Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

PT. War Brensendi Alami Kerugian Rp 11 Miliar

BIAK – Direktur Utama. PT. War Besrendi Biak, Hasael Rumabar menyebut perusahaan air bersih di Kota Biak yang di pimpinnya itu mengalami kerugian sebesar 11 miliar rupiah karena 600 pelanggang pada 8 kampung di Distrik Biak Kota menunggak pembayaran.

Akibat dari 600 pelanggang pada 8 kampung menunggak pembayaran air, maka PT. War Bresendi melakukan pemutusan jariangan air bersih yang ada di Kampung Anggraidi – Kampung Karyendi Distrik Biak Kota.

“Rp 11 miliar yang jadi tunggakan oleh 600 pelanggan di 8 kampung merupakan urutan paling terbesar dari pelayanan PDAM Kota Biak sehingga kami lakukan pemutusan pada pipa induk,” ungkap Hasael ketika ditemui wartawan di Biak, Jumat,(28/9).

Baca Juga :  Ajak Warga Hindari Komsumsi Miras

Kata dia dari 600 Pelanggan yang menunggak, 88 pelanggan diantaranya adalah pelanggang aktif yang juga terkena dampak dari pemutusan pipa induk yang dilakukan.

Pihaknya sudah berupaya untuk mencari solusi bagaimana menyelamatkan 88 pelanggan aktif, tetapi setelah dihitung-hitung biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan khusus tinggi akhirnya tidak jadi.

Para penunggakan air ini menurut Hasael Rumabar sudah menunggak sejak 2007 silam sampai dengan 2023 ini.

600 penunggak air menurut dia sejak awal memasang air dengan bantuan pemerintah kampung setempat masing-masing sehingga para penunggak berpikir pembayarannya pun dilakukan oleh pemerintah kampung.

Padahal pemerintah kampung menurut pengetahuan dia hanya membantu untuk sambungan awalnya saja sedangkan pembayaran pemakaian merupakan tanggung jawab pelanggang atau masyarakat itu sendiri.

Baca Juga :  Tutup Festival Biak Munara Wampasi, Pj Bupati Biak Harapkan Lakukan Evaluasi

“Akibat pemikiran ini menyebabkan sampai saat ini tidak ada penyelesaian dan menumpuk,”ujarnya.

Pemutusan air menurut dia terbentur dengan persoalan lokasi Parai danTaman Anggrek karena masyarakat mengklaim bahwa lokasi tersebu miliki mereka, sumber air yang di kelola PT. War Bresendir pun miliki mereka sehingga tidak perlu membayar air.

Sampai dengan saat ini PDAM Biak menurut dia memiliki jumlah pelanggang sebanyak 12.000 lebih (ren )

BIAK – Direktur Utama. PT. War Besrendi Biak, Hasael Rumabar menyebut perusahaan air bersih di Kota Biak yang di pimpinnya itu mengalami kerugian sebesar 11 miliar rupiah karena 600 pelanggang pada 8 kampung di Distrik Biak Kota menunggak pembayaran.

Akibat dari 600 pelanggang pada 8 kampung menunggak pembayaran air, maka PT. War Bresendi melakukan pemutusan jariangan air bersih yang ada di Kampung Anggraidi – Kampung Karyendi Distrik Biak Kota.

“Rp 11 miliar yang jadi tunggakan oleh 600 pelanggan di 8 kampung merupakan urutan paling terbesar dari pelayanan PDAM Kota Biak sehingga kami lakukan pemutusan pada pipa induk,” ungkap Hasael ketika ditemui wartawan di Biak, Jumat,(28/9).

Baca Juga :  Peredaran Miras di Biak Bentuk Perilaku Hidup Baru

Kata dia dari 600 Pelanggan yang menunggak, 88 pelanggan diantaranya adalah pelanggang aktif yang juga terkena dampak dari pemutusan pipa induk yang dilakukan.

Pihaknya sudah berupaya untuk mencari solusi bagaimana menyelamatkan 88 pelanggan aktif, tetapi setelah dihitung-hitung biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan khusus tinggi akhirnya tidak jadi.

Para penunggakan air ini menurut Hasael Rumabar sudah menunggak sejak 2007 silam sampai dengan 2023 ini.

600 penunggak air menurut dia sejak awal memasang air dengan bantuan pemerintah kampung setempat masing-masing sehingga para penunggak berpikir pembayarannya pun dilakukan oleh pemerintah kampung.

Padahal pemerintah kampung menurut pengetahuan dia hanya membantu untuk sambungan awalnya saja sedangkan pembayaran pemakaian merupakan tanggung jawab pelanggang atau masyarakat itu sendiri.

Baca Juga :  HUT Kodam Cenderawasih, Korem 173/PVB Tanam Manggrove dan Ziarah Makam Pahlawan

“Akibat pemikiran ini menyebabkan sampai saat ini tidak ada penyelesaian dan menumpuk,”ujarnya.

Pemutusan air menurut dia terbentur dengan persoalan lokasi Parai danTaman Anggrek karena masyarakat mengklaim bahwa lokasi tersebu miliki mereka, sumber air yang di kelola PT. War Bresendir pun miliki mereka sehingga tidak perlu membayar air.

Sampai dengan saat ini PDAM Biak menurut dia memiliki jumlah pelanggang sebanyak 12.000 lebih (ren )

Berita Terbaru

Artikel Lainnya