Saturday, November 16, 2024
30.7 C
Jayapura

Harga Daging Sapi Segar Stabil

JAYAPURA- Harga daging sapi segar di pasaran pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H/ 2021 M, relatif stabil.  Jika menjelang lebaran kurang 2 hari harga daging sapi segar sampai Rp 145 ribu-150 ribu/kg, kini sudah kembali normal Rp 140 ribu/kg.

 Sunarni selaku penjual daging segar di Kios Barokah di Jalan Pasar Youtefa abepura mengatakan, harga daging sapi segar sudah kembali normal. Hanya 2 hari saja jelang lebaran harga daging sapi sempat naik menjadi Rp 145 ribu-150 ribu/kg, tapi setelah itu harga daging sapi segar sudah normal kembali.

 Menurutnya, penjualan daging sapi segar tidak seperti dulu karena sudah banyak penjual daging sapi segar. Dia sehari potong 1 ekor sapi kadang dengan hasil daging 80-100 kg kadang habis kadang tidak, karena yang membeli banyak hanya dari langganan seperti penjual bakso, coto makassar, warung padang dan lainnya.

Baca Juga :  Beras Premium, Tepung Terigu Dan Telur Alami Kenaikan di Pasaran Wamena

 Sunarni mengakui, untuk sapi sendiri ia datangkan dari daerah Nimbongkrang, Kabupaten Jayapura karena di sana banyak orang yang memelihara sapi dan jadi langganannya. Walaupun ada juga di daerah Arso, Kabupaten Keerom.

 â€œUntuk harga tulangan masih Rp 65 ribu/ kg, harga jeroan (hati, paruh) Rp 65 ribu/kg, kalau babat, usus Rp 55 ribu/kg, sedangkan tulangan masih tetap Rp 65 ribu/kg,’’ungkapnya, Senin (24/5)kemarin.

 Hal senada juga dikatakan Abas,  penjual daging sapi di Entrop bahwa harga daging sapi yang ia jual juga masih tetap Rp 145 ribu /kg, dan ia jual di daerah Dok V Atas.

 Memang saat ini adanya pandemi Covid-19 permintaan daging sapi tidak seperti dulu. Ada langganannya yang sudah tidak pesan lagi, karena ada yang sudah tidak jualan lagi. Ada juga yang membeli tapi tidak sebanyak dulu. 

Baca Juga :  Dampak Pandemi, Pencapaian Bisnis Pegadaian Terkoreksi 10 Persen

 Ia berharap semoga pandemi Covid-19 segera berlalu sehingga aktivitas bisa dilakukan secara normal dan maksimal, termasuk pelaku usaha,  khususnya yang menjual makanan, sehingga perputaran uang juga bisa dilakukan secara maksimal.(dil/ary)

JAYAPURA- Harga daging sapi segar di pasaran pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H/ 2021 M, relatif stabil.  Jika menjelang lebaran kurang 2 hari harga daging sapi segar sampai Rp 145 ribu-150 ribu/kg, kini sudah kembali normal Rp 140 ribu/kg.

 Sunarni selaku penjual daging segar di Kios Barokah di Jalan Pasar Youtefa abepura mengatakan, harga daging sapi segar sudah kembali normal. Hanya 2 hari saja jelang lebaran harga daging sapi sempat naik menjadi Rp 145 ribu-150 ribu/kg, tapi setelah itu harga daging sapi segar sudah normal kembali.

 Menurutnya, penjualan daging sapi segar tidak seperti dulu karena sudah banyak penjual daging sapi segar. Dia sehari potong 1 ekor sapi kadang dengan hasil daging 80-100 kg kadang habis kadang tidak, karena yang membeli banyak hanya dari langganan seperti penjual bakso, coto makassar, warung padang dan lainnya.

Baca Juga :  Harga BBM Non Subsidi Turun Harga

 Sunarni mengakui, untuk sapi sendiri ia datangkan dari daerah Nimbongkrang, Kabupaten Jayapura karena di sana banyak orang yang memelihara sapi dan jadi langganannya. Walaupun ada juga di daerah Arso, Kabupaten Keerom.

 â€œUntuk harga tulangan masih Rp 65 ribu/ kg, harga jeroan (hati, paruh) Rp 65 ribu/kg, kalau babat, usus Rp 55 ribu/kg, sedangkan tulangan masih tetap Rp 65 ribu/kg,’’ungkapnya, Senin (24/5)kemarin.

 Hal senada juga dikatakan Abas,  penjual daging sapi di Entrop bahwa harga daging sapi yang ia jual juga masih tetap Rp 145 ribu /kg, dan ia jual di daerah Dok V Atas.

 Memang saat ini adanya pandemi Covid-19 permintaan daging sapi tidak seperti dulu. Ada langganannya yang sudah tidak pesan lagi, karena ada yang sudah tidak jualan lagi. Ada juga yang membeli tapi tidak sebanyak dulu. 

Baca Juga :  Pengangguran di Indonesia Menurun 0,54 Pada 2023

 Ia berharap semoga pandemi Covid-19 segera berlalu sehingga aktivitas bisa dilakukan secara normal dan maksimal, termasuk pelaku usaha,  khususnya yang menjual makanan, sehingga perputaran uang juga bisa dilakukan secara maksimal.(dil/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya