Lokasi atau habitat keduanya dijelaskan biasa banyak ditemukan di kawasan penyangga Gunung Cycloop dan juga wilayah Nimbokrang. “Kami mendengar terkadang ada petani yang terluka akibat gigitan ular ini dan ada juga yang meninggal,” tambahnya.
Selain itu, pada etalase Reptil Maniac juga dipamerkan Aligator Snaping Turtle. Kura-kura ini memiliki kekuatan ada pada paruhnya. Ia bahkan bisa merobek kaleng minuman soda sehingga untuk menangani kura-kura ini dibutuhkan kehati-hatian ekstra.
“Dia (Aligator Snaping Turtle) ini biasa memancing mangsanya dengan membuka mulut lebar-lebar lalu di lidahnya itu ada seperti cacing berwarna merah yang terus bergerak. Ini yang membuat ikan mendekat dan ketika sudah masuk di cangkang maka mulut si kura-kura ini akan langsung menutup dan menjepit. Kuat sekali,” beber Dicky.
Iapun menunjukkan apa yang disampaikan dan ternyata betul, aligator berukuran sandal jepit ini bisa menggigit etalase besi dan menggoresnya. “Makanya kami menulis papan peringatan untuk jangan disentuh takutnya ada yang asal menyentuh dan terluka,” imbuhnya. Disini Dicky juga menyampaikan agar masyarakat jangan langsung membunuh ular jika ditemukan.
Ia menyarankan menghubungi komunitas yang biasa melakukan rescue. “Seperti yang saya bilang tidak semua ular itu memiliki racun mematikan, tapi karena awam akhirnya semua ditebas begitu saja. Kasihan mungkin ekosistemnya terganggu akhirnya ia keluar dan yang merusak ekosistem satwa seperti ini biasa manusia juga jadi mari dikoreksi sama-sama,” tutupnya. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos