Site icon Cenderawasih Pos

Ketua IKBS: Supiori Kini Makin Maju

Tokoh Pendiri Kabupaten Supiori saat bersama tokoh masyarakat Paguyuban Sulsel, usai gelaran HUT RI ke 79 di Kabupaten Supiori, Sabtu (17/8).

BIAK-Kabupaten Supiori yang sudah berdiri sejak tahun 2003 berdasarkan UU No 35 Tahun 2003 yang mana Sorendiweri ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten saat ini.

Ditemui di Kantor Bupati Supiori, usai menghadiri Upacara detik-detik proklamasi HUT Ri ke-79, dibentuknya Ikatan Keluarga Besar Supiori (IKBS) Drs. Yoseph Amsamsyum mengaku sangat bangga melihat keadaan dan kondisi Kabupaten Supiori saat ini. Dimana dengan berdiri sendiri, dan memiliki sistem pemerintahannya sendiri, sejak saat itu hingga kini pembangunan sudah dia rasakan dan warga Supiori pada umumnya.

Dia mengakui perjuangannya itu dimulai dengan dibentuknya Ikatan Keluarga Besar Supiori (IKBS) yang tersebar di seluruh wilayah di Tanah Papua, di tahun 2001. Setelah berjalan 21 tahun berpisah dengan Kabupaten Biak Numfor sebagai induknya, diakui, saat ini Supiori perlahan memiliki kemandirian, pembangunan infrastruktur, peradaban manusia, pelayanan kesehatan dan pendidikan, perputaran ekonomi hingga program-program pemerintahan yang menyentuh langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.

“Dulu hanya ada satu kantor camat dan puskesmas, rumah sedikit, tidak ada rumah lain lagi. Sama sekali bangunan fisik belum ada. Ini yang dulu orang bilang belum siap, tapi kami tetap berjuang untuk mempersiapkan diri sesuai dengan kondisi yang ada saat itu,” ujar Yoseph yang juga selaku Ketua IKBS itu.

Di hari Kemerdekaan RI ke dia berpesan, saat perayaan HUT Kabupaten Supiori nanti perlu dilakukan promosi besar-besaran, dengan mengangkat potensi di Supiori yang tidak kalah dengan kabupaten lain di tanah Papua.

“Seperti Raja Ampat itu, mereka bikin segala macam pameran, promosi wisata, pembangunan, dan lain-lain itu dipromosi secara besar-besaran sampai ke tingkat Nasional dan Internasional. Padahal kita potensi di Supiori juga sama dengan Raja Ampat,” harapnya.

Di sisi lain, kemajemukan masyarakat di Kabupaten Supiori juga sudah mulai nampak. Dia menyadari peranan dari paguyuban Nusantara di Supiori juga turut memberikan dampak positif dari sisi perdagangan, ekonomi dan juga pembangunan infrastruktur.

“Mulai bangun dari kampung ke kota, supaya pembangunan juga bisa dirasakan semua masyarakat. Dorong transfer ilmu masyarakat asli Supiori dengan pedagang-pedagang, maupun petani dan nelayan dari luar. Itu harus. Daerah Sagu yang ada juga harus dipertahankan, karena itu pangan lokal, harus terus dilestarikan,” tandasnya. (il/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version