Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Cegah Stunting, Babinsa Rutin Cek Perkembangan Anak

BOVEN DIGOEL- Dalam rangka mencegah stunting, Babinsa Koramil 1711-02/MDT melakukan pengecekan perkembangan terhadap anak yang mengalami stunting di Kampung Niyinbang Distrik Mindptana, Kabupaten B oven Digoel. Pengecekan sekaligus pemberian asupan gizi dilakukan  Serma Herry Prasetyo bersama rekan-rekannya, Sabtu (20/5).   

Serma Hery Prasetyo mengatakan, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. 

“Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya, tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan,’’ katanya.   

Baca Juga :  Hardiknas, Pj Bupati Nduga Resmikan Rumah Pintar dan Pasar Rakyat

TNI AD bersama pemerintah, kata dia, melakukan langkah dengan cara pengecekan stunting dan memberikan gizi yang cukup kepada anak yang terdampak stunting untuk menekan angka naiknya stunting.

“Banyak yang beranggapan pertumbuhan fisik sepenuhnya dipengaruhi faktor keturunan, padahal dalam pertumbuhan fisik anak balita juga lebih berpengaruh pada kurangnya asupan gizi,’’ jelasnya.

Dalam pengecekan itu, Babinsa   berharap kepada warga binaan terus mengawasi perkembangan anak agar tidak mengalami stunting dan kekurangan gizi. (ulo/tho)

BOVEN DIGOEL- Dalam rangka mencegah stunting, Babinsa Koramil 1711-02/MDT melakukan pengecekan perkembangan terhadap anak yang mengalami stunting di Kampung Niyinbang Distrik Mindptana, Kabupaten B oven Digoel. Pengecekan sekaligus pemberian asupan gizi dilakukan  Serma Herry Prasetyo bersama rekan-rekannya, Sabtu (20/5).   

Serma Hery Prasetyo mengatakan, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. 

“Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya, tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan,’’ katanya.   

Baca Juga :  Cegah Campak,  222 Anak Diberi Vaksin    

TNI AD bersama pemerintah, kata dia, melakukan langkah dengan cara pengecekan stunting dan memberikan gizi yang cukup kepada anak yang terdampak stunting untuk menekan angka naiknya stunting.

“Banyak yang beranggapan pertumbuhan fisik sepenuhnya dipengaruhi faktor keturunan, padahal dalam pertumbuhan fisik anak balita juga lebih berpengaruh pada kurangnya asupan gizi,’’ jelasnya.

Dalam pengecekan itu, Babinsa   berharap kepada warga binaan terus mengawasi perkembangan anak agar tidak mengalami stunting dan kekurangan gizi. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya