Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Dua Jadi Tersangka, Tujuh Pelaku Masih Diburu

AKP. Suheriadi, SIK ( FOTO : Denny/Cepos )

WAMENA-Usai menangkap 4 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan warga Sumatera Utara (Sumut) dalam bentrokan warga di Pasar Wouma akhir bulan lalu, kini penyidik Polres Jayawijaya menetapkan dua orang sebagai tersangka dan masih memburu tujuh pelaku lainnya.

  Kapolres Jayawijaya melalui Kasat Reskrim Polres Jayawijaya AKP. Suheriadi, SIK  mengungkapkan bahwa dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu berinisial RM  dan JF. RM dikenakan pasal penghasutan, sebab dia yang menghasut sehingga terjadi gerakan masa yang menyebabkan tindak pidana lain. Sementara   JF ikut melakukan pemukulan terhadap korban.

  “Untuk para pelaku ini ada 9 orang, dua sudah berhasil kami tangkap, sementara tujuh pelaku lainnya masih terus dilakukan pencarian, namun kami sudah mengantongi identitas mereka termasuk pelaku utama yang melakukan penikaman,” ungkap Suheriadi, Sabtu (11/5) kemarin.

  Menurutnya,  dari 7 pelaku yang belum tertangkap termasuk pelaku utama berinisial TRS, sedangkan yang ikut melakukan penganiayaan, NL, DS, TR, AG dan NK. “Apabila tidak menyerahkan diri, kami akan melakukan upaya tegas dan paksa untuk mendapatkan para pelaku ini untuk ditindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” jelas Suheriadi.

Baca Juga :  Gapensi: Rencana Demo Pengusaha Hoax!

  Lebih lanjut diungkapkan bahwa kejadian di Pasar Wouma itu diawali saat adanya beberapa pemuda mengkonsumsi miras, dan kemudian melakukan pemalakan atau meminta rokok kepada pedagang yang ada di pasar itu, tetapi pemilik toko keberatan dan terjadilah cekcok mulut, akibatnya pemuda yang  mabuk ini memukul rolling door dari pemilik toko, 

  “Selain memukul mereka juga mengeluarkan teriakan yang membuat pemilik toko ini takut sehingga menelpon ke Polres Jayawijaya, anggota kita langsung ke TKP dan mendapatkan seorang pemuda yang membuat keributan tadi, namun saat hendak diamankan ia melawan dan mengeluarkan hasutan dengan bahasa daerah,”bebernya.

  Dengan teriakan dan hasutan itu, kata Suheriadi, masyarakat yang ada disitu semua melakukan penyerangan terhadap petugas yang ingin membawa RM yang dalam keadaan mabuk hingga aparat mengeluarkan tembakan peringatan, setelah membawa RM ke Polres ada dampak lanjutan,

Baca Juga :  Kadiskominfo Tolikara Dukung Infrastruktur Transformasi Digital

  “Yang tadinya mereka menghalau agar temannya tidak dibawa, karena tidak berhasil mereka melampiaskan kemarahannya pada toko-toko yang ada di Pasar Wouma karena masyarakat menganggap mereka yang menelepon polisi,”katanya. 

  Tindak puas dengan itu, Lanjut mantan Kasat Reskrim Polres Jayapura, masyarakat yang tesulut emosi ini melakukan razia terhadap warga yang datang dari arah jembatan Wouma ke Wamena Kota, ada pedagang bakso cilok dan tukang sayur yang berhasil melarikan diri namun motornya dibakar.

“Pada saat itu melintas korban bersama 2 rekannya yang merupakan operator alat berat ini saling berboncengan dengan dua rekannya dan korban yang membawa motor, saat dihalau salah satu rekan korban ini berhasil menyelamatkan diri, sedangkan korban dan salah satu rekannya ini jadi bulan -bulanan masa disitu,”bebernya.(jo/tri)

AKP. Suheriadi, SIK ( FOTO : Denny/Cepos )

WAMENA-Usai menangkap 4 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan warga Sumatera Utara (Sumut) dalam bentrokan warga di Pasar Wouma akhir bulan lalu, kini penyidik Polres Jayawijaya menetapkan dua orang sebagai tersangka dan masih memburu tujuh pelaku lainnya.

  Kapolres Jayawijaya melalui Kasat Reskrim Polres Jayawijaya AKP. Suheriadi, SIK  mengungkapkan bahwa dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka itu berinisial RM  dan JF. RM dikenakan pasal penghasutan, sebab dia yang menghasut sehingga terjadi gerakan masa yang menyebabkan tindak pidana lain. Sementara   JF ikut melakukan pemukulan terhadap korban.

  “Untuk para pelaku ini ada 9 orang, dua sudah berhasil kami tangkap, sementara tujuh pelaku lainnya masih terus dilakukan pencarian, namun kami sudah mengantongi identitas mereka termasuk pelaku utama yang melakukan penikaman,” ungkap Suheriadi, Sabtu (11/5) kemarin.

  Menurutnya,  dari 7 pelaku yang belum tertangkap termasuk pelaku utama berinisial TRS, sedangkan yang ikut melakukan penganiayaan, NL, DS, TR, AG dan NK. “Apabila tidak menyerahkan diri, kami akan melakukan upaya tegas dan paksa untuk mendapatkan para pelaku ini untuk ditindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” jelas Suheriadi.

Baca Juga :  Besok, Dr.Ribka Haluk akan Menerima Dua Penghargaan

  Lebih lanjut diungkapkan bahwa kejadian di Pasar Wouma itu diawali saat adanya beberapa pemuda mengkonsumsi miras, dan kemudian melakukan pemalakan atau meminta rokok kepada pedagang yang ada di pasar itu, tetapi pemilik toko keberatan dan terjadilah cekcok mulut, akibatnya pemuda yang  mabuk ini memukul rolling door dari pemilik toko, 

  “Selain memukul mereka juga mengeluarkan teriakan yang membuat pemilik toko ini takut sehingga menelpon ke Polres Jayawijaya, anggota kita langsung ke TKP dan mendapatkan seorang pemuda yang membuat keributan tadi, namun saat hendak diamankan ia melawan dan mengeluarkan hasutan dengan bahasa daerah,”bebernya.

  Dengan teriakan dan hasutan itu, kata Suheriadi, masyarakat yang ada disitu semua melakukan penyerangan terhadap petugas yang ingin membawa RM yang dalam keadaan mabuk hingga aparat mengeluarkan tembakan peringatan, setelah membawa RM ke Polres ada dampak lanjutan,

Baca Juga :  Kadiskominfo Tolikara Dukung Infrastruktur Transformasi Digital

  “Yang tadinya mereka menghalau agar temannya tidak dibawa, karena tidak berhasil mereka melampiaskan kemarahannya pada toko-toko yang ada di Pasar Wouma karena masyarakat menganggap mereka yang menelepon polisi,”katanya. 

  Tindak puas dengan itu, Lanjut mantan Kasat Reskrim Polres Jayapura, masyarakat yang tesulut emosi ini melakukan razia terhadap warga yang datang dari arah jembatan Wouma ke Wamena Kota, ada pedagang bakso cilok dan tukang sayur yang berhasil melarikan diri namun motornya dibakar.

“Pada saat itu melintas korban bersama 2 rekannya yang merupakan operator alat berat ini saling berboncengan dengan dua rekannya dan korban yang membawa motor, saat dihalau salah satu rekan korban ini berhasil menyelamatkan diri, sedangkan korban dan salah satu rekannya ini jadi bulan -bulanan masa disitu,”bebernya.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya