MERAUKE-Kendati masyarakat diminta untuk tidak turun ke jalan atau membuat kerumunan saat pergantian tahun baru dari 31 Desember 2021 ke 1 Januari 2022, namun seluruh personel Polres Merauke dan Brimob Merauke ditambah dengan satuan samping dari TNI akan diturunkan dalam pengamanan pergantian tahun tersebut.
“Kita akan menurunkan seluruh personel dari Polres dan Brimob ditambah dari satuan samping yakni TNI,” kata Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum ketika ditemui media ini, Kamis (30/12).
Kapolres menjelaskan lebih jauh bahwa untuk formasi pengamanan tersebut sama dengan yang dilakukan pada saat pengamanan malam Natal. Tim yang bergerak sebelum dan sesudah Natal tidak berubah. Hanya sistem pengamanannya yang diubah.
“Pengaturan pengamanan itu sendiri kita ubah. Kenapa? supaya tidak dibaca orang. Memang 2 orang yang bersengketa dengan kasus yang kita tangkap 11 orang teroris. Kita kan belum mengatakan bahwa itu aman. Karena saat itu, kita tangkap tidak ada barang bukti. Hanya kita tahu tipu daya teroris itu tetap teroris. Tidak bisa dipercaya,” kata Kapolres.
Ia mencontohkan dari kelompok mereka yang bunuh diri di Surabaya, dimana istri dan anaknya diajak bunuh diri. Yang menurut Kapolres masih bagian dari kelompok mereka. Hanya pada saat itu belum dapat ditangkap karena belum memperoleh barang bukti sehingga sebagai petugas kata Kapolres haru tahu diri. Sedangkan hal-hal spesifik tentang pengamanan tahun baru, Kapolres berharap seluruh masyarakat meskipun diberikan kebebasan namun kebebasan tersebut terbatas.
“Bebas santai dengan istri dan anak. Tapi jangan terlalu kerumuman dengan banyak orang. Cukup di keluarga mereka boleh. Cukup di saudara-saudara mereka boleh,” jelasnya.
Begitu juga untuk bakar kembang api, kata Kapolres diperbolehkan. Namun tidak boleh di depan sarana ibadah gereja atau masjid karena menganggu. Tapi di arena terbuka dan aman. Kapolres kembali menjelaskan bahwa persoalan pengamanan gereja sudah diatur dengan membuat variasi baru.
“Kita ngak mengatakan seragam. Tapi kita buat variasi. Sekitar jam berapa harus ganti dengan baju dinas dan jam sekian ganti baju preman. Karena liciknya mereka itu tidak mau dibaca petugas dan dia juga tidak mau dibaca,” terangnya.
Bagaimana soal pengaturan lalu lintas? Kapolres menjelaskan bahwa untuk pengaturan lalu lintas seperti biasa. Hanya yang menjadi atensi dari Kapolres khususnya untuk kendaraan yang tidak memasang plat nomor polisi.
“Tahun 2022 kita akan razia kendaraan yang tidak memasang plat nomor polisi. Karena 80 persen pelaku sindikat kriminal di Merauke menggunakan sepeda motor yang tidak menggunakan plat nomor polisi,” tandasnya. (ulo/tri)