MERAUKE- Untuk mengetahui status dari petugas Basarnas maka Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke melakukan pemeriksaan uji cepat dengan menggunakan rapid test. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Raymon Konstantin, SE. mengungkapkan bahwa rapid test ini dilakukan bagi 39 personel Basarnas Merauke pada Rabu (27/5). “Rapid test kami lakukan kepada 39 personel Basarnas Merauke, kemarin,’’ kata Raymon Konstantin, Kamis (28/5).
Menurut Raymond Konstantin, rapid test yang dilkaukan ini tak lain untuk mendeteksi adanya Covid-19 dalam tubuh. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai screening awal infeksi virus Corona pada orang berisiko tinggi. ‘’Personel Basarnas termasuk dalam kelompok berisiko tinggi dikarenakan bersinggungan langsung dengan korban kecelakaan yang mana status kesehatannya tidak diketahui.’’ katanya.
Pemeriksaan sendiri lanjuut dia dilakukan dengan tetap memperhatikan imbauan pemerintah terkait physical dan social distancing. Jadi jarak antar personel tetap diatur sesuai aturan yang berlaku. Raymond Konstantin, S.E menjelaskan bahwa tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan dari personil dengan harapan tidak ada personel yang reaktif, sehingga bisa dipastikan mereka sehat dan tidak terkena Covid-19.
“Karena pengiriman dari kantor pusat jumlahnya terbatas maka kita fokuskan dulu ke personil rescuer dan anak buah kapal dulu sementara ini,” terangnya. (ulo/tri)
MERAUKE- Untuk mengetahui status dari petugas Basarnas maka Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke melakukan pemeriksaan uji cepat dengan menggunakan rapid test. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Raymon Konstantin, SE. mengungkapkan bahwa rapid test ini dilakukan bagi 39 personel Basarnas Merauke pada Rabu (27/5). “Rapid test kami lakukan kepada 39 personel Basarnas Merauke, kemarin,’’ kata Raymon Konstantin, Kamis (28/5).
Menurut Raymond Konstantin, rapid test yang dilkaukan ini tak lain untuk mendeteksi adanya Covid-19 dalam tubuh. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai screening awal infeksi virus Corona pada orang berisiko tinggi. ‘’Personel Basarnas termasuk dalam kelompok berisiko tinggi dikarenakan bersinggungan langsung dengan korban kecelakaan yang mana status kesehatannya tidak diketahui.’’ katanya.
Pemeriksaan sendiri lanjuut dia dilakukan dengan tetap memperhatikan imbauan pemerintah terkait physical dan social distancing. Jadi jarak antar personel tetap diatur sesuai aturan yang berlaku. Raymond Konstantin, S.E menjelaskan bahwa tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan dari personil dengan harapan tidak ada personel yang reaktif, sehingga bisa dipastikan mereka sehat dan tidak terkena Covid-19.
“Karena pengiriman dari kantor pusat jumlahnya terbatas maka kita fokuskan dulu ke personil rescuer dan anak buah kapal dulu sementara ini,” terangnya. (ulo/tri)