Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

42 ASN  Tugas Belajar di STIMIK Agamua

Marthen Medlama (FOTO: Denny/Cepos)

WAMENA- Ketua STIMIK Agamua Wamena Marthen Medlama mengungkapkan bahwa Pemkab Jayawijaya menitipkan 42 Tenaga ASN yang diangkat melalui jalur K2 untuk menuntut ilmu komputer di STIMIK Agamua Wamena.  Diharapkan, dengan bekal dan ilmu yang didapat nantinya, bisa membantu dalam tugas dan pekerjaan di kantor mereka.

   “Jadi kita dikasih kelas pemda izin tugas belajar 42 orang untuk belajar di STIMIK, kita bangga ternyata pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap pendidikan IT di pegunungan tengah.” ungkapnya Senin (3/8) kemarin 

   Menurutnya, ASN  jalur K2, khusus anak Wamena itu akan didik   selama 3   hingga empat tahun setelah itu akan dikembalikan untuk siap kerja ke Pemda lagi. “Saya menawarkan kelas   khusus ASN anak-anak pribumi/Wamena ini karena kita harus jujur dan akui bahwa anak Wamena rata-rata kalah dalam  IT,  bahkan  kepala bidang, Kepala Dinas, Kabag  kebanyakan  tidak tahu komputer. “katanya

Baca Juga :  Cegah Klaster Baru, Ibadah Natal Terapkan Pembatasan   

   Marthen memberikan kesempatan untuk anak-anak Papua kalau ingin kuliah komputer, tidak usah keluar. Sebab, tempat belajar di Wamena sudah ada  dan lulusannya sudah terpakai, sama kualitasnya karena sama-sama diuji online. “Selama ini mungkin masyarakat menganggap remeh tetapi kenyataanya STIMIK mampu bersaing.”pungkasnya. (jo/tri)

Marthen Medlama (FOTO: Denny/Cepos)

WAMENA- Ketua STIMIK Agamua Wamena Marthen Medlama mengungkapkan bahwa Pemkab Jayawijaya menitipkan 42 Tenaga ASN yang diangkat melalui jalur K2 untuk menuntut ilmu komputer di STIMIK Agamua Wamena.  Diharapkan, dengan bekal dan ilmu yang didapat nantinya, bisa membantu dalam tugas dan pekerjaan di kantor mereka.

   “Jadi kita dikasih kelas pemda izin tugas belajar 42 orang untuk belajar di STIMIK, kita bangga ternyata pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap pendidikan IT di pegunungan tengah.” ungkapnya Senin (3/8) kemarin 

   Menurutnya, ASN  jalur K2, khusus anak Wamena itu akan didik   selama 3   hingga empat tahun setelah itu akan dikembalikan untuk siap kerja ke Pemda lagi. “Saya menawarkan kelas   khusus ASN anak-anak pribumi/Wamena ini karena kita harus jujur dan akui bahwa anak Wamena rata-rata kalah dalam  IT,  bahkan  kepala bidang, Kepala Dinas, Kabag  kebanyakan  tidak tahu komputer. “katanya

Baca Juga :  Mau Curi Motor yang Terparkir, Seorang Pemuda Ditangkap

   Marthen memberikan kesempatan untuk anak-anak Papua kalau ingin kuliah komputer, tidak usah keluar. Sebab, tempat belajar di Wamena sudah ada  dan lulusannya sudah terpakai, sama kualitasnya karena sama-sama diuji online. “Selama ini mungkin masyarakat menganggap remeh tetapi kenyataanya STIMIK mampu bersaing.”pungkasnya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya