Mengunjungi Tugu Yamagata yang Menjadi Simbol Perdamaian Jepang di Sarmi
Kabupaten Sarmi tidak hanya menyimpan potensi Sumber Daya Alam sektor kelautan yang menjanjikan. Sektor pariwisata juga beragam. Salah satunya Tugu Yamagata. Loh memangnya ada orang Jepang di Sarmi?
Laporan: Robert Mboik – Sarmi
Selasa (6/5) pagi, mentari baru saja naik ketika saya menunggang kuda besi menuju sebuah sudut sunyi di pinggiran Kota Sarmi. Disana, di tepi jalan utama yang tak jauh dari bandara tua yang masih terpakai sampai hari ini. Konon bandara itu juga merupakan salah satu aset peninggalan Jepang pada masa Perang Dunia II. Disekitar lokasi itulah berdiri sebuah tugu yang nyaris terlupakan, Tugu Yamagata.
Tugu ini berdiri di atas sebidang lahan berukuran kurang lebih 80 x 80 meter persegi. Memasuki area tersebut melalui pagar beton dengan pintu gerbang kayu yang mulai usang dan rusak. Cenderawasih Pos kemudian menapaki jalan setapak kecil, lurus menuju bangunan utama tugu yang berdiri kokoh.
Ada Tulisan dalam aksara Jepang terpatri pada permukaannya, menandakan jejak sejarah yang membekas. Hasil terjemahan mengungkapkan pesan menyentuh. “Monumen Persahabatan Kowa.
”Disisi kiri dan kanan tugu utama terdapat dua batu nisan berukuran sekitar satu meter persegi. Keduanya juga bertuliskan bahasa Jepang. Terjemahan melalui layanan digital mengungkap isi pesannya,
“Persahabatan damai. Saya tersesat dalam perang besar disini. Melalui kerja sama antara Republik Indonesia dan Jepang, kami akan menghormati orang-orang yang telah kita capai di sini dan mempromosikan perdamaian dan persahabatan. Saya berharap ia akan menjadi sahabat persahabatan abadi antara Prefektur Yamagata dan Negara Bagian Irian Jaya”. Tulisan di beton ini dibuat pada Maret 1994.