KEEROM – Bupati Keerom, Piter Gusbager, menyalurkan bantuan insentif kepada ratusan tokoh adat dan tokoh agama yang berlangsung di Gedung Pramuka, Arso Swakarsa, Sabtu (20/12).
Sebanyak 257 tokoh adat diantaranya Kepala Suku, Ondoafi dan Ketua Keret menerima insentif sebesar Rp 8,4 juta per orang dengan total anggaran Rp 2.158.800.000. Sementara tokoh agama sebanyak 80 orang menerima insentif Rp 9 juta per orang dengan total anggaran Rp 720.000.000.
Kedua dana insentif tersebut bersumber dari Dana Otsus Papua tahun 2025 lewat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Keerom.
Bupati Gusbager mengatakan bahwa penyaluran insentif bagi tokoh adat dan tokoh agama merupakan program prioritas daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pemberian insentif ini bagian dari visi misi dan janji saya saat Pilkada kemarin yang langsung kita wujudkan pada akhir tahun ini. Tahun depan kita akan salurkan per triwulan,” ungkap Bupati Gusbager secara daring.
Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu menyebutkan, program bantuan insentif bagi tokoh adat dan tokoh agama ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Kabupaten Keerom. “Agar seluruh masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari dana otonomi khusus Papua secara tepat sasaran, transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Selain itu, Bupati dua periode itu juga menuturkan jika dana otsus Papua juga diprioritaskan untuk biaya pendidikan, infrastruktur, pendidikan, ekonomi dan lainnya.
“Program ini akan terus kami lakukan dan dinaikan jumlah penerima dan besaran anggarannya. Bagi yang belum dapat harap bersabar tahun depan akan kita salurkan,” ucapnya.
KEEROM – Bupati Keerom, Piter Gusbager, menyalurkan bantuan insentif kepada ratusan tokoh adat dan tokoh agama yang berlangsung di Gedung Pramuka, Arso Swakarsa, Sabtu (20/12).
Sebanyak 257 tokoh adat diantaranya Kepala Suku, Ondoafi dan Ketua Keret menerima insentif sebesar Rp 8,4 juta per orang dengan total anggaran Rp 2.158.800.000. Sementara tokoh agama sebanyak 80 orang menerima insentif Rp 9 juta per orang dengan total anggaran Rp 720.000.000.
Kedua dana insentif tersebut bersumber dari Dana Otsus Papua tahun 2025 lewat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Keerom.
Bupati Gusbager mengatakan bahwa penyaluran insentif bagi tokoh adat dan tokoh agama merupakan program prioritas daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pemberian insentif ini bagian dari visi misi dan janji saya saat Pilkada kemarin yang langsung kita wujudkan pada akhir tahun ini. Tahun depan kita akan salurkan per triwulan,” ungkap Bupati Gusbager secara daring.
Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu menyebutkan, program bantuan insentif bagi tokoh adat dan tokoh agama ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Kabupaten Keerom. “Agar seluruh masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari dana otonomi khusus Papua secara tepat sasaran, transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Selain itu, Bupati dua periode itu juga menuturkan jika dana otsus Papua juga diprioritaskan untuk biaya pendidikan, infrastruktur, pendidikan, ekonomi dan lainnya.
“Program ini akan terus kami lakukan dan dinaikan jumlah penerima dan besaran anggarannya. Bagi yang belum dapat harap bersabar tahun depan akan kita salurkan,” ucapnya.