Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Bupati dan DPRD Yahukimo Minta Polda Tindak Tegas Pemukulan Wartawan

Abok Busup  ( FOTO: Noel/Cepos

JAYAPURA – Bupati Kabupaten Yahukimo Abok Busup bersama Ketua DPRD Yahukimo Mari Mirin secara tegas meminta kepada Kapolres Yahukimo dan Polda Papua untuk menindak tegas aparat kepolisian yang melakukan pemukulan terhadap wartawan di Yahukimo beberapa waktu lalu.

Kata Abok, pelaku yang melakukan pemukulan kepada wartawan harus ditindak tegas karena wartawan bekerja secara independen untuk memberikan informasi kepada publik.

“Saya sudah bilang kepada Kapolres agar pelaku itu ditindak tegas dan diatas Kapolres ada Kapolda, maka Kapolda juga harus tegas kepada anggotanya supaya tidak boleh lagi pukul wartawan waktu mereka liput karena mereka (Media) independen yang meliput berita” katanya.

  Diakui bahwa peristiwa pemukulan itu terjadi secara spontan sehingga hal seperti ini harus dipahami bersama.

” Kadang-kadang saat di lapangan tidak terkontrol sehingga terjadi masalah pemukulan wartawan, tetapi ke depan tidak boleh lagi wartawan dipukul, karena wartawan mereka ini independen memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui media massa,” katanya.

Baca Juga :  UMKM dari 12 Distrik Dilatih Kemudahan Berusaha

  Dikatakan, pemerintah Yahukimo tegaskan bahwa kasus pemukulan wartawan yang terjadi di Yahukimo merupakan pertama dan terakhir dan jangan pernah terjadi lagi oleh siapapun termasuk oleh aparat keamanan.” Kami mau sampaikan pemerintah tegas agar pemukulan wartawan ini tidak boleh dilakukan lagi di Kabupaten Yahukimo,” katanya katanya.

  Sementara itu, Ketua DPRD Yahukimo Mari Mirin mengatakan hal yang serupa. Ia  meminta agar pihak kepolisian menindak tegas pelaku yang melakukan pemukulan sesuai undang-undang pers

  ” Kami harapkan polisi yang memukul wartawan dan yang menimbulkan persoalan harus diproses hukum supaya ke depan wartawan jangan jadi sasaran dan ini tidak boleh, karena kurang bagus. Mereka ini wartawan yang meliput informasi dan memberikan edukasi lewat media kepada masyarakat di Yahukimo, kalau wartawan tidak menulis maka Kabupaten Yahukimo masyarakatnya bisa kosong informasi pembangunan dan edukasi,” katanya.

Baca Juga :  GIDI akan Terus Beritakan Injil Sampai ke Pelosok-pelosok

  Sebelumnya jurnalis Jubi Piter Lokon yang bertugas di Dekai, Ibu kota  Kabupaten Yahukimo menerima kekerasan dari polisi yang melakukan pengamanan dalam aksi demonstrasi berujung kerusuhan di daerah itu, Rabu (18/12)

  Piter saat itu sedang melakukan tugas jurnalistik meliput kejadian dan harus menerima pukulan dengan popor senjata api dari polisi (diduga Brimob) di bagian pinggang dan tangan, yang mengakibatkan bengkak di kedua bagian tubuhnya itu. Selain menerima kekerasan, alat kerja berupa tas noken telepon genggam, kamera dan buku catatannya disita oleh polisi, (oel).

Abok Busup  ( FOTO: Noel/Cepos

JAYAPURA – Bupati Kabupaten Yahukimo Abok Busup bersama Ketua DPRD Yahukimo Mari Mirin secara tegas meminta kepada Kapolres Yahukimo dan Polda Papua untuk menindak tegas aparat kepolisian yang melakukan pemukulan terhadap wartawan di Yahukimo beberapa waktu lalu.

Kata Abok, pelaku yang melakukan pemukulan kepada wartawan harus ditindak tegas karena wartawan bekerja secara independen untuk memberikan informasi kepada publik.

“Saya sudah bilang kepada Kapolres agar pelaku itu ditindak tegas dan diatas Kapolres ada Kapolda, maka Kapolda juga harus tegas kepada anggotanya supaya tidak boleh lagi pukul wartawan waktu mereka liput karena mereka (Media) independen yang meliput berita” katanya.

  Diakui bahwa peristiwa pemukulan itu terjadi secara spontan sehingga hal seperti ini harus dipahami bersama.

” Kadang-kadang saat di lapangan tidak terkontrol sehingga terjadi masalah pemukulan wartawan, tetapi ke depan tidak boleh lagi wartawan dipukul, karena wartawan mereka ini independen memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui media massa,” katanya.

Baca Juga :  Sepakati 306 Sub Dalam Musrembang RKPD di Mimika 

  Dikatakan, pemerintah Yahukimo tegaskan bahwa kasus pemukulan wartawan yang terjadi di Yahukimo merupakan pertama dan terakhir dan jangan pernah terjadi lagi oleh siapapun termasuk oleh aparat keamanan.” Kami mau sampaikan pemerintah tegas agar pemukulan wartawan ini tidak boleh dilakukan lagi di Kabupaten Yahukimo,” katanya katanya.

  Sementara itu, Ketua DPRD Yahukimo Mari Mirin mengatakan hal yang serupa. Ia  meminta agar pihak kepolisian menindak tegas pelaku yang melakukan pemukulan sesuai undang-undang pers

  ” Kami harapkan polisi yang memukul wartawan dan yang menimbulkan persoalan harus diproses hukum supaya ke depan wartawan jangan jadi sasaran dan ini tidak boleh, karena kurang bagus. Mereka ini wartawan yang meliput informasi dan memberikan edukasi lewat media kepada masyarakat di Yahukimo, kalau wartawan tidak menulis maka Kabupaten Yahukimo masyarakatnya bisa kosong informasi pembangunan dan edukasi,” katanya.

Baca Juga :  Jual Makanan Tak Layak, Pemilik Warung Dilaporkan ke Polisi

  Sebelumnya jurnalis Jubi Piter Lokon yang bertugas di Dekai, Ibu kota  Kabupaten Yahukimo menerima kekerasan dari polisi yang melakukan pengamanan dalam aksi demonstrasi berujung kerusuhan di daerah itu, Rabu (18/12)

  Piter saat itu sedang melakukan tugas jurnalistik meliput kejadian dan harus menerima pukulan dengan popor senjata api dari polisi (diduga Brimob) di bagian pinggang dan tangan, yang mengakibatkan bengkak di kedua bagian tubuhnya itu. Selain menerima kekerasan, alat kerja berupa tas noken telepon genggam, kamera dan buku catatannya disita oleh polisi, (oel).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya