal di rumah , berkebun karena udaranya sehat dan bersih serta tak bersentuhan dengan orang lain. Hal ini tentunya  jauh dari ancaman virus corona, dibandingkan dengan mengumpulkan masa. Jadi apa yang menjadi aspirasi dan pemikiran bisa disampaikan ke pemerintah saja tanpa harus demo.

Baca Juga :  Kegiatan Pemerintah Yang Masih Dalam Proses Juga Picu Turunnya Daya Beli Masyarakat

   “Saya tidak mengizinkan (demo) itu, kalau ada yang melakukan (demo) kami akan mengambil langkah -langkah kepolisian,”jelas Kapolres. (jo/tri) 

AKBP. Dominggus Rumaropen, S.Sos, MM ( foto: Denny/ Cepos )

WAMENA-Rencana aksi demo menuntut penutupan Bandara Wamena yang rencananya digelar, Senin (23/3) hari ini, untuk  menyikapi pencegahan virus corona, nampaknya tak direstui kepolisian. Pasalnya, kegiatan yang mengumpulkan massa saat ini dilarang karena berpotensi untuk menyebarkan virus tersebut.  

   Kapolres Jayawijaya AKBP.Dominggus Rumaropen mengaku pihaknya sudah mengumpulkan mereka yang merencanakan aksi demo menutup  bandara untuk penanganan virus Corona. Menurutnya, Bandara Wamena ini  merupakan objek vital untuk menunjang berbagai aktifitas publik di Pegunungan Tengah.

  “Jayawijaya merupakan pintu masuk ke Pegunungan Tengah Papua, sehingga saya harap masyarakat tetap tenang, kelompok yang ingin melakukan demonstrasi untuk menutup bandara tak usah melakukan hal tersebut, sebab tentu punya dampak yang luas,”ungkap Kapolres kepada Cenderawasih Pos, Minggu (22/3).

Baca Juga :  Relawan PMI Harus Tersebar di Semua Distrik dan Kampung

  Jika tetap memaksakan untuk aksi demo, Kapolres mengaku telah menyiapkan kekuatan mengantisipasi, agar  aktifitas penerbangan bisa berjalan seperti biasa. Menurut Kapolres, pencegahan virus corona ini bukan dilakukan sengan cara demonstrasi, karena pemerintah sudah melakukan upaya -upaya di setiap Bandara termasuk di Bandara Wamena.

  “Pimpinan daerah   dari tingkat provinsi sampai kabupaten/kota sudah memikirkan masalah ini lebih dulu dan melakukan pencegahan penyebaran virus corona dan saat ini ada libur selama 14 hari sehingga jangan ada kumpul -kumpul massa,”kata Rumaropen.

  Menurut Mantan Kapolres Mamberamo Raya, dalam masa libur 14 hari ini, sebaiknya digunakan untuk tinggal di rumah , berkebun karena udaranya sehat dan bersih serta tak bersentuhan dengan orang lain. Hal ini tentunya  jauh dari ancaman virus corona, dibandingkan dengan mengumpulkan masa. Jadi apa yang menjadi aspirasi dan pemikiran bisa disampaikan ke pemerintah saja tanpa harus demo.

Baca Juga :  Galang Bantuan untuk Korban Banjir di Kota Jayapura

   “Saya tidak mengizinkan (demo) itu, kalau ada yang melakukan (demo) kami akan mengambil langkah -langkah kepolisian,”jelas Kapolres. (jo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya