Di balik perjalanan panjangnya, tersimpan cerita menarik tentang perjuangan, kebersamaan, dan cinta terhadap panggung musik. Awal berdiri namanya justru PSB (Pancar Sinar Bulan) Band, mereka memainkan musik bergenre orkes. Tiga tahun kemudian aau di tahun 1986 band ini berubah menjadi IRA Band (Ikatan Remaja Adipura) dan bertahan hingga tahun 1992.
 
  
 
Nah dari tahun 1992 inilah nama Ardipura itu muncul hingga tahun 2025. Saat masih menggunakan IRA Band genre yang diambil adalah musik yang memang digandrungi remaja tahun 90 an. Ketika itu pendiri band ini adalah Parkas dan Dodi. Dan generasi sekarang sudah evolusi kali ketiga. Personel saat ini adalah Willy (Drum), Zul (Keyboard), Joko (Basist), Doki (Vokalis), Obeng (Vokalis) dan Adhy Gondrong (Gitar).
Dengan usia yang tak lagi muda maka jangan heran ketika menemui para personel ini tak lagi seperti seorang musisi apalagi beraliran rocker. Lihat saja pada Rocktober 2025 pekan kemarin di PTC Entrop, bisa dibilang hanya Adi yang memiliki style layaknya musisi rocker. Selebihnya lebih mirip pegawai atau wiraswasta. Vokalis yang suaranya enerjik tampil dengan kemeja kotak-kota dengan lengan dilipat lalu menggunakan jeans biru laut.
Lalu sang basis awalnya dikira pegawai PDAM karena menggunakan kaos layaknya ASN dihari olahraga. Termasuk sang keyboard yang menggunakan baju batik dan topi pelukis. Ia juga masih memelihara jenggot yang mulai memutih. Namun siapa sangka dari atribut kostum yang jauh dari kata Rocker ternyata musik yang disajikan terasa cadas. Para personel dari delapan grup band yang manggung di awal nampak terbawa alunan dan ikut jingkrak-jingkrak di bawah panggung.
