BIAK-Kasus kekerasan terhadap anak, baik yang terjadi di lingkungan rumah, tempat tinggal bahkan lingkungan sekolah masih kerap kali terjadi. Kasus ini tidak banyak mencuat ke publik, karena biasanya, antara korban dan pelaku hanya berakhir pada tahapan mediasi baik dilingkungan gereja/masjid, adat dan mediasi bersama keluarga.
Namun, Dinas Pendidikan Biak Numfor, tidak mau menutup mata, terhadap kejadian kekerasan yang terjadi, terlebih jika itu terjadi di lingkungan sekolah. Tidak dapat dipungkiri, satu saja kasus yang mencuat dan tercium oleh publik, akan sangat berdampak luas, bagi pribadi dan lingkungan, dan juga menjadi perhatian oleh negara.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor, Kamarudin, S.Pd, bersama jajaran pemuka agama, dinas Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana Biak Numfor, Dinas Sosial, Unit Perempuan dan Anak Polres Biak Numfor, LSM Wahana Visi Indonesia, dan jajaran kepala-kepala sekolah, dikumpulkan dalam Grup diskusi, sebagai pihak yang nantinya akan dilibatkan dalam pengawasan, pencegahan, dan penanganan Kekerasan Terhadap Anak.
Grup Diskusi ini nantinya akan membuat rumusan untuk sebuah terobosan baru dilingkungan pendidikan, dimana masyarakat, orang tua, bahkan siswa itu sendiri memiliki keleluasaan melaporkan dugaan, indikasi maupun kejadian tindak kekerasan terhadap anak, yang terjadi di lingkungan sekolah melalui Aplikasi yang tersedia di Gawai, dan dapat diunduh. Aplikasi berbasis android ini disebut Papeda (Pencegahan Penaganan Kekerasan Tehadap Anak).