Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Terungkapnya Kasus Penimbunan, Bisa Menjawab Kelangkaan BBM

JAYAPURA-Terungkapnya kasus penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oknum masyarakat dan bekerja sama dengan oknum petugas SPBU yang ditangkap aparat Kepolisian di Jayapura beberapa hari lalu mendapatkan perhatian serius oleh Ketua Dewan Energi Papua Rifanto Nikson Anyoh bersama rekannya Regina S, Sonya T.S.Rumboy, Samuel Iek, Naldo Tibul saat memberikan keterangan perss di salah satu cafe di Ruko Dok II Jayapura, Kamis (20/4)kemarin.

Nikson menjelaskan, adapun point penting pernyataan yang disampaikan yakni pertama memberikan apresiasi kepada Polri yang sudah menangkap pelaku pembelian BBM subsidi di SPBU untuk diperjualbelikan dengan harga yang lebih tinggi, kedua meminta Pertamina untuk melakukan pengamanan terhadap kuota BBM subsidi yang selama ini di mainkan lewat issue kelangkaan oleh kelompok tertentu agar banyak droping ke SPBU.

Baca Juga :  Paguyuban Pasudan Kembangkan Agrowisata di Keerom

  Sehingga jika ada oknum di petugas SPBU yang menyalahi aturan dalam penjualnnya bisa ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku sehingga ada efek Jera tidak ada lagi permainan oleh petugas SPBU dalam menjual BBM tidak sesuai peruntukannya atau tidak tepat sasaran yang menikmatinya.

Ketiga, Meminta media dan publik untuk mengawal kasus pencurian BBM subsidi agar jika memenuhi unsur pidananya segera dilanjutkan ke pengadilan sampai tuntas dan terang benerang karena kejadian seperti ini sudah sering terjadi dan menjadi korban pasti masyarakat serta image yang kurang baik pasti imbasnya di Pertamina.

” Keempat kami juga meminta pemerintah daerah untuk tidak melepas tanggung jawab atas distribusi BBM subsidi seperti saat ini, jika dimungkinkan pemerintah mengeluarkan kartu kendali khusus yang dibagikan kepada warga yang benar-benar berhak untuk mendapatkan subsidi BBM,”jelasnya.

Baca Juga :  Air Danau Naik, Motoris Raih Keuntungan

Untuk itu, dengan adanya penemuan kasus ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua bahwa masalah kelangkaan BBM di Jayapura dan harga BBM tinggi di daerah pegunungan tentu pasti ada oknum yang bermain.

Oleh sebab itu, pemerintah aparat keamanan Pertamina dan masyarakat harus bisa punya peran masing masing untuk mengawal ketersediaan BBM di Papua bisa terjaga stoknya dengan baik tersalurkan sesuai tepat sasaran an3 ada lagi kasus-kasus seperti ini jika memang ada harus diproses secara hukum hingga tidak ada lagi kasus seperti ini terulang lagi.(dil/gin)

JAYAPURA-Terungkapnya kasus penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oknum masyarakat dan bekerja sama dengan oknum petugas SPBU yang ditangkap aparat Kepolisian di Jayapura beberapa hari lalu mendapatkan perhatian serius oleh Ketua Dewan Energi Papua Rifanto Nikson Anyoh bersama rekannya Regina S, Sonya T.S.Rumboy, Samuel Iek, Naldo Tibul saat memberikan keterangan perss di salah satu cafe di Ruko Dok II Jayapura, Kamis (20/4)kemarin.

Nikson menjelaskan, adapun point penting pernyataan yang disampaikan yakni pertama memberikan apresiasi kepada Polri yang sudah menangkap pelaku pembelian BBM subsidi di SPBU untuk diperjualbelikan dengan harga yang lebih tinggi, kedua meminta Pertamina untuk melakukan pengamanan terhadap kuota BBM subsidi yang selama ini di mainkan lewat issue kelangkaan oleh kelompok tertentu agar banyak droping ke SPBU.

Baca Juga :  Paguyuban Pasudan Kembangkan Agrowisata di Keerom

  Sehingga jika ada oknum di petugas SPBU yang menyalahi aturan dalam penjualnnya bisa ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku sehingga ada efek Jera tidak ada lagi permainan oleh petugas SPBU dalam menjual BBM tidak sesuai peruntukannya atau tidak tepat sasaran yang menikmatinya.

Ketiga, Meminta media dan publik untuk mengawal kasus pencurian BBM subsidi agar jika memenuhi unsur pidananya segera dilanjutkan ke pengadilan sampai tuntas dan terang benerang karena kejadian seperti ini sudah sering terjadi dan menjadi korban pasti masyarakat serta image yang kurang baik pasti imbasnya di Pertamina.

” Keempat kami juga meminta pemerintah daerah untuk tidak melepas tanggung jawab atas distribusi BBM subsidi seperti saat ini, jika dimungkinkan pemerintah mengeluarkan kartu kendali khusus yang dibagikan kepada warga yang benar-benar berhak untuk mendapatkan subsidi BBM,”jelasnya.

Baca Juga :  Harga Tomat dan Bawang Merah di Mimika Anjlok

Untuk itu, dengan adanya penemuan kasus ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua bahwa masalah kelangkaan BBM di Jayapura dan harga BBM tinggi di daerah pegunungan tentu pasti ada oknum yang bermain.

Oleh sebab itu, pemerintah aparat keamanan Pertamina dan masyarakat harus bisa punya peran masing masing untuk mengawal ketersediaan BBM di Papua bisa terjaga stoknya dengan baik tersalurkan sesuai tepat sasaran an3 ada lagi kasus-kasus seperti ini jika memang ada harus diproses secara hukum hingga tidak ada lagi kasus seperti ini terulang lagi.(dil/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya