Dijelaskan, faktor curah hujan yang tidak menentu dan kerusakan di DAS, terutama di kawasan cagar alam Cyclop menjadi penyebab menurunnya produksi air akhir-akhir ini di wilayah pelayanan PT. Air Minum Jayapura.
Atas dasar itu PT. Air Minum Jayapura mencari sumber air baku potensial lainnya, yakni pemanfaatan air Danau Sentani dan intake siborgonyi. Pemanfaatan Danau Sentani sendiri masih terkendala karena pemerintah pusat belum menuntaskan pembangunan Water Treatment Plan (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air, sehingga rencana penambahan debit air Danau Sentani tertunda. Sementara intake Siborgonyi telah mendapat persetujuan realisasi pembangunan di tahun anggaran 2024/2025.
“Tahun 2023, tim PT. Air Minum Jayapura all out mempresentasikan desain teknis kepada Pemerintah Provinsi Papua, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum. Setelah melakukan diskusi sebanyak 4 kali, pada awal tahun 2024 mendapat kabar rencana pembangunan intake Siborgonyi yang disetujui oleh Pemerintah Provinsi Papua, dan segera dibangun pada tahun anggaran 2024/2025,”ujarnya.
Untuk pembangunan SPAM Siborgonyi ini, sesuai dengan perencanaan teknis yang telah disusun dan terbagi dua tahap pekerjaan, yang pertama pembangunan intake Siborgonyi yang sangat strategis karena berada di ketinggian 308 meter di atas permukaan laut sehingga pelayanan dapat dilakukan secara gravitasi, Pembangunan pipa transmisi menggunakan pipa GIP 10 inchi, dipasang dari intake Siborgonyi ke arah Skyline atau sepanjang 4,8 km.