Bawakan Lagu Tentang Bumi Menua Teringat Perjalanan ke Norwegia

Menyaksikan Susilo Bambang Yudhoyono di Balik Panggung Festival Musik Pestapora

Kekakuan dari sosok seorang presiden ternyata tak nampak dari Susilo Bambang Yudhoyono. Ia terlibat dalam festival musik Pestapora dan komunikasi semuanya sangat cair.

Lapodan : Shafa Nadia – Jakarta

PROSES menuju sejarah besar di panggung Pestapora itu ternyata tak sulit. Penyelenggara mengirim surat kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lalu presiden ke-6 Indonesia tersebut merespons dengan mengundang untuk presentasi. ”Kami diundang ke Cikeas, presentasi, dan beliau berkenan support. Sama aja approach kayak penampil lainnya,” kata Kiki Aulia Ucup, festival director Pestapora, kepada Jawa Pos ketika dikontak pada Minggu (22/9).

Dan, sejarah pun tercipta. SBY jadi mantan presiden pertama, mungkin tak cuma di Indonesia tapi di seluruh dunia, yang jadi penampil di festival musik. Penampil dalam arti sebenarnya, bukan sekadar bintang tamu. SBY tampil pada Pestapora hari pertama (20/9) di panggung utama Pestapora, Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Total ada tujuh lagu yang dibawakan mantan presiden kelahiran Pacitan, Jawa Timur, itu dan seluruh kolaborator selama 45 menit manggung.

Ariyo Wahab, Sandy Sandhoro, Yuni Shara, Joy Tobing, Rio Febrian, dan Andy/Riff adalah para penyanyi yang diajak SBY berkolaborasi. SBY sempat tampil solo di tiga lagu awal: Pelangi Di Matamu, Kamu Ngga’ Sendirian, dan Kenanglah Aku. Marvin Meltho, pelatih vokal yang membantu SBY, mengenang bagaimana antusiasnya purnawirawan jenderal Angkatan Darat itu berlatih. Termasuk pula seluruh pemain orkestra dan Tohpati selaku music director yang ikut latihan bersama di kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

”Karena ini kan panggungnya Pak SBY. Jadi, aku ngelihatnya beliau berbinar-binar sekali,” ucap Meltho saat dihubungi Jawa Pos pada Minggu (22/9). Di awal, dia menceritakan, proses latihan memang sempat berlangsung serius dan tegang. Sampai akhirnya, ada suatu momen lucu yang tercipta antara Meltho dan SBY.

Selain antusias, yang tak banyak diketahui orang, ayah dua putra itu juga humoris. Meltho tak bisa melupakan satu momen ketika dia mengoreksi lirik Yellow yang dinyanyikan SBY bersama para kolaborator. Namun, ternyata koreksi dari Meltho salah. ”Tiba-tiba Pak SBY benerin. Aku di situ bilang, ’Aduh, aku sampai malu, Pak. Padahal, lagu ini dari zamanku’,” kenang Meltho, lalu tertawa.

Momen itulah yang membuat suasana latihan yang semula agak formal jadi cair. Humor-humor SBY pun lebih banyak mengalir.”Ternyata Pak SBY orangnya sangat-sangat humoris, banyak senyum dan tertawa,” jelasnya. SBY dan semua artis pendamping memulai latihan dengan menyesuaikan daftar lagu yang bakal dibawakan dari awal sampai akhir. Menjelang hari H, mantan presiden yang menjabat dari 2004 sampai 2014 itu juga tidak punya persiapan tambahan.

Menyaksikan Susilo Bambang Yudhoyono di Balik Panggung Festival Musik Pestapora

Kekakuan dari sosok seorang presiden ternyata tak nampak dari Susilo Bambang Yudhoyono. Ia terlibat dalam festival musik Pestapora dan komunikasi semuanya sangat cair.

Lapodan : Shafa Nadia – Jakarta

PROSES menuju sejarah besar di panggung Pestapora itu ternyata tak sulit. Penyelenggara mengirim surat kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lalu presiden ke-6 Indonesia tersebut merespons dengan mengundang untuk presentasi. ”Kami diundang ke Cikeas, presentasi, dan beliau berkenan support. Sama aja approach kayak penampil lainnya,” kata Kiki Aulia Ucup, festival director Pestapora, kepada Jawa Pos ketika dikontak pada Minggu (22/9).

Dan, sejarah pun tercipta. SBY jadi mantan presiden pertama, mungkin tak cuma di Indonesia tapi di seluruh dunia, yang jadi penampil di festival musik. Penampil dalam arti sebenarnya, bukan sekadar bintang tamu. SBY tampil pada Pestapora hari pertama (20/9) di panggung utama Pestapora, Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat. Total ada tujuh lagu yang dibawakan mantan presiden kelahiran Pacitan, Jawa Timur, itu dan seluruh kolaborator selama 45 menit manggung.

Ariyo Wahab, Sandy Sandhoro, Yuni Shara, Joy Tobing, Rio Febrian, dan Andy/Riff adalah para penyanyi yang diajak SBY berkolaborasi. SBY sempat tampil solo di tiga lagu awal: Pelangi Di Matamu, Kamu Ngga’ Sendirian, dan Kenanglah Aku. Marvin Meltho, pelatih vokal yang membantu SBY, mengenang bagaimana antusiasnya purnawirawan jenderal Angkatan Darat itu berlatih. Termasuk pula seluruh pemain orkestra dan Tohpati selaku music director yang ikut latihan bersama di kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

”Karena ini kan panggungnya Pak SBY. Jadi, aku ngelihatnya beliau berbinar-binar sekali,” ucap Meltho saat dihubungi Jawa Pos pada Minggu (22/9). Di awal, dia menceritakan, proses latihan memang sempat berlangsung serius dan tegang. Sampai akhirnya, ada suatu momen lucu yang tercipta antara Meltho dan SBY.

Selain antusias, yang tak banyak diketahui orang, ayah dua putra itu juga humoris. Meltho tak bisa melupakan satu momen ketika dia mengoreksi lirik Yellow yang dinyanyikan SBY bersama para kolaborator. Namun, ternyata koreksi dari Meltho salah. ”Tiba-tiba Pak SBY benerin. Aku di situ bilang, ’Aduh, aku sampai malu, Pak. Padahal, lagu ini dari zamanku’,” kenang Meltho, lalu tertawa.

Momen itulah yang membuat suasana latihan yang semula agak formal jadi cair. Humor-humor SBY pun lebih banyak mengalir.”Ternyata Pak SBY orangnya sangat-sangat humoris, banyak senyum dan tertawa,” jelasnya. SBY dan semua artis pendamping memulai latihan dengan menyesuaikan daftar lagu yang bakal dibawakan dari awal sampai akhir. Menjelang hari H, mantan presiden yang menjabat dari 2004 sampai 2014 itu juga tidak punya persiapan tambahan.