Acara ini diwarnai dengan penampilan tarian barongsai dari Sangar Papua Golden Tiger Jayapura. Dibawa trik panasnya matahari para penari ini menampilkan berbagai gerakan yang membuat ratusan penonton terhipnotis. Tak hanya sekadar tarian, pertunjukan barongsai juga menampilkan berbagai atraksi menegangkan seperti lompatan akrobatik yang berhasil memukau penonton.
Dari pantauan Cenderawasih pos di lokasi ratusan warga kota Jayapura dari berbagai suku, agama dan ras hadir untuk menyaksikan antraksi itu, mereka menilai antraksi tersebut sangat menghibur. Hal ini semakin menunjukkan bahwa budaya dapat menjadi perekat kebersamaan di tengah masyarakat.
Tidak hanya menikmati atraksi tetapi juga memanfaatkan kesempatan untuk berfoto dengan barongsai. “”Saya suka dan senang menyaksikan barongsai. Kami merasa terhibur karena hampir seluruh gerakan membuat kagum. Intinya kita terhibur,” ungkap Irma satu pengunjung.
Tak sampai disitu saja, Irma juga terkaget dengan anggota dalam tarian barongsai itu yang hampir 80 persenya anak-anak Papua atau OAP. Alfina Ayamiseba (16) seorang pelajar yang merupakan orang Papua asli merasa bangga mengikuti tarian barongsai. Alfina mengatakan bahwa dirinya bergabung dengan Sangar Papua Golden Tiger Jayapura tersebut sejak tahun 2021 dan tahun ini (2025) merupakan tahun kelimanya ikut tarian barongsai.
Diketahui Alfina adalah salah satu personil perempuan dari jumlah keseluruhan delapan orang perempuan dalam sanggar itu. Sementara dalam persiapan Imlek tahun ini (2025) Alfina dan teman-temannya rutin mengelar latihan selama 14 hari lamanya atau dua Minggu sebelum pentas.
“Saya belajar dari tarian barongsai dari tahu 2021 hingga sekarang ini, kebetulan sangarnya dekat dengan komplek (di Argapura). Untuk persiapan tahun ini kita kita rutin latihan kurang lebih dua Minggu sebelum tampil,” ungkapnya.