Anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman Hamzah di dampingi Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah yang juga Sekertaris Komisi V DPR Papua Fauzun Nihaya, SE, M.Si, saat melakukan dialog dan mendengarkan aspirasi dari para petani asli Papua yang ada di sekitar Kudamati Merauke, Minggu (18/10) ( FOTO Sulo/Cepos )
Anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman Hamzah di dampingi Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah yang juga Sekertaris Komisi V DPR Papua Fauzun Nihaya, SE, M.Si, saat melakukan dialog dan mendengarkan aspirasi dari para petani asli Papua yang ada di sekitar Kudamati Merauke, Minggu (18/10) ( FOTO Sulo/Cepos )
MERAUKE – Dalam rangka mendengarkan secara langsung apa yang menjadi aspirasi masyarakat khususnya petani Orang Aslil Papua (OAP) yang ada di Merauke khususnya Kelurahan Kamundu, Anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman Hamzah didampingi Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah yang juga Sekretaris Komisi V DPR Papua Fauzun Nihaya, SE, M.Si menemui para petani tersebut di Gudang Penggilingan Gapoktan Yagip, Kudamati Merauke, Minggu (18/10).
Ketua Gapoktan Yagip Wagan Yohanes Yetwen mengungkapkan masyarakat Papua yang tinggal di sekitar Kudamati merupakan petani, namun selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Meski ada bantuan diberikan kepada petani namun pihaknya tidak mendapatkan bantuan alsintan dari pemerintah tersebut kecuali satu unit hand traktor aspirasi dari Sulaeman Hamzah tahun 2018 lalu.
“Sebenarnya di sini ada sekitar 89 hektar tanah, dan yang baru diolah sekitar 20 hektar. Sementara 69 hektar lainnya masih menjadi lahan tidur. Kalau masih mau gunakan tenaga manusia, saya pikir itu sulit bagi kami,’’ kata Yohanes Yetwen yang berharap dapat bantuan Alsintan.
Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah Fauzun Nihaya menjelaskan bahwa jumlah alat pertanian dari aspirasi Sulaeman Hamzah yang disalurkan ke Merauke selama ini tidak kurang dari 500 unit. ‘’Sebagai direktur eksekutif aspirasi Sulaeman Hamzah, secara pribadi merasa bersalah. Karena ternyata di kota yang dekat banyak saudara-saudara kita yang OAP menjadi petani tapi sentuhan kasih dan bantuan alat dari Sulaeman Hamzah belum optimal,’’ katanya. (ulo/tri)
Anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman Hamzah di dampingi Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah yang juga Sekertaris Komisi V DPR Papua Fauzun Nihaya, SE, M.Si, saat melakukan dialog dan mendengarkan aspirasi dari para petani asli Papua yang ada di sekitar Kudamati Merauke, Minggu (18/10) ( FOTO Sulo/Cepos )
MERAUKE – Dalam rangka mendengarkan secara langsung apa yang menjadi aspirasi masyarakat khususnya petani Orang Aslil Papua (OAP) yang ada di Merauke khususnya Kelurahan Kamundu, Anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman Hamzah didampingi Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah yang juga Sekretaris Komisi V DPR Papua Fauzun Nihaya, SE, M.Si menemui para petani tersebut di Gudang Penggilingan Gapoktan Yagip, Kudamati Merauke, Minggu (18/10).
Ketua Gapoktan Yagip Wagan Yohanes Yetwen mengungkapkan masyarakat Papua yang tinggal di sekitar Kudamati merupakan petani, namun selama ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Meski ada bantuan diberikan kepada petani namun pihaknya tidak mendapatkan bantuan alsintan dari pemerintah tersebut kecuali satu unit hand traktor aspirasi dari Sulaeman Hamzah tahun 2018 lalu.
“Sebenarnya di sini ada sekitar 89 hektar tanah, dan yang baru diolah sekitar 20 hektar. Sementara 69 hektar lainnya masih menjadi lahan tidur. Kalau masih mau gunakan tenaga manusia, saya pikir itu sulit bagi kami,’’ kata Yohanes Yetwen yang berharap dapat bantuan Alsintan.
Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah Fauzun Nihaya menjelaskan bahwa jumlah alat pertanian dari aspirasi Sulaeman Hamzah yang disalurkan ke Merauke selama ini tidak kurang dari 500 unit. ‘’Sebagai direktur eksekutif aspirasi Sulaeman Hamzah, secara pribadi merasa bersalah. Karena ternyata di kota yang dekat banyak saudara-saudara kita yang OAP menjadi petani tapi sentuhan kasih dan bantuan alat dari Sulaeman Hamzah belum optimal,’’ katanya. (ulo/tri)