Saturday, March 15, 2025
29.7 C
Jayapura

Deklarasikan  Program ODF Untuk Tiga Kampung

Dari Peringatan HKN ke-56 di Mamteng 

ILLUGWA- Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 56 Tahun Kabupaten Mamberamo Tengah ditandai dengan deklarasi Kampung Danama, Kalarin dan Wirima Distrik Ilugwa sebagai kampung Open Difficult Free (ODF). Ketiga kampung ini merupakan pilar pertama Sanitasi untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat. Artinya kini masyarakat memiliki kesadaran untuk hidup menjaga kebersihan.

Sekda Kabupaten Mamberamo Tengah Mesir Yikwa saat menyerahkan plakat kepada 3 kepala kampung di Distrik Ilugwa dalam peringatan HKN ke-56 Tahun, Kamis (12/11).( FOTO: Deny/Cepos)

   Mewakili Bupati Mamberamo Tengah, Sekretaris Daerah Mesir Yikwa mengakui jika untuk HUT HKN di Kabupaten Mamberamo Tengah bersama dengan masyarakat untuk mewujudkan pola hidup bersih dan sehat dengan berkomitmen untuk stop BAB sembarangan dan harus mempertahankan sanitasi yang bermasis kerluarga dan masyarakat.

  “Pada kesempatan ini kami imbau kepada seluruh masyarakat dan tenaga kesehatan untuk kita waspada selalu terhadap Covid -19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah keterpaparan, sebab apapun upaya pemerintah tak akan cukup apabila tak didukung oleh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,”ungkapnya Kamis (12/11) kemarin.

Baca Juga :  Ratusan Pengusaha OAP Duduki Kantor Gubernur Papua pegunungan

   Sekda juga menyatakan jika sebelumnya Kabupaten Mamberamo tengah juara pertama dalam  penanganan Stunting dan Inovasi Stunting, kini giliran program ODF yang dibidik selanjutnya untuk mengajak masyarakat merubah prilaku dengan membuat MCK di setiap rumah untuk hidup lebih bersih dan tetap menjaga kesehatan.

  Kepala  Bappeda Mamberamo Tengah Bruly Soisa mengakui jika pihaknya merasa bangga dengan pencapaian teman -teman dinas kesehatan yakni tim pokja Stunting yang telah menerima penghargaan di dua kategori tingkat Provinsi Papua, pihaknya dari perencanaan dan juga ketua pokja Stunting dan NPL tidak banyak hal yang dilakukan namun apa yang dibuat berhasil merupakan kerja keras pokja Stunting yang ada di Dinkes  dan tim Pokja di Bapeda dibantu UNICEF dan Yayasan Noken Papua.

Baca Juga :  Sesalkan Adanya Anak Remaja Jadi Pelaku Kejahatan

   Kepala Dinas Kesehatan Mamberamo Tengah DR, Marthen Sagrim mengakui jika di Mamteng sejak 2018 telah dibentuk Pokja Air bersih dan Penyerata Lingkungan (AMPL) pokja itu langsung ditangani Bappeda sehingga dalam koordinasi sudah berjalan saat ini walaupun dari sisi anggaran masih kurang, khusus di Dinkes dilengkapi dengan petugas yang ada di tingkat puskesmas sehingga sangat terbantu.

   “Meski dibentuk tahun 2018, namun tahun 2020 sudah ada 6 kampung yang berhasil melakukan ODF dimana tiga kampung di Distrik Kobagma dan 3 kampung lagi di distrik Ilugwa,”ungkapnya. 

  Sementara itu Ketua  DPRD Mamberamo Tengah Doris Gombo merespon positif masalah sanitasi lingkungan ini.  “Besok dalam APBD induk, kami akan usulkan pembangunan sanitasi di 59 kampung yang ada di 5 distrik harus disamakan semuanya jangan hanya satu atau dua kampung saja,”ujarnya.  (jo/tri)       

Dari Peringatan HKN ke-56 di Mamteng 

ILLUGWA- Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 56 Tahun Kabupaten Mamberamo Tengah ditandai dengan deklarasi Kampung Danama, Kalarin dan Wirima Distrik Ilugwa sebagai kampung Open Difficult Free (ODF). Ketiga kampung ini merupakan pilar pertama Sanitasi untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat. Artinya kini masyarakat memiliki kesadaran untuk hidup menjaga kebersihan.

Sekda Kabupaten Mamberamo Tengah Mesir Yikwa saat menyerahkan plakat kepada 3 kepala kampung di Distrik Ilugwa dalam peringatan HKN ke-56 Tahun, Kamis (12/11).( FOTO: Deny/Cepos)

   Mewakili Bupati Mamberamo Tengah, Sekretaris Daerah Mesir Yikwa mengakui jika untuk HUT HKN di Kabupaten Mamberamo Tengah bersama dengan masyarakat untuk mewujudkan pola hidup bersih dan sehat dengan berkomitmen untuk stop BAB sembarangan dan harus mempertahankan sanitasi yang bermasis kerluarga dan masyarakat.

  “Pada kesempatan ini kami imbau kepada seluruh masyarakat dan tenaga kesehatan untuk kita waspada selalu terhadap Covid -19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah keterpaparan, sebab apapun upaya pemerintah tak akan cukup apabila tak didukung oleh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,”ungkapnya Kamis (12/11) kemarin.

Baca Juga :  Komisioner Terbang ke Nabire, Kantor KPU Tutup

   Sekda juga menyatakan jika sebelumnya Kabupaten Mamberamo tengah juara pertama dalam  penanganan Stunting dan Inovasi Stunting, kini giliran program ODF yang dibidik selanjutnya untuk mengajak masyarakat merubah prilaku dengan membuat MCK di setiap rumah untuk hidup lebih bersih dan tetap menjaga kesehatan.

  Kepala  Bappeda Mamberamo Tengah Bruly Soisa mengakui jika pihaknya merasa bangga dengan pencapaian teman -teman dinas kesehatan yakni tim pokja Stunting yang telah menerima penghargaan di dua kategori tingkat Provinsi Papua, pihaknya dari perencanaan dan juga ketua pokja Stunting dan NPL tidak banyak hal yang dilakukan namun apa yang dibuat berhasil merupakan kerja keras pokja Stunting yang ada di Dinkes  dan tim Pokja di Bapeda dibantu UNICEF dan Yayasan Noken Papua.

Baca Juga :  Pasca Kerusuhan, Berdampak 3.000 Pengangguran

   Kepala Dinas Kesehatan Mamberamo Tengah DR, Marthen Sagrim mengakui jika di Mamteng sejak 2018 telah dibentuk Pokja Air bersih dan Penyerata Lingkungan (AMPL) pokja itu langsung ditangani Bappeda sehingga dalam koordinasi sudah berjalan saat ini walaupun dari sisi anggaran masih kurang, khusus di Dinkes dilengkapi dengan petugas yang ada di tingkat puskesmas sehingga sangat terbantu.

   “Meski dibentuk tahun 2018, namun tahun 2020 sudah ada 6 kampung yang berhasil melakukan ODF dimana tiga kampung di Distrik Kobagma dan 3 kampung lagi di distrik Ilugwa,”ungkapnya. 

  Sementara itu Ketua  DPRD Mamberamo Tengah Doris Gombo merespon positif masalah sanitasi lingkungan ini.  “Besok dalam APBD induk, kami akan usulkan pembangunan sanitasi di 59 kampung yang ada di 5 distrik harus disamakan semuanya jangan hanya satu atau dua kampung saja,”ujarnya.  (jo/tri)       

Berita Terbaru

Artikel Lainnya