Tuesday, April 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Warga Keluhkan Jalan Nasional Rusak Parah

Kondisi salah satu ruas jalan yangmengalami kerusakan cukup berat di Distrik Akaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen.( FOTO : Sinambela/cepos)

SERUI – Jalan penghubung Ibukota Kepulauan Yapen  di Serui Distrik Yapen Selatan dengan Distrik Angkaisera dan Distrik Yawakukat hingga Distrik Pantura di Saubeba mengalami kerusakan berat.

   Kabarnya lagi sepanjang jalan mulai Kampung Rambai, Kampung Borai, dan tanjakan jalan Saubeba-Konti jalannya berlobang. Akibatnya, masyarakat khususnya pengguna kendaraan roda empat dan roda dua  resah dan mengeluhkan akses jalan nasional di Kabupaten Kepulauan Yapen yang beberapa tahun sudah mengalami rusak berat, namun tak ada perhatian dari instansi yang bersangkutan. 

  Kondisi jalan nasional ini cukup menyulitkan laju pengendara yang melintas diwilayah tersebut. Akibatnya, kendaraan yang melintas harus melaju dengan lambat untuk menghindari berbagai jalan berlobang demi keselamatan berkendaraan.

Baca Juga :  Ada Jaringan Listrik, Tapi Belum Tersambung ke Rumah Warga

  Warga dan para pengemudi pun bersungut-sungut melihat kondisi jalan nasional Serui-Menawi-Saubeba yang kurang peduli memperbaiki jalan yang rusak. Padahal, jalan adalah urat nadi perekonomian yang selalu dikumandangkan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo . Sehingga pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan mulai Pusat dan Daerah  infrastruktur jalan dari Kampung ke Kota untuk kelancaran transportasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tetapi, jalan Nasional di Kabupaten Kepulauan Yapen justru membuat resah warga dan pengguna jalan dengan kerusakan jalan di berbagai titik. Berbagai permukaan jalan sudah rusak parah, jalan yang seharusnya menjadi lintasan para pengemudi justru terbalik menjadi kubangan digenangi air dan sangat membahayakan pengemudi dan warga di sekitar.

Baca Juga :  Evaluasi Pertama, Dinas Pendidikan dan Kesehatan Jadi Prioritas

 “Takutnya kalau malam, lewat sini harus pelan pelan lah, karna jalan itu rusak demi keselamatan pengemudi. Kalau siang, pengemudi bisa hati-hati, apalagi kalau hujan, licin dan berlumpur,” kata Kristian Kaiba, pengguna jalan  kepada Cenderawasih Pos, Selasa (14/5).

  Kristian yang akrab disapa Kiki tinggal di wilayah Menawi, Distrik Angkaisera mengatakan bahwa setiap hari ia bepergian ke Kota Serui untuk bekerja. Karena jalan penghubung yang ia lalui itu sudah lama rusak, ia pun meminta Balai XVIII supaya memperbaikinya.

“Kalau bisa BPPJN  langsung turun ke lapangan untuk melihat keluhan warga ini. Jangan dibiarkan berlama-lama sampai terjadi kecelakaan,” imbuhnya. (rin)

Kondisi salah satu ruas jalan yangmengalami kerusakan cukup berat di Distrik Akaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen.( FOTO : Sinambela/cepos)

SERUI – Jalan penghubung Ibukota Kepulauan Yapen  di Serui Distrik Yapen Selatan dengan Distrik Angkaisera dan Distrik Yawakukat hingga Distrik Pantura di Saubeba mengalami kerusakan berat.

   Kabarnya lagi sepanjang jalan mulai Kampung Rambai, Kampung Borai, dan tanjakan jalan Saubeba-Konti jalannya berlobang. Akibatnya, masyarakat khususnya pengguna kendaraan roda empat dan roda dua  resah dan mengeluhkan akses jalan nasional di Kabupaten Kepulauan Yapen yang beberapa tahun sudah mengalami rusak berat, namun tak ada perhatian dari instansi yang bersangkutan. 

  Kondisi jalan nasional ini cukup menyulitkan laju pengendara yang melintas diwilayah tersebut. Akibatnya, kendaraan yang melintas harus melaju dengan lambat untuk menghindari berbagai jalan berlobang demi keselamatan berkendaraan.

Baca Juga :  Pindah Partai, 6 Anggota DPRD Jayawijaya Mengundurkan Diri

  Warga dan para pengemudi pun bersungut-sungut melihat kondisi jalan nasional Serui-Menawi-Saubeba yang kurang peduli memperbaiki jalan yang rusak. Padahal, jalan adalah urat nadi perekonomian yang selalu dikumandangkan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo . Sehingga pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan mulai Pusat dan Daerah  infrastruktur jalan dari Kampung ke Kota untuk kelancaran transportasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tetapi, jalan Nasional di Kabupaten Kepulauan Yapen justru membuat resah warga dan pengguna jalan dengan kerusakan jalan di berbagai titik. Berbagai permukaan jalan sudah rusak parah, jalan yang seharusnya menjadi lintasan para pengemudi justru terbalik menjadi kubangan digenangi air dan sangat membahayakan pengemudi dan warga di sekitar.

Baca Juga :  Aparat Gabungan Untuk Bantu Pemulihan Wamena

 “Takutnya kalau malam, lewat sini harus pelan pelan lah, karna jalan itu rusak demi keselamatan pengemudi. Kalau siang, pengemudi bisa hati-hati, apalagi kalau hujan, licin dan berlumpur,” kata Kristian Kaiba, pengguna jalan  kepada Cenderawasih Pos, Selasa (14/5).

  Kristian yang akrab disapa Kiki tinggal di wilayah Menawi, Distrik Angkaisera mengatakan bahwa setiap hari ia bepergian ke Kota Serui untuk bekerja. Karena jalan penghubung yang ia lalui itu sudah lama rusak, ia pun meminta Balai XVIII supaya memperbaikinya.

“Kalau bisa BPPJN  langsung turun ke lapangan untuk melihat keluhan warga ini. Jangan dibiarkan berlama-lama sampai terjadi kecelakaan,” imbuhnya. (rin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya